Dukung Proses Adaptasi Mahasiswa di Luar Negeri, IISMA Gelar Seri Welcoming Briefing Bersama KBRI  17 September 2024  ← Back


 
Jakarta, Kemendikbudristek - Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Tahun 2024 telah resmi berjalan. Untuk memastikan mahasiswa penerima beasiswa atau awardee IISMA dapat beradaptasi dengan baik di negara tujuan, program IISMA menggelar seri Welcoming Briefing yang melibatkan pembekalan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di masing-masing negara pada 9-12 September 2024.
 
“Keputusan mengikuti pembelajaran di luar negeri bukan hal yang mudah, tetapi keputusan tersebut menunjukkan komitmen teman-teman untuk mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan bahasa, dan mendapatkan pengalaman baru di luar negeri. Kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia internasional,” ucap Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani.
 
Sementara itu, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, menyampaikan pentingnya mahasiswa menghargai perbedaan budaya dan lingkungan baru tempat mereka berada karena hal ini dapat menambah dan memperkaya pengalaman.
 
Terdapat empat sesi Welcoming Briefing yang digelar, yaitu untuk kawasan Korea Selatan, Thailand, Rusia dan Belarus, serta Amerika Serikat. Welcoming Briefing ini digelar melalui kerja sama dengan tiga universitas host, yaitu Universitas Tarumanagara untuk Welcoming Briefing Korea Selatan, Universitas Udayana untuk Welcoming Briefing Thailand, dan Universitas Jenderal Soedirman untuk kawasan Rusia dan Belarus.
 
“Kepada adik-adik awardee, saya menekankan pentingnya mematuhi peraturan yang berlaku, baik peraturan dari program IISMA maupun negara tempat menjalani program. Kepatuhan terhadap peraturan bukan hanya mencerminkan disiplin diri, tetapi juga menunjukkan sikap profesional dan rasa hormat terhadap institusi dan masyarakat yang menjadi tuan rumah kalian nanti,” ucap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana.
 
Acara ini menghadirkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di KBRI negara yang bersangkutan sebagai narasumber. Khusus pada acara Welcoming Briefing Amerika Serikat, Wakil Duta Besar di KBRI Washington D.C., yaitu Ida Bagus Made Bimantara juga turut hadir memberikan sambutan.
 
“Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan KBRI, sangat mendukung program IISMA sebagai bagian dari program MBKM. Kami berharap akan terbentuk SDM yang terampil, menguasai IPTEK, serta mampu berkolaborasi dengan talenta-talenta global untuk memajukan bangsa Indonesia,” ungkap Ida Bagus Made Bimantara.
 
Melalui acara ini, Atdikbud dari KBRI Seoul, KBRI Bangkok, KBRI Moscow, dan KBRI Washington D.C. membagikan hal-hal penting yang perlu diketahui selama menjalani pertukaran pelajar di luar negeri seperti kehidupan sehari-hari di setiap negara, kebudayaan dan tradisi setempat, etiket, hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tips mengatasi gegar budaya, hingga layanan kesehatan dan transportasi.
 
Para Atdikbud juga membagikan mekanisme lapor diri yang harus dilakukan oleh mahasiswa saat tiba di negara tempat melakukan pertukaran, serta nomor telepon penting, lokasi KBRI, dan layanan keimigrasian dan kekonsuleran lainnya.
 
Untuk mendukung proses adaptasi dan membangun jejaring di luar negeri, awardee IISMA juga diperkenalkan dengan organisasi perhimpunan mahasiswa Indonesia di setiap negara, seperti PERMITHA (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Thailand), PERMIRA (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia), dan Mata Garuda.
 
Melalui kemampuan adaptasi yang baik, awardee IISMA diharapkan dapat berfokus dalam meningkatkan kemampuan akademik maupun non-akademik selama belajar di luar negeri. Dengan demikian, awardee IISMA dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk berkontribusi kepada negara setelah menyelesaikan program nanti.
 
“IISMA hadir untuk menyiapkan pemimpin global. Kami percaya program IISMA sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Kami berharap Anda dapat berkontribusi mengisi Indonesia Emas 2045. Jangan lupa untuk belajar banyak hal, tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga dari masyarakat dan budayanya karena hal itu penting untuk menjadi seorang pemimpin global,” pungkas Kepala Program IISMA, Rachmat Sriwijaya.




Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1150 kali