Kunci Sukses Penerapan Kurikulum Merdeka di SMAN 10 Ternate  27 September 2024  ← Back


 
Ternate, Kemendikbudristek - Untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai salat satu alat bantu utama dalam melakukan transformasi pendidikan. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. SMAN 10 Ternate merupakan salah satu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka di Maluku Utara.
 
SMAN 10 Ternate tampak seperti kebanyakan satuan pendidikan pada umumnya, namun siapa yang sangka bahwa sekolah yang dulunya bukan pilihan para orang tua, sekarang telah berubah menjadi salah satu sekolah pilihan di Ternate. Hal ini terbukti pada tahun ajaran 2023, SMAN 10 Ternate telah membuka 2 kelas baru untuk menampung banyaknya calon siswa yang ingin bersekolah di sana. Kepala Sekolah SMAN 10 Ternate, Sabariah Umanuk, mengatakan bahwa jika ingin mencetak siswa yang berkualitas  maka yang harus diubah  terlebih dahulu adalah kualitas para pendidiknya.
 
“Pada awalnya ada beberapa guru di SMAN 10 Ternate yang ragu menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah ini,” ucap Sabariah dalam acara Press Tour Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan di SMAN 10 Ternate (12/9).
 
Namun, dengan ketegasan sang kepala sekolah dan motivasi terus menerus kepada para pendidik akhirnya secara perlahan para guru mau mengikuti pelatihan terus menerus melalui Platform Merdeka Mengajar dan merasakan dampak baiknya. Terdapat tiga pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. Sekolah diberikan kebebasan untuk mengimplementasikannya sesuai dengan keadaan sekolah masing-masing dan Sabariah memutuskan agar SMAN 10 Ternate memilih untuk  berada di tahap awal yaitu Mandiri Belajar agar para guru dapat mengikuti keseluruhan proses pelatihan.
 
Beberapa kegiatan awal yang dilakukan sekolah untuk mendukung pelaksanaan Implementasi Kuriulum Merdeka adalah dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah dan orang tua siswa terutama pada masa penerimaan siswa baru. Sabaria juga membentuk tim fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang terdiri dari penanggung jawab, koordinator projek dan tim fasilitator. Tim ini juga diberikan tanggung jawab untuk menyusun Modul P5. Setelah itu tim fasilitator menyelenggarakan lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengundang fasilitator nasional dan guru-guru yang kompeten. Pada kegiatan lokakarya tersebut, fasilitator mengajak para guru untuk masuk di Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan menggunakan akun belajar.id yang telah diaktifkan.
 
Platform Merdeka Mengajar
 
Meskipun para guru pada awalnya mengalami keraguan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, mereka berdiskusi lalu membangun kesepakatan untuk mantap melakukan implementasi ini dan jika mengalami kebingungan maka mereka akan melihat ke aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM). PMM adalah platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah, belajar, dalam mengajar dan berkarya untuk menunjang penerapan Kurikulum Merdeka.
 
Ayu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 10 Ternate bagian Kurikulum juga mempertegas bahwa kolaborasi di antara semua guru penting untuk diterapkan untuk keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka Mengajar. Dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Maluku Utara pada 18 Oktober 2022, ada paparan tentang rekapan hasil setiap satuan pendidikan dalam mengakses PMM, data itu menunjukkan bahwa SMAN 10 Kota Ternate dengan jumlah guru yang terdaftar di dapodik sebanyak 42 guru, yang masuk di PMM sebanyak 12 guru, yang menonton video 2 guru, yang lulus post test 2 guru, dan  yang lulus topik 1 guru.
 
Berdasarkan data tersebut, Sabaria mengajak Tim Pengembang Sekolah (TPS) dan Tim Pengembang Kurikulum untuk melakukan pendampingan kepada semua guru dalam mengakses PMM. Hasil yang diperoleh setelah pendampingan, menunjukkan bahwa jumlah guru yang terdaftar di dapodik sebanyak 41 guru, yang masuk di PMM sebanyak 30 guru, yang menonton video 26 guru, yang lulus post test 23 guru, dan yang lulus topik 13 guru
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 10 Ternate
 
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka sebagai bentuk penguatan peserta didik untuk memahami pembelajaran. Sabaria lanjut bercerita, bahwa banyak cara yang bisa dilakukan sekolah untuk menyukseskan pelaksanaan projek profil pelajar pancasila. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru adalah pembuatan produk dari barang bekas, senam kreasi pelajar Pancasila, lomba puisi, pidato, video dokumenter dan pembuatan poster dengan tema anti perundungan dan pengenalan makanan lokal. Tahapan akhir dari projek ini dengan mengadakan unjuk karya melalui pameran mini yang dilaksanakan di sekolah.
 
Sabaria berharap Implementasi Kurikulum Merdeka akan menjadikan sekolahnya semakin berkembang dan maju, pembelajaran akan lebih bermakna dan peseta didik semakin mendapatkan kebebasan sesuai dengan minat belajarnya. (Rona Uly/Editor: Rayhan, Denty)


 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1022 kali