Mi Cerdas, Kuliner Lokal dan Kesehatan di FIKSI 2024 04 Desember 2024 ← Back
Palembang, Kemendikdasmen – Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2024 kembali menjadi ajang pembuktian kreativitas generasi muda Indonesia. Salah satu produk inovatif yang berhasil mencuri perhatian publik adalah Mi Cerdas karya Tim MANTAP 20 dari MAN 3 Palembang. Produk ini tidak hanya memadukan kearifan lokal Sumatera Selatan dengan teknologi pangan modern, tetapi juga menonjolkan aspek kesehatan yang menjadi tren di masyarakat saat ini.
Mi Cerdas merupakan inovasi dari mi celor, hidangan khas Sumatera Selatan yang populer dengan kuah kental berbasis santan dan udang. “Kami ingin memperkenalkan mi celor ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan dunia, dalam bentuk yang lebih praktis dan sehat,” ujar Fatimah Azahrah Harahap, anggota Tim MANTAP 20. Menurutnya, motivasi utama dalam menciptakan Mi Cerdas adalah keinginan untuk mengangkat kuliner lokal sekaligus menyediakan alternatif makanan cepat saji yang lebih sehat.
Mi celor tradisional biasanya disajikan segar dan hanya bisa bertahan sehari. Namun, dengan inovasi teknologi pengeringan menggunakan oven, Tim MANTAP 20 berhasil menciptakan Mi Cerdas yang tahan lama dan tetap mempertahankan rasa khas mi celor. Proses pengeringan ini juga meminimalisir penggunaan minyak, menjadikan Mi Cerdas sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan mi instan pada umumnya.
Selain itu, tim ini menambahkan protein kacang kedelai sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan nilai gizi produk. “Kami ingin menciptakan mi yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat, sehingga konsumen tidak perlu khawatir dengan kandungan lemak, pengawet, atau MSG yang sering kali menjadi perhatian,” jelas Hanifa Nur Aziza, anggota lain dari tim.
Proses pengembangan Mi Cerdas bukanlah hal yang mudah. Tim MANTAP 20 menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menciptakan tekstur mi yang tepat dan menyempurnakan bumbu kuah santan khas mi celor. “Salah satu kesulitan terbesar kami adalah menjaga tekstur mi agar tetap kenyal setelah proses pengeringan,” ungkap Fatimah. Untuk mengatasi hal ini, tim memutuskan menggunakan natrium alginat, bahan alami dari rumput laut yang membantu mempertahankan tekstur mi tanpa perlu menggunakan pengawet kimia.
Penggunaan natrium alginat tidak hanya membantu menjaga kualitas mi, tetapi juga menambah nilai kesehatan produk. Natrium alginat sering digunakan dalam makanan modern seperti popping boba yang populer di media sosial, sehingga tim ini yakin bahwa penggunaan bahan tersebut akan diterima dengan baik oleh konsumen. Namun, proses uji coba tidak berjalan mulus. “Kami melakukan lebih dari tujuh kali percobaan untuk menemukan lama pengeringan yang tepat dan memastikan tekstur mi tidak terlalu kering atau mudah hancur saat direbus,” kata Hanifa.
Selain itu, tim juga menghadapi tantangan dalam menciptakan bumbu kuah santan. Karena santan segar sulit untuk diawetkan, mereka memutuskan menggunakan santan instan yang lebih stabil dan tahan lama. Hasilnya, bumbu Mi Cerdas mampu bertahan lebih dari satu bulan tanpa mengurangi rasa khas mi celor yang autentik.
Partisipasi dalam FIKSI 2024 memberikan pelajaran berharga bagi Tim MANTAP 20. Mereka tidak hanya belajar tentang inovasi produk, tetapi juga merasakan langsung bagaimana bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk UMKM lokal. “Kami mendapatkan banyak pengetahuan dari UMKM dan lembaga seperti BBPOM serta BSPJI yang memberikan saran mengenai ketahanan dan keamanan produk,” jelas Fatimah. Pengalaman ini membuat mereka lebih memahami kompleksitas dalam mengembangkan produk makanan yang tidak hanya enak tetapi juga aman dan berkualitas.
Di Jakarta, selama ajang FIKSI berlangsung, mereka juga berkesempatan untuk bertemu dengan peserta lain dari berbagai daerah. Pertemuan ini membuka peluang untuk berbagi pengalaman dan memperluas jaringan. “Kami sangat beruntung bisa berkenalan dengan teman-teman baru yang memberikan inspirasi dan motivasi. Rasanya luar biasa bisa berbagi cerita dan melihat karya-karya inovatif lainnya,” tambah Hanifa.
