Lewat OSN Kemendikbudristek Dorong Generasi Muda Terus Berkarya, Menginspirasi dan Bangun Lingkungan 12 Agustus 2024 ← Back
Jakarta, 12 Agustus 2024 – Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang Pendidikan Dasar (SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat) 2024 resmi ditutup oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril di Jakarta, Sabtu (10/8).
Untuk Jenjang SMP, peraih medali emas bidang Matematika adalah Kenzo Alvaro Lim dari SMP Witama Nasional Plus, Riau; Kevin Hendrikson Wu dari SMP Kristen Tri Tunggal, Jawa Tengah; Aldan Azahwan Ikhsan dari SMP Labschool Jakarta; Lionel Wijaya dari SMP Kristen Tri Tunggal, Jawa Tengah; serta Ahmad Yazid Muhandis dari SMP Kharisma Bangsa, Banten.
Berikutnya, peraih medali emas bidang IPA adalah Ahmad Irfan Naufal Fahmi dari Mtsn 1 Kota Malang, Jawa Timur; Aladdin Naufal Surahman dari SMP Negeri 115 Jakarta; Kayser Hwang dari SMP Darma Yudha, Riau; Irsy Alvaro Rhein dari SMPS Mentari Intercultural School Bintaro, Banten; serta Raphael Kamil Edward dari SMP Negeri 193 Jakarta.
Kemudian, peraih medali emas bidang IPS Godeliva Belinda Putri dari SMP Negeri 5 Yogyakarta; Tristan Rafa El Fatih dari SMP Islam Sabilillah Malang, Jawa Timur; Adnan Ali dari SMP PGII, Jawa Barat; Arfat Nezar Prasojo darI SMP N 1 Purworejo, Jawa Tengah; serta I Komang Pendy Prayoga dari SMP Negeri 2 Amlapura, Bali.
Sementara untuk jenjang SD, siswa yang berhasil meraih emas pada bidang Matematika adalah Klaus Wahyudi dari SDK Yohannes Gabriel, Jawa Timur; Bryan Richie Huang dari SD Kristen 11 Penabur, D.K.I. Jakarta; Gandi Aregha Windu dari SD Negeri Sinomwidodo 03, Jawa Tengah; Bryan Destin Mulyadi dari SD Pelita Cemerlang, Kalimantan Barat; serta Austin Kei Tjahjoyo dari SDS K Maria Fatima III, Jawa Timur.
Untuk peraih medali emas bidang IPA adalah Putu Esa Indrastra Nugraha dari SD Kristen Aletheia, Nusa Tenggara Barat; Ahmad Nuruzzaman dari SD Muh Bodon, D.I. Yogyakarta; Agung Prawira Negara dari SD Akar Panrita Mamminasata, Sulawesi Selatan; Aryaputra Aqila Naufal Atharizz dari SDS Al Azhar Kelapa Gading, D.K.I. Jakarta; serta Yoel Efraim Siallagan, SD Bopkri Gondolayu, D.I. Yogyakarta.
“Untuk adik-adik yang berhasil menjadi pemenang, saya berpesan, jangan cepat berpuas diri. Teruslah menjadi inspirasi, bangun terus mimpi tentang masa depan, dan tularkan semangat berbagi pengetahuan pada lingkungan sekitarnya,” ucap Dirjen PAUD Dikdasmen dalam pidato penutupan di Jakarta, Sabtu (10/8).
OSN merupakan ajang talenta untuk mengidentifikasi serta mengembangkan kompetensi peserta didik SD, SMP, dan SMA dalam bidang sains. Kegiatan ini dirancang dan diselenggarakan melalui sistem kompetisi sistematis dan berjenjang yang memungkinkan peserta didik membuka cakrawala berpikir serta mengeksplorasi kemampuan masing-masing dalam bidang sains dan teknologi. Selain itu, membuka kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan prestasinya di bidang akademik, kegiatan ini juga dirancang untuk mendorong kepekaan peserta didik dalam menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun pembelajaran yang harus diingat oleh seluruh peserta didik peserta OSN 2024, meskipun ajang ini dirancang dalam bentuk kompetisi, kemenangan bukanlah tujuan utama. “Dari setiap langkah yang dibuat dalam penyelenggaraan OSN, Kemendikbudristek ingin Sobat Prestasi bisa memahami, bahwa yang terpenting adalah kita dapat menghargai sebuah proses. Jadi, bagi adik-adik yang belum berhasil menjadi pemenang dalam OSN 2024, ini bukanlah akhir melainkan awal untuk menata kembali langkah baru,” tutur Dirjen Iwan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sebagai Pelajar Pancasila, adik-adik harus terus membangun semangat belajar sepanjang hayat. Kesempatan untuk maju akan terus terbuka jika semua orang belajar dari sebuah proses. “Saya yakin sekali, adik-adik yang sudah melangkah masuk dalam ajang OSN ini adalah pelajar yang beruntung, pelajar yang mempunyai potensi luar biasa, pelajar yang mempunyai semangat, dedikasi, dan ketekunan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.”
