Nuansa Baru dalam Kemeriahan Perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Kemendikbudristek 17 Agustus 2024 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek — Ada yang berbeda dari perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di halaman Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Senayan, Jakarta, Sabtu (17/8). Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang bertugas merupakan 25 orang siswa penerima beasiswa program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).
Sehari sebelumnya, bertempat di Gd. A Lantai 3 Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti mereka dan para guru pembimbing dalam acara pengukuhan yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti.
Penanggung Jawab Program ADEM, Dwi Setya Permana, mengatakan bahwa mereka tidak hanya berhasil menunjukkan kemampuan fisik dan mental yang teruji, tetapi juga memperlihatkan semangat persatuan yang tinggi di tengah perbedaan latar belakang budaya.
“Pada tahun 2024 ini, kami diminta untuk ikut terlibat dalam pelaksanaan upacara peringatan HUT Republik Indonesia yang ke-79. Kemudian kami menjaring anak-anak kami yang kurang lebih ada 3.000 siswa ADEM. Terpilihlah 25 putra-putri terbaik yang bisa bertugas menjadi pasukan pengibar bendera besok disini,” terangnya ketika ditemui di sebelum acara pengukuhan di Jakarta, Jumat (16/8).
Program ADEM sendiri merupakan program Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (PLPP) Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Melalui program ini, para peserta didik diberi akses pendidikan menengah berkualitas, sehingga mereka dapat berkembang dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Sheryn Bellago, salah seorang anggota Paskibra mengungkapkan perasaannya. “Rasanya bisa bertugas (di Kantor Kemendikbudristek) pastinya senang sekali, karena tahun lalu sudah diberikan kesempatan untuk bertugas. Kembali dipanggil untuk mengibarkan bendera merah putih adalah hal yang sangat krusial, apalagi anak muda seperti kami tentunya yang diberikan kesempatan ini. Pastinya bangga dan senang sekali bisa berkontribusi dalam perayaan kemerdekaan Indonesia.”
Tak hanya anggota Paskibra, kebanggaan juga dirasakan oleh para pembimbing mereka yang telah mendampingi selama masa latihan. Maryuni, salah satu pembimbing dari SMA Stella Duce Bambanglipuro, Bantul, D. I. Yogyakarta mengungkapkan kebanggaannya melihat anak-anak didiknya sukses menjalankan tugas.
Ketika ditemui sebelum pengukuhan, ia bercerita bahwa kedua anak asuhnya yakni Elis dan Naya asal Papua, semakin membaik dalam pembelajaranbaik akademik maupun nonakademik. Menurut Maryuni, keduanya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat bakatnya. “Kami memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Tentunya mereka sangat bahagia dan menggunakan kesempatan itu sebaik mungkin (terbukti) hingga sampai ke sini,” urainya bangga atas prestasi keduanya yang dapat berkontribusi langsung dalam perayaan kemerdekaan RI di Kantor Kemendikbudristek.
Duta SMA Meriahkan Perayaan HUT ke-79 RI
Direktorat SMA mempersembahkan drama Musikal bertajuk Nitiraga. Berkisah tentang Harti, sosok gadis yang memiliki sejuta impian untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi, akan tetapi lingkungan memaksa ia untuk terus bungkam dan mengikuti paradigma yang ada. Wanita dipijak, lelaki dijunjung, pendidikan hanyalah bagi siapa yang mampu bukan yang perlu. Kalimat itu menggambarkan situasi awal drama yang dilakonkan peserta didik SMA dengan penuh penghayatan.
Terdapat 12 putra-putri berbakat dari Duta SMA bergabung bersama mempersembahkan drama musikal dalam rangka Perayaan kemerdekaan Indonesia 2024. Di antaranya adalah Kemal Ananda Syafaat dan Clara Putri Rosari Miehemie sebagai Duta SMA Nasional 2024 yang memerankan pemeran utama sebagai Harti dan Bagus.
Selain itu, ada Muhammad Winesqi Nibras (Duta SMA 2022) yang berperan sebagai Gembul merangkap Sutradara, Koreografer, dan Penulis Naskah. Serta Kezia Grace Nathaniel (Duta SMA Provinsi Banten 2022) sebagai Pipit dan penata musik dan stage manager.
Winesqi Nibras atau Ibas mengungkap bahwa drama musikal Nitiraga ini difilosofikan dari kata Nitiraga sendiri yaitu berarti kembali ke diri sendiri, kembali melihat kepada diri sendiri dan mengangkat dari tema patriarki. Drama ini menyampaikan keresahan-keresahan yang ada dari patriarki dan juga minat literasi yang kurang di masyarakat Indonesia. Seluruh tim selama 12 hari merancang ide konsep dan 5 hari latihan, drama musikal Nitiraga ini berjalan dengan mulus dan menghibur.
“Nitiraga mengambil sudut pandang di mana perempuan tidak diremehkan lagi dan bisa merdeka dari streotype yaitu patriarki. Kami ingin memotivasi anak-anak muda khususnya perempuan untuk bisa semangat dalam menggapai impian mereka dan tidak menyerah pada tantangan-tantangan yang ada karena sebagai generasi Z harus terbuka dengan tantangan dan berani untuk menyelesaikan tantangan tersebut,” ungkap Clara yang membawakan sosok Harti, sang pemeran utama wanita.
Sementara itu, Kezia Grace yang mengambil peran Pipit sekaligus Music and Stage Director menyebutkan bahwa drama ini dipersiapkan secara matang untuk menyampaikan pesan dan makna sejalan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia. Meskipun terdapat beberapa tantangan yang memunculkan seperti perbedaan konsep maupun ide namun drama yang dipersembahkan oleh Direktorat SMA ini berjalan dengan apik.
Sebelum mengakhiri, Kemal Ananda menyampaikan pesan motivasi untuk terus bermimpi dan berjuang terhadap hidup, bangsa, dan negara. “Mimpi akan datang kepada mereka yang percaya kepada mimpi itu sendiri, ketika ingin mencapai sesuatu, bermimpilah dahulu dan jangan remehkan mimpi tersebut karena dari mimpi itu akan muncul hal-hal baik yang dapat terwujud nantinya.”
Suasana Upacara Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79
Upacara peringatan HUT RI ke-79 yang digelar di halaman utama Gedung Kemendikbud di Jakarta berlangsung khidmat. Terdapat 323 orang perwakilan dari masing-masing unit utama Kemendikbudristek. Sejumlah pejabat eselon 1, 2, 3, dan 4, serta 12 orang penerima Satya Lancana Karya Satya. Bertindak sebagai Pembina upacara yakni Sekertaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti.
Pada kesempatan ini, peserta upacara mempertunjukkan keberagaman suku bangsa dengan menggunakan baju daerah di Indonesia seperti Melayu Sambas, Dayak Punan, Banjar, Kutai, Tidung, Dayak Ngaju, Dayak Kenyah, Kutai Kartanegara, Dayak Belusu dan lain-lain. Acaa diakhiri dengan lantunan lagu bermelodi indah dari Johannes Zibran Prasetio dan Rosalina Samosir. Tamu undangan tampak ikut berdendang dan menari bersama, hanyut dalam suasana perayaan momen kemerdekaan. *** (Penulis: Natasya Rizqina, Afifah Indah S./Editor: Denty A.)
Dokumentasi Perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Kemendikbudristek dapat diakses melalui tautan berikut https://drive.google.com/drive/folders/187rrC1tp8xBh4piUKlD3hZLxW0IMrt4N?usp=sharing
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 569 kali
Editor :
Dilihat 569 kali