Merajut Patriotisme Melalui Harmoni Gita Bahana Nusantara (GBN) 19 Agustus 2024 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek — Gita Bahana Nusantara (GBN) adalah sebuah tim paduan suara dan orkestra yang terdiri dari generasi muda berbakat perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. GBN merupakan sebuah upaya peningkatan pembangunan karakter bangsa generasi muda melalui ekspresi seni musik dalam pementasan seni budaya tingkat nasional. Melalui harmonisasi lagu dan musik orkestra, GBN berperan menanamkan nilai nasionalisme dan patriotisme kepada generasi muda serta memperkenalkan keragaman seni budaya Indonesia.
Gita Bahana Nusantara dibentuk sejak tahun 2003 berawal dari gagasan Ibu Megawati Soekarno Putri. Ibu Megawati menginginkan penampilan paduan suara dan orkestra nasional yang terdiri dari berbagai anak-anak muda di seluruh Indonesia dengan tujuan agar tumbuh rasa Nasionalisme serta semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Sejak 2015, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) rutin mengadakan orkestra dan paduan suara GBN untuk mendukung peringatan HUT RI di Istana Merdeka, Jakarta.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengatakan bahwa pada awalnya penampilan Gita Bahana Nusantara hanya bisa disaksikan di gedung DPR/MPR ketika presiden menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, dan Sidang Bersama DPR dan DPRD RI serta pada puncak peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI di istana negara.
“Namun 2 tahun belakangan ini Gita Bahana Nusantara sudah tampil lebih luas lagi jangkauannya dengan tampil di ruang publik. Seperti pada konser ruang publik tanggal 10 Agustus 2024 lalu, Gita Bahana Nusantara 2024 tampil di Taman Fatahilah, Kota Tua, Jakarta. Bisa disaksikan juga dengan jutaan mata melalui kanal media sosial,” ujar Irini dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) dengan tema “Harmoni dan Patriotisme Melalui Gita Bahana Nusantara”, pada Kamis (15/8/2024).
Irini menambahkan, selain menyatukan anak-anak muda Indonesia dengan keberagaman dan latar belakang budaya yang berbeda-beda, GBN juga menjadi salah satu pilar penting bagi generasi muda dalam pelestarian serta pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan nusantara. “Akhirnya anak-anak muda ini memadukan suara dan nada-nada yang indah sebagai sebuah ketegasan terhadap rasa cinta tanah air dari mereka. Maka sangat jelas bahwa program dari Gita Bahana Nusantara ini menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga dan melestarikan seni budaya di Indonesia,” katanya.
GBN selalu melakukan audisi untuk memilih para generasi muda yang akan bergabung. Musisi yang juga menjadi pembina GBN 2024, Purwa Tjaraka, menjelaskan bahwa audisi dibagi menjadi dua jenis, yakni tim orkestra yang memainkan instrumen musik, dan tim paduan suara. Untuk audisi tim paduan suara, satu provinsi harus mengirimkan empat orang dengan masing-masing jenis suara sopran, alto, tenor, dan bass. Untuk menjaga kualitas audisi dan hasilnya, tim GBN mengirimkan juri pusat ke 38 provinsi untuk audisi paduan suara, sedangkan untuk audisi instrumen dibagi menjadi dua tempat seleksi, yaitu Jakarta dan Jogja.
“Dari hasil audisi itu ada 33 dikali 4, ya. Jadi 120 orang yang paduan suara. Kemudian kita memilih 70 pemain instrumen termasuk seluruh keperluan instrumen etnik yang diperlukan untuk membangun komposisi musik 2024. Mulai dari violin, viola atau instrumen gesek, instrumen tiup, instrumen pukul juga ada gitar bass, gitar elektrik, piano semuanya perkusi lengkap orkestra dan lain-lain. Kita gabungkan dalam satu tim utuh yang beranggotakan hampir 200 orang yang kita set,” tutur Purwa Tjaraka.
Konduktor GBN 2024, Eki Satria, menjelaskan bahwa pada komposisi musik yang dibawakan GBN di Istana Negara, ada Medley Nusantara yang memainkan musik tradisional yang sudah diaransemen oleh Purwa Tjaraka dan menyatu dalam satu kesatuan simfoni yang luar biasa.
“Tidak hanya musik orkestra, tapi juga berkolaborasi dengan instrumen etnik dari negara kita. Ada tehyan, alat musik Betawi, lalu talempong, sape dari Kalimantan, bahkan ada tiga jenis gendang, yaitu dari Sunda, Bali, dan Jawa. Alat musik tradisional Melayu, namanya bebano. Ada juga rebana dan kentongan. Semua dipadukan menjadi satu bunyi simfoni yang tidak banyak terjadi, hanya ada di GBN,” kata Eki.