Pembina SMPN 1 Kendari, Paruddin, mengungkapkan rasa senangnya dengan penyelenggaraan OSN SD-SMP 2024 yang berlangsung secara luring. “Saya setuju acara ini diselenggarakan secara luring supaya integritas tetap terjaga,” katanya.
Berikutnya, Verawati dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mengatakan bahwa penyelenggaraan OSN tingkat SD dan SMP tahun ini sangat luar biasa karena momen ini ditunggu oleh banyak peserta se-Indonesia. “Sudah sejak lama tidak dilaksanakan secara luring. Jadi, menambah semangat anak-anak kita. Semoga ke depannya acara ini berkembang lebih baik lagi dan bertambah lagi maata pelajaran yang belum dilombakan di tahun ini,” harap Verawati.
Perwakilan Juri OSN 2024, Ahmad Ridwan, menyampaikan bahwa para pemenang medali yang berjumlah 30 anak nantinya akan diseleksi lebih lanjut menjadi 12 orang dikerucutkan lagi menjadi 6 siswa untuk dipersiapkan baik secara teori maupun praktik sehingga layak untuk dibawa berkompetisi pada level internasional. Ia juga mengatakan bahwa para peserta yang telah mengikuti kompetisi ini adalah juara. “Mari kita teruskan budaya olimpiade dan terus berprestasi menjunjung kejujuran,” ucapnya.
Salah satu peserta, Gusti Ngurah Putu asal SD Saeaswati 1 Denpasar, ketika ditanya pengalamannya selama mengikuti OSN adalah kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah. Siswa yang akrab disapa Anan ini mengutarakan soal yang ia kerjakan tidak terlalu susah namun sedikit menantang saat menerima soal yang berbau eksplorasi. “Agak susah menguraikannya,” ungkap Anan yang mengikuti kompetisi untuk kategori matematika.
Senada dengan itu, Kelvin Klein dari SMP Kristen Imanuel, Kalbar, yang berkompetisi pada kategori IPA mengatakan, ”Senang bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai provinsi khususnya Sumatra. Fasilitas OSN juga sangat bagus. Namun saya kesulitan dalam melakukan eksperimen.”
Dalam laporannya, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspresnas), Maria Veronica Irene merasa bersyukur karena OSN tingkat SD-SMP telah dilaksanakan dengan baik secara luring. Menurutnya, di balik sebuah kompetisi, terdapat nilai luhur yang harus dijunjung tinggi yaitu rasa persaudaraan dan kolaborasi. “Tahun depan, kita akan mengadakan kompetisi untuk kategori IPS pada OSN SD,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Irene juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para mitra yang telah mendukung, mengasah, mendidik, dan membina, bibit-bibit unggul talenta. “Saya ucapkan terima kasih karena tanpa dukungan jajaran Kemendikbudristek, dinas pendidikan, guru, kepala sekolah, dan para orang tua, kita tidak bisa menyeleksi talenta unggul mulai dari tingkat daerah hingga nasional,” ucapnya.
“Siapa yang saat mengerjakan soal ada yang menangis? Saya berpesan kepada anak-anak agar tetap semangat dan percaya pada kemampuan sendiri. Jika belum berhasil, jadikan sebagai motivasi. Meski saya lihat di sini banyak yang enjoy dengan kompetisi dan tidak ada yang trauma. Saya rasa itu menunjukkan karakter unggul kalian baik secara prestasi, mental, maupun spriritual,” tuturnya bangga.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#MerdekaBerprestasiTalentaSainsMenginspirasi
#JujurItuJuara
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 366/sipers/A6/VIII/2024
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 590 kali
Editor :
Dilihat 590 kali