Meriahnya Pawai Ondel-Ondel Memukau Berlin  01 Juli 2024  ← Back



Berlin, Kemendikbudristek
Nyok kite nonton ondel-ondel, nyok!  menggema di jalanan Theodor-Francke Strasse, Berlin. Sontak saja keriuhan dan sorak sorai yang terdengar asing ini membuat penghuni di sekitar Rumah Budaya Indonesia (RBI) KBRI Berlin merasa penasaran dan akhirnya membuka jendela. Bukan keributan, bukan perkelahian, melainkan ada Pawai Ondel-Ondel yang tengah berjalan menyusuri jalanan di daerah Tempelhof, Berlin.
 
Tahun ini, RBI Berlin ikut merayakan acara Fete de la Musique yang diselenggarakan setiap tanggal 21 Juni dengan cara yang berbeda, yaitu Pawai Ondel-Ondel. “Tahun ini kita memilih kebudayaan Betawi untuk dikenalkan ke masyarakat Berlin. Harapannya, mereka dapat memiliki gambaran bahwa kebudayaan Indonesia sangatlah kaya,” ungkap Pengelola RBI KBRI Berlin, Birgit Steffan.
 
Pawai Ondel-Ondel diikuti oleh sekitar 36 peserta yang terdiri dari beberapa formasi. Baris terdepan diisi oleh pembawa umbul-umbul bertuliskan “Haus der Indonesischen Kulturen” KBRI Berlin, baris kedua diisi oleh penampil Pencak Silat, baris ketiga diisi oleh peraga Abang dan None,  baris keempat diisi oleh pengantin yang mengenakan baju khas pernikahan Betawi, baris kelima diisi oleh sepasang Ondel-Ondel, baris keenam diisi oleh penari tradisional khas Betawi, dan baris terakhir diisi oleh para pemain musik.
 
Iring-iringan ini jelas menarik perhatian siapa saja yang melihat. Peserta pawai memakai baju berwarna cerah lengkap dengan pernak-perniknya. Terlebih alat musik biola, gong, dan yang lain terus mengiringi pergerakan pawai.  Warga sekitar tampak terkesima dengan penampilan itu. “Saya melihat kemanapun kita pergi selalu ada warga yang memvideokan atau mengambil gambar pawai ini,” ungkap Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Dr. rer. nat. Roniyus Marjunus.
 
“Saya harap mereka dapat membagikan video dan foto-foto itu di media sosial mereka sehingga exposure kegiatan pawai Ondel-Ondel ini bisa semakin luas,” lanjut Roniyus.
 
Sabine, salah satu warga Tempelhof, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat unik dan menarik. “Saya awalnya bingung, musik apa yang terdengar dari kejauhan itu. Tetapi setelah pawai ini lewat, ternyata ini adalah pawai kebudayaan Indonesia yang menarik,” katanya.
 
Pawai Ondel-Ondel juga melewati kompleks rumah sakit Vivantes Wenckebach-Klinikum. Kemeriahan musik khas Betawi mengisi keheningan kompleks rumah sakit itu. Pasien, dokter, dan orang-orang di sekitar rumah sakit berbondong-bondong melihat penampilan kebudayaan Betawi. Penampilan Pencak Silat dan tarian Sirih Kuning dipertontonkan. Tentu penampilan ini disambut hangat oleh setiap orang yang melihat. “Danke schön!” teriak seorang pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit itu dari jendelanya.
 
Setelah melewati rumah sakit, pawai Ondel-Ondel bergerak menuju tujuan akhir di Tempehofer Hafen. Di sana pawai Ondel-Ondel akan menampilkan semua penampilan dari tari-tarian, pencak silat, dan musik. Para pengunjung Tempelhofer Hafen memberi tepuk tangan yang meriah. Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk mempromosikan Indonesia dengan membagikan buku saku tentang Indonesia.
 
Deputy Chief of Mission, Kordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya, beserta jajaran KBRI Berlin lainnya turut hadir di Tempelhofer Hafen untuk memberikan semangat dan apresiasi kepada para peserta pawai Ondel-Ondel. Meski cuaca mendung tapi peserta pawai tetap bersemangat dan mengerahkan semua usaha dengan maksimal.
 
Pawai bergerak pukul 14:00 dari RBI KBRI Berlin dan sampai di Tempelhofer Hafen pukul 15:00. Selepas dari Tempelhofer Hafen, pawai Ondel-Ondel kembali ke RBI KBRI Berlin dengan guyuran hujan. Meski demikian, banyak orang yang masih antusias melihat Ondel-Ondel dan menikmati iringan musiknya. (Penulis: Andriyansyah Perdana Murtyantoro, Atdikbud Berlin/Editor: Denty A.)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 190 kali