Ia berharap, GBN bisa berkontribusi dalam kemajuan musik di Indonesia. Salah satu praktik baik dalam proses bermusik GBN adalah karantina para anggota GBN. “Harapannya ada kemajuan musik dan musisi itu sendiri, tidak hanya secara kualitas tapi secara personal bagaimana membawa diri kita sebagai musisi untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih nasionalis, serta memiliki sifat-sifat sosial yang lebih baik. Dan ini semua ada di GBN, karena ini satu-satunya di Indonesia yang saya pikir proses bermusiknya dikarantina. Itu hal yang paling baik yang bisa dilakukan dalam bermusik. Untuk menghasilkan musik yang baik dibutuhkan kemampuan sosial yang baik antarpemainnya,” ujar Eki.
Salah satu generasi muda yang terpilih menjadi bagian dari Gita Bahana Nusantara ialah Britney Kimberly. Gadis asal Bandung yang memiliki suara indah ini bergabung bersama GBN sebagai paduan suara. Pada saat audisi, Britney dinilai langsung oleh Purwa Tjaraka, sehingga banyak hal yang dapat ia pelajari begitu masuk menjadi bagian dari paduan suara Gita Bahana Nusantara.
“Yang pasti keren banget terus juga aku merasa bahwa ini bisa jadi satu wadah yang menampung kita anak Indonesia agar lebih bisa lagi menunjukkan bakat kita masing masing, baik itu di paduan suara ataupun orkestra. Menurut aku saat audisi itu termasuk yang sangat ketat, karena waktu audisi itu kebetulan aku diuji langsung sama Pak Purwa Tjaraka di Bandung,” ujar Britney.
Dalam pelatihan hingga resmi bisa menjadi bagian dari GBN, Britney merasa ia banyak menemukan hal baru dan itu menjadikan tantangan buat dirinya sendiri. “Salah satu yang paling menantang ternyata banyak banget hal yang baru aku dapetin termasuk dapat teman baru dan banyak belajar tentang paduan suara, dan yang pasti bisa bertemu dengan banyak orang hebat Indonesia di GBN, apalagi bisa tampil di Hari Kemerdekaan Indonesia. Itu sangat membanggakan sekali,” tuturnya.
Gita Bahana Nusantara menjadi wadah bagi putra-putri bangsa berbakat yang ingin berkontribusi positif menyalurkan bakat serta kemampuan dalam bermusik. Kemendikbudristek berkomitmen dan berupaya menyediakan wadah bagi generasi muda yang haus dalam menyalurkan bakatnya melalui program-program tidak hanya GBN. Dengan mendukung penuh harapan serta keinginan pemuda-pemudi bangsa, diharapkan generasi emas memiliki tempat dalam mengembangkan cita-citanya. (Natasya Rizqina/Desliana Maulipaksi)
Gita Bahana Nusantara dibentuk sejak tahun 2003 berawal dari gagasan Ibu Megawati Soekarno Putri. Ibu Megawati menginginkan penampilan paduan suara dan orkestra nasional yang terdiri dari berbagai anak-anak muda di seluruh Indonesia dengan tujuan agar tumbuh rasa Nasionalisme serta semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Sejak 2015, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) rutin mengadakan orkestra dan paduan suara GBN untuk mendukung peringatan HUT RI di Istana Merdeka, Jakarta.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengatakan bahwa pada awalnya penampilan Gita Bahana Nusantara hanya bisa disaksikan di gedung DPR/MPR ketika presiden menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, dan Sidang Bersama DPR dan DPRD RI serta pada puncak peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI di istana negara.
“Namun 2 tahun belakangan ini Gita Bahana Nusantara sudah tampil lebih luas lagi jangkauannya dengan tampil di ruang publik. Seperti pada konser ruang publik tanggal 10 Agustus 2024 lalu, Gita Bahana Nusantara 2024 tampil di Taman Fatahilah, Kota Tua, Jakarta. Bisa disaksikan juga dengan jutaan mata melalui kanal media sosial,” ujar Irini dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) dengan tema “Harmoni dan Patriotisme Melalui Gita Bahana Nusantara”, pada Kamis (15/8/2024).
Irini menambahkan, selain menyatukan anak-anak muda Indonesia dengan keberagaman dan latar belakang budaya yang berbeda-beda, GBN juga menjadi salah satu pilar penting bagi generasi muda dalam pelestarian serta pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan nusantara. “Akhirnya anak-anak muda ini memadukan suara dan nada-nada yang indah sebagai sebuah ketegasan terhadap rasa cinta tanah air dari mereka. Maka sangat jelas bahwa program dari Gita Bahana Nusantara ini menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga dan melestarikan seni budaya di Indonesia,” katanya.
