Beragam Kegiatan Warnai Galanggang Arang di Kab. Tanah Datar  27 Juli 2024  ← Back



Kabupaten Tanah Datar, 27 Juli 2024 – Dengan mengusung tema “Anak Nagari Merawat Warisan Dunia”, kegiatan Galanggang Arang 2024 di Kabupaten Tanah Datar dipusatkan di dua nagari, yakni Nagari Tanjung Barulak dan Nagari Sumpur. Pelaksanaan Galanggang Arang 2024 di Kabupaten Tanah Datar merupakan kegiatan keenam, setelah dibuka di Kota Padang tanggal 4 Mei lalu, dan berlanjut ke Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman dan Sijunjung. Setelah Tanah Datar Galanggang Arang 2024 akan berlanjut di Kabupaten Solok dan Kota Padangpanjang.  

Galanggang Arang merupakan program Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek yang berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pemangku kepentingan baik pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, BUMN dan pihak swasta untuk memperkuat ekosistem Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahluntonto (WTBOS), yang telah ditetapkan menjadi Warisan Dunia oleh UNESCO tahun 2019. Menurut Direktur PPK, Irini Dewi Wanti, program Galanggang Arang merupakan pelaksanaan komitmen Pemerintah Indonesia yang telah mengusulkan WTBOS sebagai Warisan Dunia ke UNESCO. Melalui kegiatan  ini kita juga berharap akan muncul pula berbagai komitmen dari pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Sumatera Barat, untuk bersama-sama merawat, melindungi dan melestarikan WTBOS, yang merupakan peninggalan penting industri tambang batubara di Sumatera Barat.

Menurut Edy Utama selaku kurator dan penanggungjawab Galanggang Arang Tanah Datar, sejumlah kegiatan yang bersifat kolaboratif dan partisipatif telah disiapkan. Kegiatannya dimulai sejak tanggal 27 Juli 2024 dengan melaksanakan gotong royong di lokasi utama Galanggang Arang, yakni di kawasan Stasiun Sumpur, Nagari Tanjung Barulak dan  musyawarah Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang terdiri dari ninik-mamak, Tungku Tigo Sajarangan di Balai Adat Naga Tanjung Barulak. Musyawarah ini mencari kata sepakat untuk bersama-sama berkomintmen merawat dan melestarikan warisan budaya, termasuk WTBOS.
 
Seminar Pejuang, Daya Desa dan Makan Bajamba

Dalam kegiatan Galanggang Arang Tanah Datar ini terdapat sejumlah kegiatan yang bersamaan, yakni pada tanggal 29 Juli dilaksanakan seminar nasional tentang pejuang kemerdekaan Indonesia yang bernama Chatib Sulaiman. Chatib Sulaiman adalah seorang pejuang yang berasal dari Nagari Sumpur, yang turut berjasa dalam menengakkan kemerdekaan Republik Indonesia di Sumatera Barat. Bersama pejuang lain, Chatib Sulaiman meninggal dalam suatu penggerebakan oleh tentara Belanda di Payakumbuh pada masa Agresi Belanda II. Kegiatan ini didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar, dan dilaksanakan di rumah gadang Chatib Sulaiman.

Pada tanggal 29 Juli juga dilaksanakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) tematik kegiatan Penguatan Ekosistem Kebudayaan di Desa-desa Kawasan Warisan Dunia oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan. Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) tematik ini diikuti oleh daya desa dan daya    warga dari 11 desa di Kabupaten Padang Pariaman dan Tanah Datar yang terletak di jalur WTBOS. Kegiatan yang berlangsung di Nagari Sumpur, Tanah Datar dari tanggal 29 s.d. 31 Juli ini dimaksudkan untuk merumuskan bentuk respon riil masyarakat terhadap warisan dunia yang ada di wilayahnya. Pemaknaannnya tidak hanya berdasar sejarah tapi juga kontekstualisasi yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat. Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) tematik ini menjadikan Galanggang Arang tidak hanya serupa bentuk festival perayaan pengingat sejarah semata. Kegiatan Penguatan Ekosistem Kebudayaan di Desa-desa Kawasan Warisan Dunia mengaktifasi aktualisasi makna dan nilai sejarahnya, dengan tetap berbasis pada potensi budaya, kesadaran, dan kebutuhan komunal dalam konteks pemaknaan kekinian dan visioner.

