Radika Lesmana: Pemuda Berprestasi yang Gemar Mengajar, Penerima KIP Kuliah   09 Mei 2024  ← Back



Tasikmalaya, Kemendibudristek — Adalah Radika, mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya, penerima beasiswa KIPK tahun dengan segudang prestasi asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Ia bercerita asal mula ketertarikannya sebagai sebagai pendidik karena ia senang berinteraksi dengan orang lain.
 
“Ketika bersekolah, saya sering diminta oleh guru untuk menjelaskan kembali materi dan cara menjawab soal-soal kepada teman-teman. Sejak itu, saya tertarik menyampaikan materi kepada orang lain sehingga saya memilih jurusan keguruan,” ucapnya dalam sesi wawancara, Rabu (8/5).
 
Dalam kurun waktu tiga tahun lebih, ia telah menjuarai belasan perlombaan. Di tingkat nasional, ia berhasil meraih juara pertama pada lomba Media Pembelajaran Antara Mahasiswa PGSD dan Guru SD STKIP Citra Bakti Ngada 2022, lomba Simulasi Mengajar UPI 2022, lomba Cipta Puisi Pendidikan BEM FKIP Universitas Galuh 2021, dan National Physic Education Competition HIMAPEFSI Universitas Riau 2021.
 
Tidak hanya itu, Radika juga berhasil membawa piala dari Radio Announcer Artifest Vol. 10 Akademi Sekretari Budi Luhur 2022, lomba Esai RDK UGM 2024, lomba Microteaching Semarak PGSD Universitas Pakuan 2022, lomba Dakwah POSS UNISBA 2022, lomba Esai PsyCome UAD 2022, dan menjadi Best Paper Galuh Mathematics National Conference 2023.
 
Di tingkat internasional, ia berhasil meraih posisi finalis Educational Video Competition AILEC FKIP UNS 2023. Di samping itu, dari tahun 2021 hingga 2023, Radika juga menerima penghargaan sebagai awardee Student Achievement Award 2021, awardee UPI Achievement Award 2022, dan finalis Mahasiswa Berprestasi UPI 2023.
 
Dalam perjalanan karirnya, Radika mengaku sering mengalami rasa takut untuk mencoba hal baru dan kerap sedih jika menemui kegagalan. Namun, Radika mengatasinya dengan tabah, berdoa, dan terus mencoba. “Saya memiliki analogi bahwa lomba layaknya memancing ikan. Kita tidak tahu lemparan keberapa ikan akan memakan umpan kita, tetapi jika kita berhenti memancing, kita tidak memiliki peluang mendapatkan ikan. Jadi, teruslah mencoba dan berpikir positif karena Allah SWT sesuai prasangka hamba-Nya,” tuturnya.
 
Selain itu, terdapat dua kalimat motivasi yang ia selalu pegang dalam hidup terinspirasi dari B. J. Habibie, yaitu “Jadilah Mata Air Jernih yang Memberikan Kehidupan Kepada Sekitar” dan “Jangan Hanya Jadi Orang yang Terhitung, Melainkan Menjadi Orang yang Diperhitungkan”. Radika mengatakan, pentingnya meluruskan niat dalam setiap perjuangan meraih cita-cita supaya apa yang diusahakan di dunia berada dalam naungan rida Tuhan YME. “Kita tidak hanya hidup di dunia maka menjadi apa yang Allah ridai adalah lebih utama.”
 
Apresiasi untuk Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP K) yang Menjembatani Mimpinya Memperbaiki Nasib
 
Berbicara mengenai rencana hidupnya ke depan, ia ingin mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan agar dapat menjadi guru. Namun, jika diberikan rezeki dan kesempatan ia juga berkeinginan untuk menempuh S-2.
 
Dengan latar belakang ekonomi keluarga yang tidak begitu baik, memang tidak mudah bagi Radika untuk menempuh pendidikan tanpa beasiswa. Ayahnya hanya berprofesi sebagai buruh lepas dan ibunya sehari-hari menjalankan rutinitas sebagai ibu rumah tangga. Kesulitan ekonomi membuat Radika berfokus mengejar prestasi di bidang akademik selagi SMA dengan mengikuti perlombaan dan berusaha mendapatkan peringkat kelas yang baik.
 
“Dengan begitu, alhamdulillah saya berkesempatan kuliah dengan mendapatkan beasiswa KIPK pada tahun 2020. Adanya beasiswa tersebut tentunya menjadi jalan bagi saya maupun banyak mahasiswa lainnya agar dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi,” tutur Radika yang seorang anak tunggal ini.
 
Dampak Positif Merdeka Belajar
 
Di bangku kuliah, sebagai mahasiswa ia berkesempatan mengikuti program Kampus Mengajar. Radika juga menceritakan dampak yang dirasakan dari Merdeka Belajar. “Program Kampus Mengajar memberikan kesempatan kepada saya untuk melihat potret pendidikan yang sebenarnya. Hal tersebut memberikan pengalaman bagi saya sebagai mahasiswa bidang pendidikan. Saya rasa program Merdeka Belajar yang lainnya juga memberikan dampak yang baik bagi masing-masing yang terlibat,” jelasnya penuh keyakinan.
 
Menurut Radika, Merdeka Belajar telah memberikan banyak ruang dan inovasi untuk kebaikan peserta didik maupun pendidik. Merdeka Belajar bagi guru membuat mereka dapat lebih mudah dalam melakukan pembelajaran dan tidak terbebani dengan hal-hal administratif. Dengan demikian, guru dapat fokus pada peserta didik. Bagi murid, Merdeka Belajar juga semakin membuka peluang bagi lahir dan berkembangnya banyak talenta-talenta emas Indonesia.
 
Sebagai penutup, Radika memberikan pesan kepada generasi muda, “The process won't be smooth and easy, but keep going, yang bermakna, prosesnya memang tidak mulus dan mudah, tetapi teruslah maju, mendalami, dan tidak berhenti. Perlu ketabahan dalam menghadapi setiap proses hingga akhirnya proses tersebut semoga berakhir bahagia,” tutupnya seraya menekankan pentingnya doa dan restu orang tua dalam mengantarkan cita-cita menuju sukses di masa depan.*** (Raden Roro Shafira Nur Ramadhani/Editor: Denty A.)

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1059 kali