Keberhasilan Tim MANTAP 20 meraih juara di FIKSI 2024 juga mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Perdagangan Palembang dan Kementerian Pendidikan. “Kami sangat bangga bisa menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus berinovasi. Kami percaya bahwa usaha keras tidak akan mengkhianati hasil,” kata Fatimah dengan penuh rasa syukur.
Mi Cerdas bukan hanya sekadar produk kuliner, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi contoh bagaimana inovasi lokal bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Tim MANTAP 20 berharap produk mereka dapat mendorong UMKM mi celor di Palembang untuk menerapkan teknologi yang lebih modern, seperti penggunaan natrium alginat, dalam proses produksi mereka. “Kami senang bisa berbagi pengetahuan dengan UMKM dan membantu mereka meningkatkan kualitas produk mereka,” ujar Hanifa.
Ke depannya, tim ini memiliki rencana besar untuk mengembangkan Mi Cerdas menjadi produk yang lebih baik dan lebih luas jangkauannya. “Kami akan memperbaiki produk berdasarkan saran dari juri dan pengunjung di FIKSI. Selain itu, kami ingin memperluas distribusi Mi Cerdas sehingga bisa dinikmati oleh lebih banyak orang di seluruh Indonesia,” jelas Fatimah.
Tidak hanya berhenti di pasar lokal, Tim MANTAP 20 juga berambisi untuk membawa Mi Cerdas ke pasar internasional. “Kami berharap bisa memperkenalkan Mi Cerdas sebagai produk khas Indonesia yang sehat dan praktis, sehingga dapat dinikmati oleh turis dan konsumen di luar negeri,” tambah Hanifa.
Pesan dari Tim MANTAP 20 kepada generasi muda Indonesia adalah untuk tidak pernah takut berinovasi dan menghadapi tantangan. “Kunci sukses adalah mendengarkan feedback dari orang lain dan terus memperbaiki diri. Jangan mudah menyerah hanya karena kegagalan di awal. Setiap percobaan adalah langkah menuju kesuksesan,” ujar Fatimah.
Mereka juga berharap ajang seperti FIKSI dapat terus diadakan dan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. “FIKSI adalah platform yang luar biasa bagi siswa untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi. Kami berharap acara ini bisa terus berkembang dan memberikan kesempatan bagi lebih banyak siswa untuk mengasah keterampilan mereka,” tutup Hanifa.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Tim MANTAP 20 telah membuktikan bahwa inovasi kuliner lokal dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Mi Cerdas adalah bukti nyata bahwa makanan cepat saji tidak harus mengorbankan kesehatan, dan bahwa kearifan lokal bisa dikemas secara modern dan mendunia.*** (Penulis: Afifah/Editor: Denty A.)
Mi Cerdas merupakan inovasi dari mi celor, hidangan khas Sumatera Selatan yang populer dengan kuah kental berbasis santan dan udang. “Kami ingin memperkenalkan mi celor ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan dunia, dalam bentuk yang lebih praktis dan sehat,” ujar Fatimah Azahrah Harahap, anggota Tim MANTAP 20. Menurutnya, motivasi utama dalam menciptakan Mi Cerdas adalah keinginan untuk mengangkat kuliner lokal sekaligus menyediakan alternatif makanan cepat saji yang lebih sehat.
Mi celor tradisional biasanya disajikan segar dan hanya bisa bertahan sehari. Namun, dengan inovasi teknologi pengeringan menggunakan oven, Tim MANTAP 20 berhasil menciptakan Mi Cerdas yang tahan lama dan tetap mempertahankan rasa khas mi celor. Proses pengeringan ini juga meminimalisir penggunaan minyak, menjadikan Mi Cerdas sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan mi instan pada umumnya.
Selain itu, tim ini menambahkan protein kacang kedelai sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan nilai gizi produk. “Kami ingin menciptakan mi yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat, sehingga konsumen tidak perlu khawatir dengan kandungan lemak, pengawet, atau MSG yang sering kali menjadi perhatian,” jelas Hanifa Nur Aziza, anggota lain dari tim.
Proses pengembangan Mi Cerdas bukanlah hal yang mudah. Tim MANTAP 20 menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menciptakan tekstur mi yang tepat dan menyempurnakan bumbu kuah santan khas mi celor. “Salah satu kesulitan terbesar kami adalah menjaga tekstur mi agar tetap kenyal setelah proses pengeringan,” ungkap Fatimah. Untuk mengatasi hal ini, tim memutuskan menggunakan natrium alginat, bahan alami dari rumput laut yang membantu mempertahankan tekstur mi tanpa perlu menggunakan pengawet kimia.
