Duta Besar RI untuk Australia ajak Griffith University Buka Kampus di Indonesia 22 Agustus 2024 ← Back
Brisbane, Kemendikbudristek — Memasuki usia 75 tahun hubungan Indonesia dan Australia, persahabatan kedua negara ini telah mencapai puncaknya yang baru. Kerja sama dalam bidang ekonomi dan pendidikan keduanya semakin kuat, antara lain ditandai dengan berdirinya tiga kampus Australia di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Duta Besar (Dubes) RI untuk Australia, Siswo Pramono, saat memberikan kuliah umum di Chancellery Building, Griffith University, Australia, Rabu (21/8).
Kuliah umum dengan topik, “The Road Ahead: Commemorating 75 Years of Indonesia-Australia” ini dilakukan dalam rangkaian kegiatan Ambassador Goes to Campus yang diselenggarakan oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra. Menurut Atdikbud, Mukhamad Najib, kegiatan ini merupakan bagian dari Upaya KBRI Canberra dalam menguatkan hubungan Indonesia-Australia melalui promosi kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian.
Atdikbud Najib menyampaikan, kunjungan Dubes RI ke kampus Griffth University disambut oleh Sarah Gardiner yang merupakan seorang professor sekaligus Director of Griffith Institute for Tourism. Selain itu, hadir juga Christoph Nedopil Wang selaku Director of Griffith Asia Institute, Cordia Chu selaku Director of Center for Environment and Population Health dan Febi Dwirahmadi, dari Global Health Griffith University.
Menurut catatan KBRI Canberra, Griffith University termasuk salah satu universitas yang aktif dalam mengembangkan kerja sama dengan Indonesia. “Griffith telah memiliki kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia antara lain dengan Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Nusa Cendana. Selain itu, Griffith University juga telah memiliki kerja sama dengan beberapa kementerian di Indonesia, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta BAPPENAS,” ungkapnya.
Dalam rangkaian Ambassador Goes to Campus Griffith University, Dubes RI menghadiri acara roundtable discussion dengan para dosen dan peneliti. Pada kesempatan tersebut, Sarah Gardiner menjelaskan profil dari Griffith University dan berbagai aktivitas kerja sama yang telah dilakukan oleh Griffith University dengan universitas dan berbagai lembaga di Indonesia.
“Griffith University merupakan kampus yang komprehensif dengan jumlah mahasiswa lebih dari 50 ribu orang yang berasal lebih dari 130 negara dan masuk dalam top 10 dunia untuk kategori sustainability versi QS Ranking,” ujar Sarah.
Setelah acara roundtable discussion, Dubes RI memberikan public lecture di depan para dosen dan mahasiswa Griffith University. Dalam paparannya, Dubes Siswo Pramono menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang berusaha keluar dari middle income trap. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Indonesia membutuhkan tenaga kerja berkualitas guna menjadi kekuatan manufaktur yang berkelanjutan di Asia. Dalam konteks ini, kerja sama Indonesia dan Australia dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi sangat strategis,” papar Siswo.
Selanjutnya, Dubes Siswo turut mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Griffith University karena telah membangun kerja sama yang cukup intensif dengan Indonesia. Menurutnya, Griffith sudah on the right track dalam meningkatkan kerja sama dalam public health, education, dan sustainability. Dengan melihat rekam jejak Griffith serta ranking dunia yang tinggi untuk beberapa subyek, Dubes RI untuk Australia dan Republik Vanuatu ini juga mengajak Griffith University untuk membuka kampus di Indonesia seperti beberapa kampus Australia yang lain.
“Saat ini sudah ada tiga kampus Australia, yaitu Monash University, Western Sydney University, dan Deakin University yang membuka kampus di Indonesia. Dengan melihat reputasi Griffith dan kedekatan Griffith dengan Indonesia, maka saya mengundang Griffith University untuk investasi membuka kampus di Indonesia,” tutup Siswo.
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1024 kali
Editor :
Dilihat 1024 kali