Selain itu, pada tanggal 29 Juli juga diselenggarakan kegiatan adat berupa prosesi makan bajamba, yang dilaksanakan di rumah Gadang Nagari Sumpur. Kegiatan ini dudukung oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (Dit. KMA), Direktorat Jenderal Kebudayaan, yang bertujuan untuk memperkuat tradisi budaya masyarakat adat Minangkabau.

Diskusi Ketahanan Budaya & Warisan Dunia

Selanjutnya menurut kurator Edy Utama, ada diskusi tanggal 30 Juli 2024, dengan mengusung tema “Merawat Warisan; Memperkuat Ketahanan Budaya” Diskusi ini dilaksanakan di Aula Kantor Walinagari Tanjung Barulak, dengan menampilkan tiga narasumber, yakni budayawan Indonesia Garin Nugroho dan dua peneliti dari Sumatera Barat, Prof. Dr. Silfia Hanani, S.Ag, M.Si., dan Dr. Sheiful Yazan, M.Si, dengan moderator Yose Hendra. Kegiatan diskusi ini dilaksanakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat (BPK III Sumbar)

Diskusi berikutnya adalah tanggal 31 Juli di Rumah Gadang Siti Fatimah, Nagari Sumpur, dengan mengusung tema “Strategi Budaya Menghidupkan Warisan Dunia (WTBOS) Menjadi Ruang Publik Baru”, dengan dua narasumber Garin Nugroho dan Edy Utama, dengan moderator Pandu Birowo. Diskusi ini akan mencoba membahas bagaimana berbagai cagar budaya sebagai warisan dunia di sepanjang jalur WTBOS dapat diaktivasi menjadi ruang publik baru, sehingga bermanfaat bagi lehidupan kebudayaan, terutama sosial ekonomi masyarakat.

Aktivasi Cagar Budaya

Menurut Edy Utama, salah satu kegiatan strategis Galanggang Arang 2024 Tanah Datar, adalah upaya mengaktivasi bekas stasiun Sumpur menjadi ruang publik baru. Bekas stasiun kereta api Sumpur, yang sekarang menjadi tempat industri kerupuk kulit akan disulap menjadi Ruang Galeri untuk pameran foto lama yang objeknya dari Ombilin ke Lembah Anai. Melalui pameran ini akan terlihat gambaran tentang kehidupan di sekitar Rel Kereta Api, termasuk kota Pandangpanjang.

Ditambahkan Edy Utama, pemanfaatan cagar  budaya  WTBOS  menjadi  ruang publik baru adalah program strategis yang akan dijadikan sebagai tema sentral dari kegiatan Galanggang  Arang  2025  mendatang,  yakni “Anak Nagari Memanfaatkan Warisan Dunia”. Pameran foto lama di bekas stasiun kereta api sumpur adalah sebuah langkah awal untuk rencana strategis ke depan.

Panggung Budaya Rakyat dan Kuliner

Panggung Budaya Rakyat Galanggang Arang 2024 akan dipusat di kawasan stasiun Sumpur Nagari Tanjung Barulak. Panggung Budaya Rakyat ini akan dimulai tanggal 30 Juli 2024 malam, dengan menampilkan berbagai aktivitas seni budaya anak nagari Minangkabau. Komunitas yang tampil sebagian besar adalah komunitas yang berbasiskan sekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah.

Panggung budaya rakyat ini akan dilaksanakan sampai tanggal 31 Juli dimulai pukul 20.00, dan selama pelaksanaan panggung budaya rakyat ini juga akan dilaksanakan bazar kuliner tradisional.





Dokumentasi kegiatan Galanggang Arang di Kab. Tanah Datar: https://drive.google.com/drive/folders/12AIpZeETYmfVz2f2nfi0uoUv9oV_Janw?usp=drive_link

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id


#MerdekaBelajar

Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 338/sipers/A6/VII/2024

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 66 kali