Indonesia Week-Busan: Ajang Tampilkan Keragaman Budaya Nusantara di Korea Selatan 12 Juni 2024 ← Back
Busan, Kemendikbudristek — Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lakukan kolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul (KBRI Seoul) serta Indonesian Centre di Busan University of Foreign Studies (IC-BUFS) menggelar Indonesia Week di Busan, Korea Selatan pada tanggal 28 s.d 30 Mei 2024.
Indonesia Week merupakan rangkaian ajang festival Busan University of Foreign Studies (BUFS). Indonesia Week diisi dengan penampilan kebudayaan Indonesia di panggung utama, stan makanan Indoneisa, lokakarya batik, dan wayang suket. Kegiatan-kegiatan ini didukung oleh Program Magang Budaya yang diikuti oleh 5 (lima) orang akademisi ataupun praktisi kebudayaan terpilih dari Indonesia.
Mengawali festival, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi, menyampaikan apresiasi atas kerja keras peserta Program Magang Budaya yang telah mengenalkan budaya Nusantara kepada masyarakat Korea Selatan.
“Kami juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul (KBRI Seoul), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Indonesian Centre di Busan University of Foreign Studies (IC-BUFS),” tegas Sjamsul saat memberikan sambutan, (28/5).
Lokakarya Wayang Suket dan Cerita Rakyat Indonesia menjadi kekaguman tersendiri dari penonton yang hadir. Adapun lokakarya wayang dipandu oleh Yhoga Rizki Kristanto, seorang pegiat kebudayaan dari Yayasan Wayang Suket Indonesia.
Selanjutnya, lokakarya kuliner khas Indonesia juga menarik minat pengunjung. Veronika Dian Anggarapeni, menjadi tutor materi Lagu Daerah dan Makanan Tradisional Indonesia. “Saya mencoba sajikan kuliner es dawet, bakwan sayur, dan sate ayam,” ucap Dian yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Program Magister Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Universitas Gadjah Mada.
Alunan alat musik Angklung juga menjadi daya tarik tersendiri saat dimana para peserta kursus singkat Angklung di Indonesia Centre lakukan kolaborasi tiga lagu. Tutor Hizkia Pertiwi memimpin peserta kursus memainkan lagu "Ibu Kita Kartini", "Arirang", dan "Cucak Rowo".
Setelah penonton dihibur oleh alunan musik Angklung, Tresna Maya Sofia selaku tutor materi Tari Tradisional Indonesia dan juga Dosen Tari Universitas Negeri Yogyakarta memandu peserta kursus tari di Indonesia Centre tampilkan medley tari daerah.
Penonton juga menyaksikan kuatnya ikatan antar Indonesia dengan Korea Selatan yang tersaji lewat materi Pelatihan Batik. Materi yang dipandu oleh Frangky Kurniawan cukup sukses mengajarkan peserta kursus dan penonton untuk mencoba membuat batik sendiri dengan memadukan motif bunga nasional Korea Mugunghwa dan memperoleh wawasan tentang nilai-nilai kultural yang terkandung dalam batik Indonesia.
Turut hadir di festival, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Seoul, Amaliah Fitriah mengatakan bahwa pelaksanaan Indonesia Week akan dilakukan secara berkelanjutan di masa mendatang.
"Acara seperti ini merupakan ajang yang sangat efektif untuk mempopulerkan budaya Indonesia di Korea Selatan, sebagaimana halnya budaya Korea sudah lebih dahulu populer di Indonesia. Semoga acara ini dapat terus berlanjut, kuncinya adalah pada kolaborasi antar berbagai pihak dalam memajukan kebudayaan Indonesia. Bersama kita bisa membuat Indonesia lebih dikenal dunia,” imbuh Amaliah yang turut berkesempatan melakukan lokakarya pembuatan batik.
Sebagai rangkaian acara Indonesia Week, turut disajikan kuliah umum bertemakan kebudayaan. Selain Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat yang menjadi narasumber, turut hadir narasumber lainnya, Direktur Indonesia Centre, Yekyoum Kim. (Atdikbud KBRI Seoul / Editor: Andrew, Stephanie, Denty, Seno)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1238 kali
Editor :
Dilihat 1238 kali