Upaya Pemajuan Kebudayaan melalui Kegiatan Residensi yang Menyenangkan  16 Agustus 2024  ← Back



Yogyakarta, Kemendikbudristek
– Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (Direktorat PTLK) melaksanakan kegiatan bertajuk Residensi Pemajuan Kebudayaan (RPK) 2024. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 1 hingga 27 Agustus 2024 di tiga daerah yaitu Yogyakarta, Pekanbaru, dan Cirebon. Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 adalah program yang diselengarakan oleh Kemendikbudristek dengan tujuan untuk memperkuat kolaborasi dan diplomasi budaya antara pelaku budaya nasional dan internasional, sekaligus memperluas jejaring budaya Indonesia di tingkat global.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan mengatakan kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan berjalan baik berkat kolaborasi banyak pihak.

“Ini kolaborasi dari berbagai pihak, tentu program ini tidak bisa berjalan baik tanpa kerja sama banyak pihak. Di sini ada maestro yang meluangkan waktunya, tenaganya, pikirannya untuk membimbing generasi muda ini untuk melestarikan kebudayaan,” kata Restu Gunawan ketika mengunjungi pelaksanaan RPK di Yogyakarta, Selasa (13/8/2024).

Direktur PTLK mengatakan ada tiga hal penting yang menjadi tujuan kegiatan ini. “Yang pertama, Ini adalah urusan perlindungan kebudayaan karena bagaimanapun juga kebudayaan ini harus diregenerasi kepada generasi berikutnya. Kedua ini adalah penghormatan kita kepada para maestro yang telah mendedikasikan waktunya, tenaganya dan pikirannya untuk melestrikan kebudayaan,” ujar Restu.

Yang ketiga, menurut Restu, untuk pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan, pihaknya menyerahkan kepada para seniman-seniman peserta Residensi Pemajuan Kebudayaan, jika akan menggelar kolaborasi kesenian antarnegara, di akhir pelaksanaan RPK 2024.

Salah satu peserta RPK 2024, Rania Khaled Hussein, mengatakan sangat menikmati kegiatan RPK yang dikemas dengan menyenangkan. “Sangat menyenangkan ikut kegiatan ini, kami bisa bersahabat dan berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai negara, dan saya memperoleh perspektif baru dari kebudayaan Indonesia yang luar biasa ini,” kata peserta RPK dari Mesir tersebut.

Kegiatan RPK ini merupakan bentuk pelaksanaan pembinaan yang termuat dalam salah satu di antara empat aspek penguatan tata kelola kebudayaan lainnya, yakni pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. Target pembinaan adalah para pelaku budaya dan komunitas budaya, baik dalam negeri maupun luar negeri, bersama para ahli dalam bidangnya.

Program RPK 2024 dilaksanakan di tiga lokasi pelaksanaan yaitu Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), yaitu Tari Topeng Losari, Cirebon, Jawa Barat; Musikalisasi Pantun dan Tradisi Lisan, Pekanbaru, Riau; dan Olahraga Tradisional Jemparingan, D.I. Yogyakarta. Pelaku budaya internasional yang berpartisipasi dalam program itu berasal dari Australia, Meksiko, Italia, India, Kanada, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Belanda, Malaysia, Kolombia, India, Ekuador, Thailand, Yunani, Mesir, Filipina, Yordania, dan Polandia. Mereka akan berkolaborasi dengan pelaku budaya nasional yang telah terseleksi, berjumlah 30 orang, di ketiga tempat tersebut bersama para ahli di masing-masing bidangnya. (Anandes Langguana / Nur Widiyanto)

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 871 kali