Memperkenalkan Kebudayaan Indonesia Melalui Program School Outreach DWP KBRI Berlin 26 November 2024 ← Back
Berlin, Kemendikdasmen – Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Berlin bersama dengan kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Berlin kembali mengadakan program School Outreach di beberapa sekolah di Berlin pada tanggal 4 s.d. 7 November 2024. Program ini bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan-kebudayaan tradisional Indonesia dari alat musik, tarian, dan makanan khas tanah air. Adapun sekolah yang menjadi target program School Outreach tahun ini adalah Berlin International School (BIS) dan John F. Kennedy School.
Pada tanggal 4, 6, dan 7 November 2024, DWP KBRI Berlin mengundang BIS datang ke Rumah Budaya Indonesia (RBI) KBRI Berlin untuk belajar memainkan alat musik Gamelan Jawa. Siswa-siswi yang datang berasal dari kelas 5 dengan total 65 siswa-siswi. Anak-anak tampak terkesima dengan susunan serta warna dari Gamelan Jawa yang mereka lihat. Hadir sebagai instruktur Gamelan Jawa, Trinawang Wulansudarga akrab dipanggil Wawang, yang akan memandu jalannya Lokakarya Gamelan Jawa. Awalnya, anak-anak masih asing bagaimana caranya memainkan Gamelan Jawa. Namun berkat arahan Wawang, anak-anak mampu memainkannya dengan harmonis. “Kita harus menyinkronkan seluruh nada dari seluruh pemain agar dapat menciptakan melodi dan harmoni,” ungkap Wawang kepada anak-anak.
Sedangkan pada Selasa, 5 November 2024, DWP KBRI Berlin mengunjungi BIS untuk melaksanakan Lokakarya Angklung. Sebanyak 72 siswa-siswi yang hadir mengikuti lokakarya. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Roniyus Marjunus, Ibu Duta Besar KBRI Berlin, Kartika Oegroseno, dan Ibu Wakil Duta Besar KBRI Berlin, Essie Wirawan beserta sejumlah anggota DWP KBRI Berlin turut hadir pada kesempatan itu.
Lokakarya Angklung kali ini dipimpin oleh Artjannik Strakarat, akrab dipanggil Aei Jei. Pada mulanya, Aei Jei menceritakan sedikit tentang sejarah, asal-usul, kegunaan, dan bagaimana cara memainkan Angklung. Anak-anak antusias mendengarkan materi yang disampaikan Aei Jei dan melontarkan beberapa pertanyaan.
Setelah selesai menjelaskan, Aei Jei memandu anak-anak untuk memainkan beberapa lagu. Anak-anak mengikuti seksama instruksi Aei Jei kemudian tersadar bahwa lagu yang mereka mainkan adalah lagu yang sering mereka dengar “Old MacDonald Had a Farm“.
“Memainkan Angklung cukup mudah, tidak perlu waktu lama untuk dapat memainkannya. Selain itu, alat musik Angklung tidak hanya dapat memainkan lagu tradisional, tapi juga lagu-lagu pop dan terkini,“ ungkap Aei Jei.
Di penghujung acara, Ibu Kartika Oegroseno, turut memandu anak-anak untuk memainkan lagu “Twinkle-twinkle Little Star” dan “Auld Lang Syne“. Anak-anak bersemangat memainkannya karena mereka kenal dengan lagu tersebut.
Pada tanggal 7 November 2024, giliran John F. Kennedy School yang mengunjungi RBI KBRI Berlin untuk mempelajari kebudayaan Indonesia. Sebanyak 16 siswa - siswi Kelas 10 dan didampingi 1 orang guru hadir di RBI KBRI Berlin.
Pertemuan dibuka dengan salam perkenalan oleh Ibu Wakil Ketua DWP KBRI Berlin di Aula RBI KBRI Berlin. Selanjutnya, pogram dibagi menjadi 4 sesi. Pada sesi pertama, siswa-siswi mendapatkan presentasi mengenai Indonesia dan kebudayaannya oleh Birgit Steffan dan DWP KBRI Berlin. Pada sesi kedua, siswa-siswi diperkenalkan dan mencoba mengenakan berbagai pakaian adat di Indonesia oleh DWP KBRI Berlin. Pada sesi ketiga, siswa-siswi belajar bagaimana caranya memainkan angklung oleh Aei Jei bersama DWP KBRI Berlin. Pada sesi terakhir, siswa-siswi diajak untuk memainkan Gamelan Jawa bersama Ibu Trinawangwulan Sudarga dan DWP KBRI Berlin.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Roniyus Marjunus, berharap bahwa dengan diadakannya lokakarya ini, minat untuk mempelajari Indonesia lebih lanjut dapat tumbuh dan kelak dapat menjadi Indonesianis-indonesianis yang baru. (Andriyansyah Perdana M & Atdikbud KBRI Berlin/Editor: Rayhan, Denty)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 96 kali
Editor :
Dilihat 96 kali