GBN selalu melakukan audisi untuk memilih para generasi muda yang akan bergabung. Musisi yang juga menjadi pembina GBN 2024, Purwa Tjaraka, menjelaskan bahwa audisi dibagi menjadi dua jenis, yakni tim orkestra yang memainkan instrumen musik, dan tim paduan suara. Untuk audisi tim paduan suara, satu provinsi harus mengirimkan empat orang dengan masing-masing jenis suara sopran, alto, tenor, dan bass. Untuk menjaga kualitas audisi dan hasilnya, tim GBN mengirimkan juri pusat ke 38 provinsi untuk audisi paduan suara, sedangkan untuk audisi instrumen dibagi menjadi dua tempat seleksi, yaitu Jakarta dan Jogja.
“Dari hasil audisi itu ada 33 dikali 4, ya. Jadi 120 orang yang paduan suara. Kemudian kita memilih 70 pemain instrumen termasuk seluruh keperluan instrumen etnik yang diperlukan untuk membangun komposisi musik 2024. Mulai dari violin, viola atau instrumen gesek, instrumen tiup, instrumen pukul juga ada gitar bass, gitar elektrik, piano semuanya perkusi lengkap orkestra dan lain-lain. Kita gabungkan dalam satu tim utuh yang beranggotakan hampir 200 orang yang kita set,” tutur Purwa Tjaraka.
Konduktor GBN 2024, Eki Satria, menjelaskan bahwa pada komposisi musik yang dibawakan GBN di Istana Negara, ada Medley Nusantara yang memainkan musik tradisional yang sudah diaransemen oleh Purwa Tjaraka dan menyatu dalam satu kesatuan simfoni yang luar biasa.
“Tidak hanya musik orkestra, tapi juga berkolaborasi dengan instrumen etnik dari negara kita. Ada tehyan, alat musik Betawi, lalu talempong, sape dari Kalimantan, bahkan ada tiga jenis gendang, yaitu dari Sunda, Bali, dan Jawa. Alat musik tradisional Melayu, namanya bebano. Ada juga rebana dan kentongan. Semua dipadukan menjadi satu bunyi simfoni yang tidak banyak terjadi, hanya ada di GBN,” kata Eki.
Ia berharap, GBN bisa berkontribusi dalam kemajuan musik di Indonesia. Salah satu praktik baik dalam proses bermusik GBN adalah karantina para anggota GBN. “Harapannya ada kemajuan musik dan musisi itu sendiri, tidak hanya secara kualitas tapi secara personal bagaimana membawa diri kita sebagai musisi untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih nasionalis, serta memiliki sifat-sifat sosial yang lebih baik. Dan ini semua ada di GBN, karena ini satu-satunya di Indonesia yang saya pikir proses bermusiknya dikarantina. Itu hal yang paling baik yang bisa dilakukan dalam bermusik. Untuk menghasilkan musik yang baik dibutuhkan kemampuan sosial yang baik antarpemainnya,” ujar Eki.
Salah satu generasi muda yang terpilih menjadi bagian dari Gita Bahana Nusantara ialah Britney Kimberly. Gadis asal Bandung yang memiliki suara indah ini bergabung bersama GBN sebagai paduan suara. Pada saat audisi, Britney dinilai langsung oleh Purwa Tjaraka, sehingga banyak hal yang dapat ia pelajari begitu masuk menjadi bagian dari paduan suara Gita Bahana Nusantara.
“Yang pasti keren banget terus juga aku merasa bahwa ini bisa jadi satu wadah yang menampung kita anak Indonesia agar lebih bisa lagi menunjukkan bakat kita masing masing, baik itu di paduan suara ataupun orkestra. Menurut aku saat audisi itu termasuk yang sangat ketat, karena waktu audisi itu kebetulan aku diuji langsung sama Pak Purwa Tjaraka di Bandung,” ujar Britney.
Dalam pelatihan hingga resmi bisa menjadi bagian dari GBN, Britney merasa ia banyak menemukan hal baru dan itu menjadikan tantangan buat dirinya sendiri. “Salah satu yang paling menantang ternyata banyak banget hal yang baru aku dapetin termasuk dapat teman baru dan banyak belajar tentang paduan suara, dan yang pasti bisa bertemu dengan banyak orang hebat Indonesia di GBN, apalagi bisa tampil di Hari Kemerdekaan Indonesia. Itu sangat membanggakan sekali,” tuturnya.
Gita Bahana Nusantara menjadi wadah bagi putra-putri bangsa berbakat yang ingin berkontribusi positif menyalurkan bakat serta kemampuan dalam bermusik. Kemendikbudristek berkomitmen dan berupaya menyediakan wadah bagi generasi muda yang haus dalam menyalurkan bakatnya melalui program-program tidak hanya GBN. Dengan mendukung penuh harapan serta keinginan pemuda-pemudi bangsa, diharapkan generasi emas memiliki tempat dalam mengembangkan cita-citanya. (Natasya Rizqina/Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1004 kali
Editor :
Dilihat 1004 kali