Projek STEP Dorong Siswa Lakukan Pembelajaran STEM Berkualitas melalui Observasi Open Classroom 03 September 2024 ← Back
Tangerang Selatan, Kemendikbudristek — SEAMEO Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) memfasilitasi keberlanjutan pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan Guru (Strengthening Teacher Education Programme/STEP Project) di Indonesia. STEP Project merupakan sebuah program penguatan kompetensi guru dan tenaga pengajar bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) di Indonesia, Kazakhstan, Malaysia, dan Thailand. Program ini diluncurkan pada tahun 2023 lalu bekerja sama dengan SEAMEO STEM-ED, yang berlokasi di Thailand dan didukung oleh Chevron.
Di Indonesia, keberlanjutan program STEP Project dilakukan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman pada 18 Agustus 2024 dengan tiga universitas yang akan memantau pelaksanaan program tersebut melalui tim penelitian dan pengembangan profesional.
Adapun tiga lembaga pendidikan tinggi yang menandatanani Nota Kesepahaman dimaksud yaitu (1) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang (2) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, dan (3) Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo. SEAMOLEC yang bertindak sebagai pelaksana program tersebut di Indonesia terus melakukan koordinasi secara intensif dengan Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Dit. PPG), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Selanjutnya, pada tanggal 18-24 Agustus 2024, tim STEP Project melakukan kegiatan observasi open classroom di beberapa sekolah dan universitas yang telah mengimplementasikan lesson study STEM di tiga lokasi di Indonesia yakni Yogyakarta, Solo, dan Palembang. Dalam kegiatan ini, para guru, dosen, siswa maupun mahasiswa mengikuti pembelajaran STEM dengan tema water quality dan health in our hands, yang disusun sesuai mekanisme STEP Project.
Direktur SEAMOLEC, Wahyudi, menekankan bahwa penerapan konsep STEM di sekolah sangat penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan inovasi.
“STEM menghubungkan teori dengan praktik, mendorong kreativitas, serta memperkuat pemahaman akan peran sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Wahyudi.
Di Yogyakarta, STEP Project dilaksanakan di Muhammadiyah Boarding School (MBS) dengan bimbingan tim Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan open classroom dilaksanakan pada 19 Agustus 2024. Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, menyatakan bahwa kegiatan open classroom yang dilaksanakan di MBS Pleret adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Pembelajaran dalam open classroom berbasiskan fenomena kehidupan sehari-hari, sehingga siswa secara aktif dan kritis dapat memahami konsep ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam memecahkan masalah,” kata Ketua Tim Kerjasama Global FKIP UAD, Irfan Yunianto.
Di Solo, SMP 7 Muhammadiyah Surakarta dan SMAN 2 Surakarta terpilih sebagai sekolah untuk melaksanakan open classroom dengan mengimplementasikan Unit Lesson Health in Our Hands yang berfokus pada kasus diabetes.
Selain itu, open class juga dilaksanakan di program studi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang menerapkan Unit Lesson Water Quality dengan mengangkat kasus kualitas air di danau UNS.
Dalam sambutannya pada kegiatan diskusi bersama pada tanggal 20 Agustus 2024, Dekan FKIP UNS, Mardiyana, memberikan apresiasi atas implementasi STEM di kedua sekolah dan Prodi Pendidikan IPA FKIP, yang dianggap sebagai langkah penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global dan sebagai cara baru dalam mengajarkan fenomena sains.
Mardiyana juga mengharapkan agar kerja sama antara ketiga universitas, Chevron, SEAMEO STEM-ED, SEAMOLEC akan diperluas pada kegiatan di luar Proyek STEP. “FKIP UNS telah menginisiasi diskusi untuk menjadikan model pembelajaran STEP ini sebagai salah satu topik dalam mata kuliah wajib atau pilihan berbasis STEM di program studi yang relevan serta pada program PPG di FKIP UNS,” urai Mardiyana.
Di Palembang, SMAN Sumatera Selatan menjadi lokasi observasi open classroom. “Kolaborasi antara STEM Center UIN Raden Fatah, SEAMEO STEM-ED, SEAMOLEC, UNS, UAD, SMAN Sumatera Selatan, dan berbagai pihak lainnya diharapkan menjadi forum untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan serta memperkuat kemitraan institusi pendidikan di Asia Tenggara dalam meningkatkan kualitas pendidikan STEM yang relevan dengan pembelajaran abad 21,” jelas Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Raden Fatah, Hamidah.
Senada dengan itu, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTIK), Ahmad Zainuri, menyampaikan, “FTIK melalui STEM Center secara aktif mengadakan lokakarya dan penelitian untuk penerapan STEM di sekolah-sekolah mitra, dengan keyakinan bahwa dukungan berbagai pihak akan memperkuat upaya kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan dampak positif yang luas,” ucap Ahmad.
Tidak hanya melaksanakan kegiatan open classroom, tim STEP Project juga mengunjungi Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Dit PPG), Kemendikbudristek pada tanggal 22 Agustus 2024 untuk melaporkan kemajuan program STEP di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG), Ferry Maulana Putra, menyampaikan dukungan penuh terhadap STEP Project dan menegaskan pentingnya inisiatif ini dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Kemendikbudristek mendorong program ini dapat menginspirasi lebih banyak institusi pendidikan untuk mengadopsi pendekatan STEM, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh guru dan siswa di seluruh negeri,” pungkas Ferry. (Community Partnership, Marketing, dan Publikasi SEAMEO SEAMOLEC / Editor: Andrew Fangidae, Stephanie, Denty A., Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1352 kali
Editor :
Dilihat 1352 kali