Layanan Fasilitasi Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Atdikbud di Mesir Raih Penghargaan Internasional  14 Oktober 2024  ← Back



Kairo, Kemendikbudristek Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) sebagai perpanjangan tangan pemerintah Indonesia di luar negeri dalam misi pendidikan dan kebudayaan di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memiliki 4 (empat) tugas dan wewenang.

Adapun 4 (empat) tugas dan wewenang tersebut yaitu 1) meningkatkan kerja sama bidang pendidikan; 2) menyelenggarakan pendidikan bahasa dan kebudayaan; 3) menyampaikan saran dan rekomendasi kebijakan pendidikan nasional berdasarkan hasil pengamatan atas perkembangan/kecenderungan bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi di negara akreditasi; 4) membina masyarakat Indonesia khususnya pada pelajar, mahasiswa, dan karyasiswa dalam rangka meningkatkan rasa kebanggaan dan turut serta memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat di luar negeri.
 
Komitmen Kantor Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo dalam melakukan tugas dan wewenang di negara akreditasi, Mesir, berhasil diakui oleh masyarakat global dan menghantarkannya meraih penghargaan internasional dari Council of Ambassadors European Board for Peace, Tolerance, and Sustainable Development dalam bidang layanan pendidikan.
 
Atdikbud KBRI Kairo, Abdul Muta’ali, saat menerima penghargaan secara langsung pada tanggal 4 Oktober di Provinsi Ismailiyah, Mesir menyampaikan apresiasi kepada semua pemangku kepentingan yang telah bekerja sama dalam menyukseskan capaian program dan kegiatan Kantor Atdikbud KBRI Kairo.
 
“Dalam hal peningkatan kerja sama bidang pendidikan serta penyelenggaraan pendidikan bahasa dan kebudayaan, Kemendikbudristek melalui Kantor Atdikbud Kairo sukses melakukan diplomasi lunak dalam hal inisiasi pembukaan program studi (prodi) Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa dan Tarjamah, Universitas Al-Azhar Asy-Syarif yang akan dimulai pada tahun akademik 2025,” tegas Muta'ali.
 
Muta'ali turut menambahkan capaian penyelenggaraan pendidikan bahasa dan kebudayaan lainnya yakni melakukan kolaborasi dengan jaringan televisi lokal, Nile TV untuk menayangkan program berita menggunakan bahasa Indonesia.
 
“Para pemelajar dan alumni Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) warga negara Mesir yang akan membacakan berita tersebut, juga promosi bahasa dan budaya Indonesia ke beragam sekolah dan kampus di Mesir,” ujarnya
 
Meningkatnya minat warga asal Indonesia belajar di Mesir ikut mendorong Kantor Atdikbud KBRI Kairo dalam hal peningkatan fasilitas pembinaan pelajar dan mahasiswa yang sedang menempuh studi.
 
Muta'ali mengatakan saat ini tercatat kurang lebih 15.000 mahasiswa asal Indonesia di Mesir, dimana 95% sedang menempuh studi lanjut di AL-Azhar. "Kami bersyukur telah terbentuk Pusat Pengembangan Pembelajaran bagi mahasiswa Asing (baca: Markaz Tatwir) di Indonesia yang akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama RI sebagai satu-satunya lembaga yang diotorisasi oleh Al-Azhar Mesir untuk melakukan seleksi masuk Universitas Al-Azhar,” urainya.
 
Tak ketinggalan, pembinaan pelajar yang tercatat sebagai peserta didik di Sekolah Indonesia Cairo (SIC) juga mendapatkan fasilitasi dari Kantor Atdikbud KBRI Kairo.
 
“Fasilitasi dimaksud tersaji dalam bentuk penguatan dari sisi agama Islam yaitu penguatan nalar, Quantum dan Tahfiz Al-Quran, meskipun hanya merupakan program pilihan, namun memiliki tujuan untuk memperkuat revolusi mental siswa SIC sekaligus jembatan menuju generasi Indonesia Emas 2045,” jelas Muta'ali.
 
Sebagai informasi SIC juga menggunakan Kurikulum Cambridge selain Kurikulum Merdeka. Kurikulum Cambridge ditengarai selain melatih substansi akademik juga perkuat konsep nalar metodologis siswa.
 
Salah satu kisah sukses dari siswa SIC yaitu, Muhammad Abqory Erwin Azhari, yang saat ini adalah siswa kelas IX berhasil menjadi salah satu finalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang matematika tahun 2024 di Jakarta 5-10 Agustus 2024 yang lalu.  Hal tersebut menjadi bukti keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan di SIC.
 
“Selain itu, SIC juga secara aktif melakukan kolaborasi dengan sekolah maupun Kwartir Nasional lokal di Mesir dan Bumi Perkemahan Port Said,” pungkas Muta'ali.
 
Adapun kolaborasi yang dilakukan dengan Kementerian dan Lembaga terkait di Mesir, Atdikbud KBRI Kairo bekerja sama dengan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama terkait penyelenggaran seminar Internasional, dengan Kementerian Pendidikan maupun pemerintah daerah lokal di Mesir dalam hal promosi bahasa dan budaya Indonesia. (Atdikbud KBRI Kairo / Editor: Andrew Fangidae, Stephanie, Denty A., Seno Hartono)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 207 kali