Kolaborasi Kemendikbudristek dan British Council Revitalisasi Mapel Bahasa Inggris   29 Mei 2024  ← Back




Jakarta, 29 Mei 2024 –
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan British Council bekerja sama meluncurkan program bertajuk Pengembangan Model Pelatihan Guru Bahasa Inggris di Indonesia. Upaya kolaboratif ini merupakan respons terhadap komitmen pemerintah dalam penerapan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12/2024.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, mengapresiasi dukungan British Council dalam meningkatkan pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris untuk para murid di Indonesia. “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan British Council dalam upaya meningkatkan kompetensi para guru bahasa Inggris, serta komitmen bersama untuk mendukung kesuksesan implementasi kebijakan pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar," tuturnya di Jakarta, Selasa (28/5).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kemitraan ini mencerminkan dedikasi Kemendikbudristek dan British Council dalam menyediakan pendidikan yang adil dan inklusif bagi semua siswa. "Kami sangat menantikan pencapaian visi bersama British Council, dengan keahlian British Council dalam bidang pengajaran bahasa Inggris dan pengembangan profesional guru,” imbuh Nunuk Suryani.

Dalam Kurikulum Merdeka, mata pelajaran bahasa Inggris diperkenalkan di sekolah dasar. Secara bertahap, bahasa Inggris dijadwalkan akan menjadi mata pelajaran wajib di seluruh sekolah dasar di  Indonesia pada tahun ajaran 2027/2028.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara British Council dan Kemendikbudristek sebelumnya telah dilakukan pada tanggal 20 Desember 2023 untuk menandai dimulainya kolaborasi ini. Langkah tersebut sekaligus sebagai wujud komitmen Kemendikbudristek untuk memperluas akses dan peningkatan terhadap pendidikan bahasa Inggris secara nasional. Dan kali ini kerja sama tersebut diluncurkan secara resmi di Jakarta pada 28 Mei 2024 sebagai tonggak penting dalam pengembangan di bidang pendidikan. Dalam kegiatan ini, didiskusikan pula dampak jangka panjang dari inisiatif program terhadap pendidikan bahasa Inggris di Indonesia.

Peluncuran dihadiri oleh Direktur Indonesia dan Direktur Asia Tenggara, British Council, Summer Xia; Penanggung jawab program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Penguatan Karakter, Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Sotya Mayangwuri; dan Pakar pengajaran dan penilaian bahasa Inggris di Indonesia sekaligus Master Trainer British Council, Itje Chodijah.  Lebih dari 30 tamu turut hadir, termasuk perwakilan para guru peserta program dan media yang menyuarakan pentingnya program ini.

Summer Xia, Direktur Indonesia dan Asia Tenggara, British Council, turut gembira menyambut kerja sama ini. "Kami sangat senang bermitra dengan Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas dan inklusivitas pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia," ucapnya di Jakarta, Selasa (28/5).

Menurutnya, kolaborasi ini menegaskan komitmen British Council untuk mendukung pengembangan profesional guru bahasa Inggris di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi ribuan siswa dalam jangka panjang.

Saat ini, 490 guru terpilih tengah mengikuti pelatihan pengembangan profesional oleh British Council secara daring dari bulan Februari hingga Agustus 2024. Pelatihan dirancang untuk guru sekolah dasar dan menengah (CEFR level A2 dan B1) serta difasilitasi oleh para pelatih dan moderator dari British Council.

Tidak hanya itu, British Council Indonesia juga sedang melatih 34 fasilitator Indonesia untuk menjadi moderator program pelatihan guru online secara efektif. Pelatihan yang bekerja sama dengan Norwich Institute for Language Education (NILE) ini mencakup e-moderation, familiarisasi terhadap learning management system (LMS) dan materinya, serta Training of Trainers (ToT) secara luring.

Setelah sertifikasi, para fasilitator akan memfasilitasi pelatihan untuk kelompok guru bahasa Inggris yang lebih besar. Program pelatihan ini terdiri dari dua komponen utama. Pertama, analisis kebutuhan yang komprehensif untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan profesional guru bahasa Inggris dan menilai kesiapan sistem pendidikan untuk implementasi kebijakan pengenalan kembali bahasa Inggris sebagai mata pelajaran di sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh British Council dan Kemendikbudristek ini akan menjadi dasar bagi implementasi kebijakan yang efektif.

Kedua, serangkaian intervensi pengembangan model pelatihan yang mencakup program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (Continuious Professional Development/CPD) bagi guru dan peningkatan kapasitas bagi pelatih guru. Hasil intervensi tersebut dipadukan dengan hasil analisis kebutuhan akan menjadi masukan bagi rancangan program pengembangan kompetensi guru bahasa Inggris dalam skala nasional yang sedang digagas oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemendikbudristek.

Program pelatihan guru skala nasional ini ke depannya bertujuan untuk menjangkau lebih banyak guru bahasa Inggris di sekolah dasar dan menengah dari tahun 2024 hingga 2027.

Dengan menggabungkan keahlian British Council dan komitmen Kemendikbudristek untuk pendidikan berkualitas, kedua pihak optimis bahwa penerapan kembali bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib di sekolah dasar dalam Kurikulum Merdeka akan berhasil.

Informasi lebih lanjut, dapat  menghubungi Annisa Fauzia Communications Manager, Southeast Asia (based in Indonesia) British Council Tel: +62 811-8704-244, Email: Annisa.Fauzia@britishcouncil.or.id






Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI        
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar

Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 211/sipers/A6/V/2024

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 829 kali