Penggunaan natrium alginat tidak hanya membantu menjaga kualitas mi, tetapi juga menambah nilai kesehatan produk. Natrium alginat sering digunakan dalam makanan modern seperti popping boba yang populer di media sosial, sehingga tim ini yakin bahwa penggunaan bahan tersebut akan diterima dengan baik oleh konsumen. Namun, proses uji coba tidak berjalan mulus. “Kami melakukan lebih dari tujuh kali percobaan untuk menemukan lama pengeringan yang tepat dan memastikan tekstur mi tidak terlalu kering atau mudah hancur saat direbus,” kata Hanifa.
Selain itu, tim juga menghadapi tantangan dalam menciptakan bumbu kuah santan. Karena santan segar sulit untuk diawetkan, mereka memutuskan menggunakan santan instan yang lebih stabil dan tahan lama. Hasilnya, bumbu Mi Cerdas mampu bertahan lebih dari satu bulan tanpa mengurangi rasa khas mi celor yang autentik.
Partisipasi dalam FIKSI 2024 memberikan pelajaran berharga bagi Tim MANTAP 20. Mereka tidak hanya belajar tentang inovasi produk, tetapi juga merasakan langsung bagaimana bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk UMKM lokal. “Kami mendapatkan banyak pengetahuan dari UMKM dan lembaga seperti BBPOM serta BSPJI yang memberikan saran mengenai ketahanan dan keamanan produk,” jelas Fatimah. Pengalaman ini membuat mereka lebih memahami kompleksitas dalam mengembangkan produk makanan yang tidak hanya enak tetapi juga aman dan berkualitas.
Di Jakarta, selama ajang FIKSI berlangsung, mereka juga berkesempatan untuk bertemu dengan peserta lain dari berbagai daerah. Pertemuan ini membuka peluang untuk berbagi pengalaman dan memperluas jaringan. “Kami sangat beruntung bisa berkenalan dengan teman-teman baru yang memberikan inspirasi dan motivasi. Rasanya luar biasa bisa berbagi cerita dan melihat karya-karya inovatif lainnya,” tambah Hanifa.
Keberhasilan Tim MANTAP 20 meraih juara di FIKSI 2024 juga mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Perdagangan Palembang dan Kementerian Pendidikan. “Kami sangat bangga bisa menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus berinovasi. Kami percaya bahwa usaha keras tidak akan mengkhianati hasil,” kata Fatimah dengan penuh rasa syukur.
Mi Cerdas bukan hanya sekadar produk kuliner, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi contoh bagaimana inovasi lokal bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Tim MANTAP 20 berharap produk mereka dapat mendorong UMKM mi celor di Palembang untuk menerapkan teknologi yang lebih modern, seperti penggunaan natrium alginat, dalam proses produksi mereka. “Kami senang bisa berbagi pengetahuan dengan UMKM dan membantu mereka meningkatkan kualitas produk mereka,” ujar Hanifa.
Ke depannya, tim ini memiliki rencana besar untuk mengembangkan Mi Cerdas menjadi produk yang lebih baik dan lebih luas jangkauannya. “Kami akan memperbaiki produk berdasarkan saran dari juri dan pengunjung di FIKSI. Selain itu, kami ingin memperluas distribusi Mi Cerdas sehingga bisa dinikmati oleh lebih banyak orang di seluruh Indonesia,” jelas Fatimah.
Tidak hanya berhenti di pasar lokal, Tim MANTAP 20 juga berambisi untuk membawa Mi Cerdas ke pasar internasional. “Kami berharap bisa memperkenalkan Mi Cerdas sebagai produk khas Indonesia yang sehat dan praktis, sehingga dapat dinikmati oleh turis dan konsumen di luar negeri,” tambah Hanifa.
Pesan dari Tim MANTAP 20 kepada generasi muda Indonesia adalah untuk tidak pernah takut berinovasi dan menghadapi tantangan. “Kunci sukses adalah mendengarkan feedback dari orang lain dan terus memperbaiki diri. Jangan mudah menyerah hanya karena kegagalan di awal. Setiap percobaan adalah langkah menuju kesuksesan,” ujar Fatimah.
Mereka juga berharap ajang seperti FIKSI dapat terus diadakan dan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. “FIKSI adalah platform yang luar biasa bagi siswa untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi. Kami berharap acara ini bisa terus berkembang dan memberikan kesempatan bagi lebih banyak siswa untuk mengasah keterampilan mereka,” tutup Hanifa.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Tim MANTAP 20 telah membuktikan bahwa inovasi kuliner lokal dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Mi Cerdas adalah bukti nyata bahwa makanan cepat saji tidak harus mengorbankan kesehatan, dan bahwa kearifan lokal bisa dikemas secara modern dan mendunia.*** (Penulis: Afifah/Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 45 kali
Editor :
Dilihat 45 kali