Silaturahmi Awisaka Chapter Yogyakarta, Bersama Tumbuhkan Ekosistem Wirausaha  01 Juli 2024  ← Back



Yogyakarta, Kemendikbudristek - Wirausaha dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan lapangan kerja di Indonesia. Salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan untuk mendukung kegiatan wirausaha adalah Program Wirausaha Merdeka (WMK). Melalui Program WMK, mahasiswa mendapat kesempatan belajar mengenai wirausaha selama satu semester sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun bisnis mereka sendiri.
 
Namun, seperti prinsip bisnis yang mengutamakan keberlanjutan atau sustainability, mahasiswa alumni Program WMK pun diharap bisa terus melanjutkan bisnis mereka. Untuk itu, penting bagi Awisaka (Alumni Wirausaha Merdeka) untuk menggelar silaturahmi dalam rangka menambah relasi, memperluas jejaring, dan membahas keberlanjutan bisnis.
 
Silaturahmi Awisaka Chapter Yogyakarta digelar di Subdirektorat Pengembangan Karakter Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan, Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu, 8 Juni 2024. Acara ini diinisiasi oleh Awisaka Yogyakarta dan berkolaborasi dengan Gadjah Mada Entrepreneurship Community (GMEC). Ini merupakan kali pertama Awisaka menggelar acara silaturahmi, dengan tujuan mengumpulkan sesama pebisnis untuk menambah semangat dan memperbanyak ilmu melalui diskusi antara satu sama lain.
 
“Di entrepreneur, relasi itu penting banget. Misalnya untuk referensi barang di mana, supplier dari siapa,” jelas Koordinator Awisaka Nasional, Nabilah Nursabrina.
 
Acara dibuka dengan perkenalan diri Awisaka dan anggota GMEC yang turut hadir dalam acara. Melalui sesi ini, alumni Program Wirausaha Merdeka membagikan jenis-jenis bisnis yang saat ini masih mereka jalani. Ada yang berbisnis di bidang digital, industri kreatif, desain kaos, pupuk organik, hingga bisnis cilok.
 
Sementara itu, perwakilan dari Program Wirausaha Merdeka, Bryan Erfanda, menjelaskan urgensi dari acara silaturahmi Awisaka. Menurut Bryan, saat ini alumni Program WMK secara nasional ada sekitar 25.000 orang. Saat menjalankan Program WMK, mahasiswa mungkin masih bersemangat melakukan wirausaha. Namun, untuk melanjutkan bisnis setelah Program WMK berakhir bukan hal yang mudah dilakukan.
 
“Keberlanjutan menjadi hal penting. Apa yang dirasakan setelah berjuang sendiri? Jadi, kita ingin teman-teman bisa berkomunitas, berkumpul, bersinergi, dan berjejaring, sehingga bisa saling memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang ada,” ungkap Bryan.
 
Pada Silaturahmi Awisaka Chapter Yogyakarta, ada dua topik yang diangkat, yaitu masalah terbesar apa yang dihadapi saat menjalankan bisnis, serta bagaimana menjaga jejaring agar tetap aktif sekaligus menumbuhkan ekosistem kewirausahaan.
 
Selama sesi diskusi, beberapa Awisaka menyebut bahwa masalah paling besar ada di bidang pendanaan, komunikasi dengan tim internal, dan respons pasar dalam menerima produk. Namun, hambatan ini tidak menghalangi semangat mereka dalam terus menjalankan usaha.
 
“Kenapa tetap menjalani usaha? Karena customer bertanya terus, sehingga menjadi penyemangat untuk melanjutkan usaha, padahal belum bisa dibilang profit. Kemudian memiliki teman-teman yang ambis juga dalam entrepreneur, sehingga tidak mau kalah dari mereka,” ungkap Fadil Fahrozi Harahap, Alumni Program WMK Angkatan 2 di Universitas Gadjah Mada.
 
Sementara, pada sesi diskusi mengenai cara membangun ekosistem wirausaha yang berkelanjutan, para Awisaka berpendapat bahwa penting untuk mencari teman yang sepemikiran, bergabung dengan komunitas yang memiliki tujuan serupa, serta membangun komunikasi dengan baik. Sehingga, besar harapan agar acara silaturahmi semacam ini dapat kembali digelar serta ditiru oleh Awisaka dari kota-kota lainnya, tentunya dengan cakupan yang lebih besar.
 
Alumni WMK Angkatan 1 di Universitas Brawijaya, Muhammad Azis Fikrie, menyampaikan harapannya agar acara Silaturahmi Awisaka dapat dilaksanakan kembali untuk mengembangkan talenta-talenta muda melalui diskusi sederhana.
 
Sedangkan, salah satu anggota dari GMEC yang saat ini menempuh pendidikan di Prodi Ilmu dan Industri Peternakan UGM, Angkatan 2023, Bangkit Setiyoko, mengatakan bahwa topik yang dibahas dalam Silaturahmi Awisaka sangat relevan. “Banyak contoh kasus nyata yang dibagikan, dan menjadi kesempatan untuk melakukan networking,” ujarnya.
 
Pada acara ini, ditunjuk pula PIC untuk menggerakkan komunitas alumni Program WMK di Yogyakarta. Sementara, proyek terdekat yang akan dilakukan oleh para Awisaka, khususnya di daerah Yogyakarta, adalah persiapan mengikuti UGM Integrated Career Days 2024 yang akan digelar pada 15-16 Juni 2024 mendatang. Program Wirausaha Merdeka menjadi satu-satunya program MBKM yang mendapatkan tempat dalam acara tersebut, sehingga Awisaka diharap dapat turut bergabung, melakukan display produk, serta membangun jejaring yang lebih luas. (Tim MBKM/Editor: Rayhan, Denty)

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1249 kali