Ribuan Warga Australia Nikmati Pasar Malam Indonesia di UNSW  21 Juni 2024  ← Back



Sydney, Kemendikbudristek --- Di tengah cuaca yang dingin dan diselingi hujan beberapa kali, ribuan pengunjung memadati acara Indonesia Night Market (INM) pada Jumat malam, (14/6). Kegiatan yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) University of New South Wales (UNSW) ini menjadi salah satu program pamungkas pengurus PPIA UNSW. INM sendiri bertujuan untuk mengenalkan Indonesia kepada warga Australia dan dunia melalui pasar malam budaya. Kegiatan dilaksanakan di kampus UNSW yang terletak di Randwick City, yang berbatasan dengan kota Sydney Australia.
 
Dalam sambutannya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, merasa bangga pada PPIA UNSW atas penyelenggaraan promosi Indonesia yang sukses menyedot perhatian sekitar 3.000 pengunjung. Menurut Atdikbud Najib, PPIA UNSW telah memainkan peran penting dalam menguatkan hubungan Indonesia-Australia dengan mengenalkan ragam makanan dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia, khususnya kepada mahasiswa internasional di Australia.
 
“Kegiatan INM telah menyedot perhatian ribuan warga Australia untuk datang menikmati makanan dan kesenian Indonesia. Ini luar biasa, di tengah cuaca dingin dan hujan, warga Australia tetap antusias datang. Suksesnya INM ini menunjukkan bahwa PPIA UNSW telah memainkan peran penting dalam menguatkan hubungan Indonesia-Australia. INM telah menjadi pintu bagi warga Australia dan dunia yang datang untuk mengenal Indonesia dengan segala kekayaan budayanya,” jelas Najib.
 
Selain dihadiri mahasiswa, masyarakat, dan pengelola kampus, INM juga dihadiri Wali Kota Randwick City, Cr Philipa Veitch. Dalam sambutannya, Veitch menyampaikan terima kasih kepada PPIA UNSW yang telah mengenalkan Indonesia pada komunitas kota Randwick. Kegiatan INM ini menurutnya sangat penting, karena masyarakat kota Randwick dan Australia pada umumnya memperoleh kesempatan untuk mengenal dan menikmati langsung budaya Indonesia. Hal tersebut merupakan pengalaman yang berharga dalam hubungan antarwarga.
 
Menurut Ketua PPIA UNSW, Yosua Jason, banyak pengusaha diaspora Indonesia di Sydney dan sekitarnya yang turut berpartisipasi membuka stan makanan dan minuman. Para pengunjung INM bisa menikmati ayam geprek, bakso, pempek, sate padang, rendang, cendol, wedang ronde, dan lain sebagainya. Sementara untuk penampilan budaya, juga sangat beragam, mulai dari tarian Jawa, Sumatra, dan daerah lainnya dipertunjukkan secara lengkap oleh mahasiswa.
 
“Meski malam ini hujan, para pengunjung tetap ramai berdatangan. Kalau tidak hujan akan lebih banyak lagi para pengunjung yang datang. Kami telah mempromosikan acara ini jauh-jauh hari ke berbagai komunitas di Australia. Tadi saya menjumpai pengunjung yang datang tidak hanya dari Sydney, tapi juga dari kota-kota lain seperti Canberra dan Wollongong, bahkan dari Melbourne juga ada yang datang,” ungkap Yosua.

Semakin malam, halaman kampus UNSW semakin ramai dipadati pengunjung yang ingin menikmati makanan khas Indonesia. Puluhan tenda berjajar menjual makanan Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia. Di tengah-tengah lapangan berdiri panggung tempat para mahasiswa menampilkan seni dan budaya Indonesia. Mahasiswa tidak hanya menampilkan budaya tradisional Indonesia, tapi juga menyanyikan lagu-lagu kekinian yang sesuai dengan genre anak muda seusia mereka. Sementara di pelataran gedung-gedung kampus para mahasiswa juga membuka stan untuk mengenalkan permainan tradisional Indonesia. Para pengunjung bisa mencoba berbagai permainan seperti permainan kelereng dan tidak lupa panitia juga memberi kesempatan pengunjung untuk melakukan praktik membatik.*** (Penulis: Mukhamad Najib, Editor: Aline, Denty)

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 950 kali