Kriya Kulit Lokal SMKN 1 Kalasan Siap Merambah Pasar Global  21 Mei 2024  ← Back



Sleman, Kemendikbudristek –
Produk kriya Nusantara kini semakin menunjukkan tajinya di kancah internasional. Dengan keunikan desain, kekayaan budaya, dan kualitas yang tak tertandingi, kriya nusantara berhasil menarik perhatian pasar global.
 
Pembuatan kriya kulit ini tidak hanya dilakukan oleh para pengrajin berpengalaman saja. Murid Kompetensi Keahlian Kriya Kulit, SMKN 1 Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta, pun mengambil peran untuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia ke pasar global. Dengan berkolaborasi dan berinovasi bersama pihak lain, SMKN 1 Kalasan memproduksi berbagai kriya kulit, mulai dari tas, dompet, dan kerajinan kulit lainnya. 
 
Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan perekonomian daerah, tetapi juga memperkuat identitas budaya bangsa di era globalisasi. Ada berbagai produk kriya kulit yang dikerjakan oleh para murid. Proses pembuatan kerajinan kulit ini dikerjakan di SMKN 1 Kalasan sebagai bentuk implementasi teori yang telah didapatkan di kelas. 
 
Proses produksi dimulai dengan pemilihan bahan baku terbaik yang kemudian diolah dengan teknik-teknik tradisional dan modern. Para murid memperhatikan setiap detail dan kualitas dari setiap produk yang mereka buat. Setiap tahap produksi, mulai dari pemotongan kulit, perajutan hingga penyelesaian akhir dilakukan dengan teliti untuk memastikan setiap produk memiliki kualitas yang sempurna. 
 
Para murid dibimbing oleh guru-guru berpengalaman di dalam industri kriya kulit. Tidak hanya itu, para murid pun mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan pengrajin lokal sehingga para murid mendapatkan wawasan tambahan tentang seni kriya kulit.
 
Guru Kompetensi Keahlian Kriya Kulit dan Imitasi, SMKN 1 Kalasan, Siti Julaeha menyampaikan bahwa kegiatan tersebut memanfaatkan potensi lokal yang ada di wilayah Yogyakarta. Kriya kulit menjadi salah satu unggulan yang terus dikembangkan oleh masyarakat. “Kami menyiapkan lulusan yang siap bersaing dan berkompeten. Dari waktu ke waktu kompetensi ini semakin banyak diminati oleh generasi muda,” ucap Julaeha. 
 
Produk kriya kulit SMKN 1 Kalasan tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan tren baru. Dengan menggabungkan elemen-elemen tradisional dan modern, mereka berhasil menciptakan produk yang unik dan menarik. Salah satunya ialah mereka mengembangkan motif-motif batik yang diaplikasikan pada produk-produk kulit. 
 
Kini produk kriya kulit dari SMKN 1 Kalasan telah dipasarkan untuk masyarakat umum. Kualitasnya pun tidak bisa dianggap remeh. Kepala SMKN 1 Kalasan, Eri Yuliantoro, menyampaikan bahwa keberhasilan produk buatan SMKN 1 Kalasan semakin memperkokoh Yogyakarta sebagai pusat kerajinan kulit berkualitas tinggi. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan investor yang akan memberikan dampak positif lebih lanjut bagi perkembangan industri kriya di daerah tersebut.
 
“Harapannya produk kami tidak hanya dikenal di pasar global, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengembangkan produk kriya yang berdaya saing tinggi. Dengan demikian, industri kriya kulit Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” ucap Eri.*** (Penulis: Tim Ditjen Vokasi/Editor: Denty A.)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1080 kali