MPLS 2024 SMAN 1 Singkawang Merawat Keberagaman, Menjunjung Tinggi Toleransi 30 Juli 2024 ← Back
Singkawang, Kemendikbudristek - Singkawang, Kota Seribu Kelenteng, merupakan kota yang terkenal akan keberagaman etnis dan budaya. Kota seluas 504 km2 ini menjadi wilayah damai yang ditinggali oleh berbagai suku dari Tiongkok, Dayak, Jawa, Madura, dan Melayu. Keberagaman yang harmonis ini menjadikan Singkawang dinobatkan sebagai Kota Toleransi di Indonesia. Kebanggaan inilah yang ingin disuarakan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)1 Singkawang dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun ajaran 2024/2025.
Keberagaman yang harmonis tergambar pada pelaksanaan MPLS 2024 di SMAN 1 Singkawang, pada tanggal 10-13 Juli 2024 lalu. Sejak hari pertama hingga hari terakhir pelaksanaan MPLS, seluruh kegiatan dirangkai melalui materi-materi sederhana namun efektif.
Kebersamaan menjadi poin yang patut diapresiasi dalam pelaksanaan MPLS di SMAN 1 Singkawang ini. Bukan hanya melalui materi pembekalan secara teori, tapi juga melalui aktivitas fisik yang bersifat edukatif dan kreatif. Tak ada jarak antara kakak-kakak kelas dengan para siswa baru.
Kepala Sekolah SMAN 1 Singkawang, Marsekot, mengatakan bahwa pelaksanaan MPLS bertujuan untuk memberikan kesan pertama yang bagus bagi siswa-siswa baru tentang SMAN 1 Singkawang.
“Kita ingin mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif, berkebhinekaan, dan aman bagi guru maupun siswa. Harapannya, SMAN 1 Singkawang ini benar-benar menjadi tempat belajar yang aman, ramah anak, dan tentunya akan membuat anak nyaman,” jelas Marsekot.
Materi-materi pembekalan sepanjang MPLS berlangsung, antara lain adalah pengembangan implementasi Profil Pelajar Pancasila, Gerakan Sekolah Sehat, antisipasi bahaya narkoba, anti perundungan, dan bela negara. Untuk aktivitas-aktivitas yang merangkum kebersamaan ada kegiatan seperti baris berbaris, senam bersama, dan pramuka
Sementara itu, Pengawas SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Area Singkawang-Bengkayang, Agus Wahidi, mengatakan bahwa keberagaman dan toleransi memang merupakan keunggulan yang membanggakan. Tentunya hal tersebut harus terus dirawat, sehingga para siswa penerus bangsa bisa mempertahankan kebanggaan ini.
“Mempertahankan memang lebih sulit. MPLS bisa menjadi wadah untuk terus merawat keberagaman dan menjunjung tinggi toleransi yang menjadi ciri khas Singkawang,” ucap Agus.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa MPLS merupakan tempat bagi siswa lama dan siswa baru untuk menjalin kebersamaan. “Saat ini khususnya di Singkawang, ada nilai-nilai yang terus kami tanamkan, yaitu inklusivitas. Sekolah-sekolah SMA di Singkawang harus inklusif terhadap segala perbedaan agama, suku, ras, dan sebagainya. Termasuk juga inklusif terhadap kaum yang difabel,” tuturnya.
Melalui MPLS, tambah Agus, para siswa dibekali kesadaran untuk merangkul, membantu, dan mendukung kawan-kawan yang memiliki kekurangan. “Intinya, selama pelaksanaan MPLS, kita bisa melihat bila kebersamaan yang tercipta sangatlah tinggi, seperti yang kita lihat di SMAN 1 Singkawang ini,” kata Agus.
Secara umum, pelaksanaan MPLS 2024 di SMA negeri yang berdiri pada tahun 1957 ini berjalan lancar dalam suasana yang menyenangkan. Selain pemaparan dan pengenalan intrakurikuler sekolah, yang membuat suasana MPLS semakin cair adalah saat kakak-kakak kelas mempromosikan keunggulan setiap kegiatan ekstrakurikuler SMAN 1 Singkawang.
Berbagai atraksi ditampilkan untuk menarik minat para siswa baru untuk bergabung, sesuai bakat dan keinginan. Ada atraksi paskibra yang sangat solid membentuk formasi, ada drum band, pramuka, dan pencinta alam. Selain itu juga ada seni lukis, fotografi, videografi, futsal, basket, dan lainnya.
Total, ada sekitar 18 ektrakurikuler yang bisa menjadi pilihan para siswa baru di SMAN yang beralamat di Jl. Pahlawan, Jl. Tama, Roban, Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat 79112, Singkawang, Kalimantan Barat ini. Dan, hebatnya lagi, kegiatan-kegiatan ektrakurikuler tersebut sudah banyak mendapat penghargaan, baik tingkat regional maupun nasional.
“Kami para orangtua, tentu sangat bangga dengan pencapaian SMAN 1 Singkawang ini. Sebagai sekolah SMA tertua yang ada di Kabupaten Sambas, kami juga ingin mempertahankan nilai-nilai lokal. Sebagai orangtua kami sangat mendukung penuh kegiatan-kegiatan di sekolah ini,” kata Ruslan, ketua perwakilan orangtua-guru SMAN 1 Singkawang. (Rinda Muna Fizzya, Panji Diksana, Danang, Harfinsyah/Editor: Rayhan, Denty)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1081 kali
Editor :
Dilihat 1081 kali