Kemendikbudristek Terus Menguatkan Literasi Jenjang SMA Melalui Teks Multimodal  28 Juni 2024  ← Back




Bandung Barat, 28 Juni 2024
— Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengambil langkah-langkah strategis dalam meningkatkan literasi peserta didik yang salah satu strateginya dilakukan melalui program Buku Bacaan Bermutu. Di samping penggunaan buku bacaan bermutu, keberadaan Teks Multimodal di ruang digital juga menjadi alternatif strategi penguatan literasi, khususnya peserta didik jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Guna mendorong peningkatan literasi tersebut, Direktorat Pembinaan SMA melangsungkan Gelar Wicara Inspirasi: Pemanfaatan Teks Multimodal Untuk Penguatan Literasi Jenjang SMA, yang diselenggarakan di SMA Negeri 1 Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Acara yang juga disiarkan langsung melalui kanal Youtube Direktorat SMA ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi, meningkatkan pengetahuan, dan pemahaman publik serta pemangku kepentingan mengenai program buku bacaan bermutu.

“Gelar wicara ini juga mendorong kesadaran serta partisipasi publik dan pemangku kepentingan untuk penguatan program buku bacaan bermutu dan keberlanjutannya di masa yang akan datang,” ujar Direktur SMA Kemendikbudristek, Winner Jihad Akbar secara daring pada Jumat (28/6).

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa berdasarkan Asesmen Nasional (AN), khususnya pada segi Kompetensi Literasi dan Numerasi tahun 2023, keadaaan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik Indonesia memerlukan intervensi supaya meningkat. Khususnya kepada 6.454 satuan pendidikan jenjang SMA dengan jumlah murid hampir 1,5 juta di seluruh Indonesia. Menurutnya, gelar wicara ini juga merupakan upaya pemulihan pembelajaran serta langkah strategis dalam penguatan literasi dan numerasi.

Menyinggung tentang Teks Multimodal, Winner menjelaskan bahwa Teks Multimodal merupakan teks yang memadukan teks tulis/lisan dengan gambar/animasi. Teks tersebut tidak hanya berbentuk verbal, melainkan juga berisi teks, audio, dan video. “Semoga para peserta dapat memperoleh gambaran terkait strategi peningkatan literasi dan numerasi melalui pemodelan membaca dengan memanfaatkan buku bacaan bermutu dan Teks Multimodal untuk jenjang SMA. Sehingga pemodelan tersebut dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, Purwadi Sutanto, memberikan pesan penguatan kepada seluruh peserta gelar wicara. Ia mengajak kepada seluruh peserta, khususnya para guru untuk lebih memahami bahwa dalam memaknai suatu bacaan, perlu memahami pesan utama dari bacaan tersebut.

Purwadi Sutanto mengatakan, dalam proses pembelajaran, peran guru sangat penting dalam memaknai informasi atau teks dari buku bacaan, sehingga selanjutnya dapat memantik proses kreatif kepada peserta didik. Kepada peserta didik, ia berpersan untuk memanfaatkan berbagai buku bacaan di perpustakaan sekolah. “Jadikan perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan untuk meningkatkan literasi dan numerasi, sekaligus menjadi bekal kalian sebelum memasuki jenjang perguruan tinggi,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Perbukuan, Supriyatno, mengatakan bahwa regulasi sistem perbukuan dan aturan pemerintah mengamanatkan tentang perjenjangan buku yang diharapkan dapat memberikan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca peserta didik.

“Pusat Perbukaan, Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), telah menyusun suatu panduan perjenjangan buku yang dihadapkan para pembaca mendapatkan bahan bacaan sesuai kebutuhannya,” urainya secara daring.

Supriyatno menambahkan, Buku Berjenjang juga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan literasi membaca peserta didik Indonesia. Selain itu, peserta didik SMA yang berada dalam kategori umur remaja perlu terus ditingkatkan minat bacanya. “Perjenjangan buku merupakan pemadupadanan antara buku dan pembaca sasaran sesuai dengan tahap kemapuan membaca. Buku Berjenjang dapat diakses melalui laman buku.kemdikbud.go.id,” pungkasnya.

Gelar wicara ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Tenaga Ahli Pemulihan Pembelajaran, Wily Ariwiguna dan Pakar Literasi, Sofie Dewayani. Kegiatan turut memperkenalkan praktik baik pemodelan pembelajaran melalui Teks Multimodal yang dilakukan oleh guru dan peserta didik SMA Negeri 1 Saguling.





Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI        
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar

Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 273/sipers/A6/VI/2024

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1162 kali