Musnas Ikatan Duta Bahasa Tahun 2024, Dorong Optimalisasi Program Prioritas Badan Bahasa 09 September 2024 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan acara Musyawarah Nasional Ikatan Duta Bahasa Tahun 2024. Acara ini diselenggarakan pada 5—6 September 2024 di Hotel Sultan Jakarta. Kegiatan tersebut diikuti oleh 62 orang yang terdiri atas perwakilan Ikadubas dan pendamping dari 31 provinsi. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Rakor Duta Bahasa Tahun 2021. Salah satu hasil rekomendasi rakor tersebut adalah diadakan kegiatan musyawarah nasional untuk membentuk dan memilih Ketua Ikatan Duta Bahasa Nasional.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hafidz Muksin, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa terdapat tiga tujuan yang perlu dicapai dalam Munas ini. Tujuan pertama adalah upaya memformalkan atau melegalkan wadah Ikatan Duta Bahasa Nasional. ”Apalagi sudah diinisiasi dari tahun 2021, setidaknya ada gagasan yang akan dirumuskan dan ditetapkan dalam forum ini,” tambahnya.
Menurut Hafidz, wadah ini sebagai bentuk ikatan perekat antar-Ikadubasnas yang tersebar di seluruh Indonesia yang selama ini belum ada wadahnya sehingga seolah-olah berdiri sendiri. “Saya harapkan ini betul-betul menjadi wadah yang nantinya memiliki peran dan fungsi sebagai mitra strategis Badan Bahasa,” harapnya.
Sebagai mitra, lanjut Hafidz, tentunya harus ada kesetaraan, kesepahaman, dan kebersamaan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing. Peran duta bahasa dalam mendukung program-program Badan Bahasa ke depannya harus berjalan lebih optimal. ”Wadah inilah yang saya harapkan bisa dirumuskan sebagai sebuah kelembagaan yang nanti perlu dilegalkan, apakah itu melalui akta notaris ataupun legal yang lainnya,” jelas Hafidz dalam menyampaikan arahan kepada para peserta.
Tujuan kedua, sebagai sebuah lembaga tentu Ikadubasnas harus memiliki AD-ART dan program kerja. Dalam waktu dua hari harus ada sidang-sidang komisi yang merumuskan tentang kelembagaan, AD-ART, dan program kerja sehingga nantinya akan menjadi upaya cepat, mudah, dan efisien.
Tujuan ketiga, sebagai sebuah lembaga perlu adanya susunan organisasi, “Saya harapkan ini semua satu paket, lembaganya terbentuk, AD-ART, dan program kerja terbentuk dan pengurusnya sekaligus juga dibentuk. Jadi, semua peserta yang ada di sini betul-betul memiliki tugas mangawali bagaimana lembaga Ikadubasnas terbentuk. Selanjutnya, nama peserta Munas diharapkan bisa diabadikan sampai dengan generasi emas di tahun 2045. Tentu ini menjadi upaya kita bersama,” ungkap Hafidz.
Selanjutnya, dalam waktu dua hari Munas Ikadubas telah memilih Ketua Ikadubasnas periode 2024—2026, menghasilkan AD-ART dan menyusun program kerja. Jianly sebagai ketua terpilih mengungkapkan, ”Cita cita bersama untuk mewujudkan wadah Ikadubasnas pun terwujud. Kita akan melakukan secara bersama-sama, berpengangan tangan untuk mencapai visi misi dan program kerja yang sudah kita susun bersama.”
Pogram kerja yang dihasilkan dalam Munas Ikadubas di antaranya, yaitu 1) promosi dan pengembangan literasi; 2) peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap isu kebahasaan dan kesastraan; 3) pengembangan program pendidikan dan pelatihan, minat dan bakat, kewirausahaan berbasis bahasa dan sastra, kemitraan dan kerja sama; serta 5) pengembangan krida duta bahasa berskala nasional.
Hafidz mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh perwakilan Ikadubas dan pendamping dari seluruh provinsi yang telah bergabung dalam Munas. ”Terkadang melahirkan sangat mudah, tetapi memelihara sangat susah sehingga harus kita jaga untuk menghasilkan sesuatu yang bermartabat dan bermanfaat untuk sesama serta memberikan dampak nyata kepada masyarakat,” ungkapnya saat menutup kegiatan Munas Ikadubas Tahun 2024.*** (Penulis: Tim Badan Bahasa/Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1332 kali
Editor :
Dilihat 1332 kali