Penandatanganan PKS Mitra Pembangunan Pemulihan Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi dan Numerasi 31 Agustus 2024 ← Back
Jakarta, 31 Agustus 2024—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Mitra Pembangunan Pemulihan Pembelajaran melalui Penguatan Literasi dan Numerasi. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Pullman, Jakarta pada hari Jumat, 30 Agustus 2024 ini diikuti oleh delapan Mitra Pembangunan, yaitu PT. Cahaya Inspira Adiwangsa, PT. Teman Satu Skolla, Wahana Visi Indonesia, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Cokroaminoto Palopo, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Teuku Umar.
Selain dihadiri Mitra Pembangunan yang berasal dari dunia usaha dan industri (DUDI), perguruan tinggi, dan filantropi, acara ini juga dihadiri oleh para pemangku kepentingan lain yang relevan dengan program pemulihan pembelajaran, seperti Perpustakaan Nasional RI, Pusat Perbukuan, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, PT Gramedia, Forum Taman Bacaan Masyarakat, Filantropi Indonesia, dan Asian Venture Philanthropy Network.
Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi, selaku Supervisor PDM-10 (Pemulihan Pembelajaran), menegaskan bahwa penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Mitra Pembangunan ini merupakan salah satu program Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen dalam rangka meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik di seluruh jenjang pendidikan di Indonesia. Program intervensi lain yang dilaksanakan adalah advokasi pemulihan pembelajaran, penguatan kapasitas pemda, pendampingan Kampus Mengajar, pendampingan komunitas belajar, serta pemantauan dan evaluasi yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan melalui penguatan literasi dan numerasi.
Seluruh intervensi tersebut, kata Muhammad Hasbi, tidak dapat dilakukan sendiri oleh Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen sehingga dibutuhkan kerja sama dengan para pemangku kepentingan. Sebagai bagian dari ikhtiar tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi, diskusi, dan pertemuan dengan beberapa mitra pembangunan yang berasal dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lembaga filantropi, perguruan tinggi, organisasi nirlaba, dan organisasi terkait lainnya.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari hasil diskusi dan pertemuan dengan mitra pembangunan yang telah menyatakan bersedia menjadi mitra PDM-10 dalam Program Pemulihan Pembelajaran. Sampai dengan kegiatan ini dilaksanakan, PDM-10 telah menjalin kerja sama dengan sepuluh mitra dari dunia usaha dan dunia industri serta filantropi dan tiga belas mitra perguruan tinggi yang berhasil mendampingi sebanyak 5.118 satuan pendidikan jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Program intrevensi yang dilakukan oleh mitra pembangunan antara lain cetak dan kirim buku bacaan bermutu, pelatihan benahi literasi dan numerasi, program perpustakaan ramah anak, dan pendampingan benahi literasi dan numerasi serta pemanfaatan buku bacaan bermutu.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini juga sebagai bentuk komitmen bersama dari kedua belah pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya pemulihan pembelajaran di satuan pendidikan yang paling membutuhkan intervensi. PKS ini selanjutnya akan menjadi pedoman atau panduan dalam upaya pemulihan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi di satuan pendidikan sasaran intervensi.
Direktur Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Iwan Syahril, yang membuka kegiatan menegaskan bahwa berbagai upaya dan inovasi telah dilakukan Kemendikbudristek untuk memulihkan pembelajaran pasca Pandemi Covid-19 secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hasil Asesmen Nasional 2023 menunjukkan bahwa masih terdapat kurang lebih 86.000 satuan pendidikan dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB yang memerlukan intervensi untuk peningkatan literasi dan numerasi. Terobosan dan langkah transformatif yang dilakukan oleh Kemendikbudristek melalui Program Pemulihan Pembelajaran ini bukanlah ‘program instan dan sekali jadi’, melainkan program berkelanjutan. “Perlu pendekatan terus-menerus bagi ekosistem pendidikan agar ekosistem kita memahami bahwa peningkatan kompetensi literasi dan numerasi adalah satu kunci untuk mencapai pendidikan berkualitas,” ujar Iwan Syahril.
Kemendikbudristek menyadari bahwa langkah transformatif dalam rangka pemulihan dan transformasi pembelajaran memerlukan kolaborasi dan gotong royong dari berbagai pihak (pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat). Untuk sebuah perubahan besar pada sektor pendidikan, semua pihak harus mengambil peran dan harus mengambil tempat. Mitra pembangunan merupakan salah satu tumpuan Kemendikbudristek untuk menopang program ini karena kami tahu bahwa dengan berbagai keahlian, sumber daya, dan jejaring kerja yang dimiliki para mitra, kita dapat menjangkau lebih banyak sasaran yang akan kita intervensi.
“Terima kasih tak terhingga kepada para Mitra Pembangunan yang hari ini sudah mau berkomitmen mendukung Program Pemulihan Pembelajaran. Semoga kerja sama dan niat baik kita bersama ini dapat mendorong mitra-mitra lain untuk bergotong-royong bersama Kemendikbudristek meningkatkan kualitas Pendidikan bagi anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 411/sipers/A6/VIII/2024
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 491 kali
Editor :
Dilihat 491 kali