Kemendikbudristek Bersama Dewan Minyak Atsiri Selenggarakan Pelatihan Sukses Bisnis Minyak Atsiri  04 Juli 2024  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek — Dalam mendukung program keberlanjutan Ekonomi Sirkular Nol Sampah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudistek) melalui SEAMEO BIOTROP, bersama Dewan Minyak Atsiri Indonesia (DAI), dan Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI), menyelenggarakan Pelatihan Sukses Bisnis Minyak Atsiri Sereh Wangi Berbasis Ekonomi Sirkular. Pelatihan ini digelar mulai tanggal 27 s.d. 28 Juni 2024 di SEAMEO BIOTROP, Bogor, dengan dihadiri oleh pengusaha, peneliti, dan praktisi pada bidang pengolahan sereh wangi (Cymbopogon nardus).
 
Pelatihan Sukses Bisnis Minyak Atsiri Sereh Wangi Berbasis Ekonomi Sirkular bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan teknis dalam budidaya dan pengelolaan produk turunan jamur tiram berbasis limbah destilasi sereh wangi, sekaligus mendukung ekonomi sirkular nol sampah.

Tujuan khusus pelatihan ini adalah untuk menyebarluaskan hasil penelitian terkait budidaya jamur tiram menggunakan limbah destilasi minyak sereh wangi, serta melatih budidaya dan pengolahan jamur tiram menjadi berbagai produk turunan.

Pada pelaksanaannya, pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh.) Deputi Direktur Administrasi SEAMEO BIOTROP, Sri Widayanti. Dalam sambutan sekaligus membuka acara, ia mengatakan bahwa melalui pelatihan ini diharapkan para peserta mampu menambah wawasan dan termotivasi untuk berkontribusi dalam pengembangan industri minyak atsiri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain itu, perwakilan dari DAI, Arianto Mulyadi, dalam pengantarnya meyakini bahwa dengan pengetahuan yang tepat, peserta dapat menggunakan sumber daya alam lebih bijaksana dan berkelanjutan. “Pelatihan ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi peserta tetapi juga akan berkontribusi pada konservasi lingkungan,” ujarnya.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber pengisi materi, yaitu Risa Rosita, sebagai bagian Environmental Technology and Security Section (ETS) di SEAMEO BIOTROP. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa  limbah Bag-log jamur tiram di SEAMEO BIOTROP telah diolah menjadi kompos BIOPOS. Selain itu, pengolahan kompos secara efektif mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke tempat pembuangan sampah, mendukung prinsip ekonomi lingkaran.

“Penggunaan kompos mendukung pertanian berkelanjutan dengan meminimalkan dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan produksi. Praktik budidaya jamur tiram menggunakan limbah Citronella sebagai substrat adalah upaya menuju pencapaian zero waste," papar Risa.

Selanjutnya Sugih Mukti, selaku perwakilan dari ETS-SEAMEO BIOTROP, mengatakan bahwa jamur tiram memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai sumber makanan, pemanfaatanya juga dapat diolah menjadi berbagai produk turunan yang beragam dan bergizi.
 
Dari segi pemanfaatan, minyak atsiri, khususnya dari sereh wangi, memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai komoditas bernilai tinggi di pasar internasional dan sebagai produk yang mendukung keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular. Mengurangi limbah sereh wangi sangat penting untuk memaksimalkan penggunaan bahan baku dan menghasilkan manfaat ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan. (Tim SEAMEO / Editor: Destian, Denty)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 215 kali