Sistem Informasi Perbukuan (SIBI) Dorong Implementasi Merdeka Belajar 12 September 2024 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek — Pusat Perbukuan Kemendikbudristek merupakan lembaga yang bertugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sistem perbukuan dan pelaksanaan pengelolaan sistem perbukuan di Indonesia. Untuk mendukung implementasi Merdeka Belajar, Pusat Perbukuan memastikan bahwa proses pengelolaan perbukuan dilakukan dengan sistem yang modern dan terintegrasi. Sistem Informasi Perbukuan (SIBI) diharapkan dapat menjadi solusi strategis dalam penyediaan buku-buku bermutu, menarik, mudah diakses, dan terjangkau.
SIBI adalah sistem digital yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem perbukuan nasional, terutama buku pendidikan. Masyarakat dapat mengakses buku.kemdikbud.go.id untuk mendapatkan berbagai buku teks pelajaran Kurikulum Merdeka di SIBI secara gratis. Penyediaan buku-buku teks pelajaran ini diharapkan mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan secara nasional. Buku-buku teks Kurikulum Merdeka yang tersedia meliputi berbagai mata pelajaran, tingkat pendidikan, dan rentang kelas dengan desain dan ilustrasi yang menarik dan sesuai dengan jenjang usia peserta didik yang menggunakannya.
Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno, menyampaikan peran strategis SIBI dalam menghadirkan buku-buku untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang dapat diakses dengan mudah dan gratis oleh guru, siswa, dan orang tua. Ia menuturkan, Pusat Perbukuan akan terus berusaha meningkatkan dan mengembangkan platform SIBI dengan menampilkan konten menarik serta memperbarui koleksi buku. “Buku-buku yang tersedia juga sudah dikurasi dalam jangka yang panjang sebelum diterbitkan,” kata Supriyatno dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) pada Kamis, (12/9/2024).
Dalam webinar yang sama, ilustrator dan editor visual, Dewitrik, menjelaskan pentingnya visual yang relevan dalam buku-buku yang dikembangkan untuk SIBI. “Kontribusi saya sebagai ilustrator dan juga editor visual di SIBI, yaitu memastikan bahwa buku yang kita kembangkan tidak hanya memiliki cerita yang menarik tetapi juga visual yang relevan dan bermanfaat agar bisa dipahami oleh target pembaca,” ujar Dewitrik. Menurutnya, visual menjadi elemen penting dalam buku karena dapat mempercepat pemahaman informasi hingga 60.000 kali lebih cepat dibandingkan teks biasa.
Sementara itu, narasumber lain, Maya Lestari GF, seorang penulis yang turut berkontribusi dalam pengembangan materi pembelajaran di SIBI, juga menyampaikan pandangannya. Ia menjelaskan bahwa penulis memiliki peran krusial dalam penyusunan buku melalui riset dan kolaborasi untuk menghasilkan materi yang menarik dan relevan.
“Buku nonteks terdiri atas buku fiksi dan nonfiksi. Sementara dalam pengembangan buku teks, penulis yang terdiri dari guru, akademisi, dan praktisi, berperan penting menyusun dan mengembangkan ragam materi untuk pembelajaran. Para penulis melakukan riset dan kolaborasi untuk menghasilkan buku yang baik,” katanya.
Maya juga memperkenalkan salah satu buku unggulan SIBI, yakni buku berjudul Kesatria Penjaga, sebagai contoh keberhasilan kerja kolaboratif yang atmosfernya dibangun sejak awal. Buku ini diharapkan dapat memantik minat anak-anak dan masyarakat untuk lebih sering mengakses platform SIBI.
Ria Irianti, seorang guru di SDN Margahayu 04, Kabupaten Bandung, mengungkapkan bahwa banyak guru di sekolahnya telah memanfaatkan SIBI sebagai sumber belajar yang efektif. “Alhamdulillah, sudah banyak guru di sekolah kami yang memanfaatkan SIBI ini sebagai sumber belajar untuk mendukung pembelajaran,” ujarnya. Ria juga menambahkan bahwa anak-anak sangat senang membaca buku-buku di SIBI karena ilustrasinya yang menarik dan buku audio yang menyertakan musik, membuat proses belajar lebih interaktif.
Pusat Perbukuan terus bekerja sama dengan berbagai elemen perbukuan nasional seperti penulis, illustrator, dan bahkan dengan para pengisi suara untuk menghasilkan buku audio yang berkualitas dan terjangkau untuk semua kalangan. Dengan optimalisasi penggunaan platform SIBI, proses belajar mengajar di era Merdeka Belajar diharapkan dapat semakin efisien dan menarik, serta memberikan akses literasi yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat.
SIBI menyediakan berbagai buku dalam format digital sehingga pengguna dapat memilih apakah ingin membaca buku dalam bentuk fisik atau melalui perangkat digital seperti gawai, telepon pintar, laptop, ataupun mencetaknya. Selain itu, berbagai buku digital di SIBI dirancang untuk menjadi lebih interaktif dan menggunakan elemen multimedia. Hal ini tidak hanya membuat proses belajar lebih menarik, tetapi juga membantu pengguna mengembangkan literasi digital dengan mengenal berbagai fitur interaktif dan multimedia yang tersedia. (Penulis: Tim Magang BKHM, Editor: Desliana Maulipaksi)
SIBI adalah sistem digital yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem perbukuan nasional, terutama buku pendidikan. Masyarakat dapat mengakses buku.kemdikbud.go.id untuk mendapatkan berbagai buku teks pelajaran Kurikulum Merdeka di SIBI secara gratis. Penyediaan buku-buku teks pelajaran ini diharapkan mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan secara nasional. Buku-buku teks Kurikulum Merdeka yang tersedia meliputi berbagai mata pelajaran, tingkat pendidikan, dan rentang kelas dengan desain dan ilustrasi yang menarik dan sesuai dengan jenjang usia peserta didik yang menggunakannya.
Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno, menyampaikan peran strategis SIBI dalam menghadirkan buku-buku untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang dapat diakses dengan mudah dan gratis oleh guru, siswa, dan orang tua. Ia menuturkan, Pusat Perbukuan akan terus berusaha meningkatkan dan mengembangkan platform SIBI dengan menampilkan konten menarik serta memperbarui koleksi buku. “Buku-buku yang tersedia juga sudah dikurasi dalam jangka yang panjang sebelum diterbitkan,” kata Supriyatno dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) pada Kamis, (12/9/2024).
Dalam webinar yang sama, ilustrator dan editor visual, Dewitrik, menjelaskan pentingnya visual yang relevan dalam buku-buku yang dikembangkan untuk SIBI. “Kontribusi saya sebagai ilustrator dan juga editor visual di SIBI, yaitu memastikan bahwa buku yang kita kembangkan tidak hanya memiliki cerita yang menarik tetapi juga visual yang relevan dan bermanfaat agar bisa dipahami oleh target pembaca,” ujar Dewitrik. Menurutnya, visual menjadi elemen penting dalam buku karena dapat mempercepat pemahaman informasi hingga 60.000 kali lebih cepat dibandingkan teks biasa.
Sementara itu, narasumber lain, Maya Lestari GF, seorang penulis yang turut berkontribusi dalam pengembangan materi pembelajaran di SIBI, juga menyampaikan pandangannya. Ia menjelaskan bahwa penulis memiliki peran krusial dalam penyusunan buku melalui riset dan kolaborasi untuk menghasilkan materi yang menarik dan relevan.
“Buku nonteks terdiri atas buku fiksi dan nonfiksi. Sementara dalam pengembangan buku teks, penulis yang terdiri dari guru, akademisi, dan praktisi, berperan penting menyusun dan mengembangkan ragam materi untuk pembelajaran. Para penulis melakukan riset dan kolaborasi untuk menghasilkan buku yang baik,” katanya.
Maya juga memperkenalkan salah satu buku unggulan SIBI, yakni buku berjudul Kesatria Penjaga, sebagai contoh keberhasilan kerja kolaboratif yang atmosfernya dibangun sejak awal. Buku ini diharapkan dapat memantik minat anak-anak dan masyarakat untuk lebih sering mengakses platform SIBI.
Ria Irianti, seorang guru di SDN Margahayu 04, Kabupaten Bandung, mengungkapkan bahwa banyak guru di sekolahnya telah memanfaatkan SIBI sebagai sumber belajar yang efektif. “Alhamdulillah, sudah banyak guru di sekolah kami yang memanfaatkan SIBI ini sebagai sumber belajar untuk mendukung pembelajaran,” ujarnya. Ria juga menambahkan bahwa anak-anak sangat senang membaca buku-buku di SIBI karena ilustrasinya yang menarik dan buku audio yang menyertakan musik, membuat proses belajar lebih interaktif.
Pusat Perbukuan terus bekerja sama dengan berbagai elemen perbukuan nasional seperti penulis, illustrator, dan bahkan dengan para pengisi suara untuk menghasilkan buku audio yang berkualitas dan terjangkau untuk semua kalangan. Dengan optimalisasi penggunaan platform SIBI, proses belajar mengajar di era Merdeka Belajar diharapkan dapat semakin efisien dan menarik, serta memberikan akses literasi yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat.
SIBI menyediakan berbagai buku dalam format digital sehingga pengguna dapat memilih apakah ingin membaca buku dalam bentuk fisik atau melalui perangkat digital seperti gawai, telepon pintar, laptop, ataupun mencetaknya. Selain itu, berbagai buku digital di SIBI dirancang untuk menjadi lebih interaktif dan menggunakan elemen multimedia. Hal ini tidak hanya membuat proses belajar lebih menarik, tetapi juga membantu pengguna mengembangkan literasi digital dengan mengenal berbagai fitur interaktif dan multimedia yang tersedia. (Penulis: Tim Magang BKHM, Editor: Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 490 kali
Editor :
Dilihat 490 kali