Tim BanBag dari SMAN 1 Blora Sukses Ciptakan Inovasi Ramah Lingkungan di FIKSI 2024  04 Desember 2024  ← Back

Blora, Kemendikdasmen — Ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2024 kembali menghadirkan inovasi kreatif dari para siswa di seluruh Indonesia. Salah satu yang menonjol adalah tim BanBag dari SMAN 1 Blora, yang terdiri dari Rojihan Puspa Malhotra dan Necha Prima Aqela. Tim ini berhasil mengembangkan sebuah produk inovatif bernama BanBag, yang memanfaatkan limbah karet ban bekas menjadi produk fesyen berupa tas. Inovasi ini tak hanya menarik perhatian juri, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi masalah limbah karet yang sering kali hanya dibuang atau dibakar.
 
Lahirnya inovasi BanBag diawali oleh keprihatinan terhadap tingginya jumlah limbah karet ban bekas yang kurang dimanfaatkan dengan baik. "Selama ini, ban bekas seringkali hanya dijadikan tali, dibakar, atau bahkan dibuang begitu saja. Padahal, pembakaran ban dapat menimbulkan masalah pencemaran udara dan tanah, serta membahayakan kesehatan manusia karena asap yang dihasilkan," ujar Rojihan Puspa Malhotra, ketua tim BanBag.
 
Melihat potensi bahaya dari limbah karet ban ini, tim BanBag terinspirasi untuk menciptakan sebuah produk yang dapat mengatasi masalah lingkungan tersebut. BanBag adalah sebuah tas yang dibuat dari bahan dasar karet ban bekas yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai estetika tinggi serta nilai guna yang praktis. "Kami ingin menunjukkan bahwa limbah pun bisa diubah menjadi sesuatu yang bernilai, tidak hanya dari sisi estetika tetapi juga memiliki manfaat ekonomi," tambah Necha Prima Aqela.
 
Dengan hadirnya BanBag, tim berharap dapat mengurangi jumlah limbah ban bekas serta memberikan pilihan fesyen yang ramah lingkungan kepada masyarakat. Produk ini juga membawa misi penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang baik.
 
Mengatasi Tantangan: Kolaborasi dengan Masyarakat dan Edukasi Proses Pembuatan
Dalam proses pengembangan BanBag, tim BanBag menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal produksi dan keterampilan masyarakat dalam mengolah karet ban. "Tantangan terbesar bagi kami adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara pembuatan produk ini. Banyak yang merasa kesulitan karena pembuatan BanBag memerlukan ketelitian dan teknik khusus dalam mengolah karet ban," jelas Rojihan.
 
Untuk mengatasi masalah ini, tim BanBag bekerja sama dengan ekstrakurikuler di sekolah serta masyarakat sekitar untuk mengedukasi mereka tentang proses pembuatan tas dari karet ban. "Kami memberikan pelatihan dan contoh langsung kepada masyarakat, sehingga mereka bisa ikut serta dalam proses produksi. Kami juga mendampingi mereka dalam setiap tahap pembuatan, agar kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga," ungkap Necha.
 
Melalui pendekatan edukatif ini, tim BanBag tidak hanya berhasil mengatasi kendala teknis, tetapi juga menciptakan keterlibatan masyarakat dalam inovasi yang mereka kembangkan. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi produk seperti BanBag tidak hanya membawa dampak pada aspek lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dan membuka peluang kerja baru.
 
Mengikuti kompetisi FIKSI 2024 memberikan banyak pelajaran berharga bagi tim BanBag. "Nilai utama yang kami dapatkan adalah pantang menyerah. Mulai dari ide awal, riset, hingga eksekusi produk, semuanya membutuhkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa," kata Rojihan. Kompetisi ini bukan hanya tentang siapa yang menjadi juara, tetapi juga tentang proses panjang yang harus dilalui, mulai dari seleksi awal hingga tahap final di Jakarta.
 
Selain itu, tim BanBag juga belajar banyak tentang kewirausahaan, terutama dalam mencari peluang dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. "Kami belajar bahwa dalam menciptakan sebuah usaha, kita tidak bisa berdiri sendiri. Kami membutuhkan dukungan dari mitra kerja, tenaga kerja, dan berbagai pihak yang berperan penting dalam proses pengembangan produk," tambah Necha.
 
Pengalaman mengikuti FIKSI 2024 juga melatih mental kewirausahaan mereka, di mana mereka harus siap menerima kritik dan saran dari para juri serta mentor. Hal ini mengajarkan mereka untuk terus berusaha, berdoa, dan bersyukur atas pencapaian yang diraih.
 
Menurut tim BanBag, prestasi yang diraih di FIKSI 2024 memiliki arti penting bagi masa depan bangsa. "Prestasi ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia mampu menciptakan inovasi yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada ekonomi masyarakat. Kami berharap bisa menginspirasi generasi muda lainnya untuk berani berinovasi dan tidak takut menghadapi tantangan," ujar Rojihan.
 
Necha juga menambahkan bahwa pengalaman di ajang FIKSI ini memberikan keyakinan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam bidang kewirausahaan. "Kami berharap event seperti FIKSI dapat terus berlanjut, sehingga lebih banyak siswa yang bisa belajar dan berkompetisi, serta menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat," kata Necha.
 
Setelah sukses di ajang FIKSI 2024, tim BanBag memiliki rencana untuk terus mengembangkan produk mereka agar semakin bermanfaat dan berkualitas. Salah satu rencana yang akan dilakukan adalah menambah variasi produk serta meningkatkan kualitas bahan yang digunakan. "Kami ingin menciptakan lebih banyak pilihan tas yang menarik, dengan desain yang lebih beragam agar bisa menarik minat konsumen dari berbagai kalangan," jelas Rojihan.
 
Selain itu, tim juga berharap bisa memperluas jangkauan pasar dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. "Kami ingin produk BanBag bisa menciptakan dampak yang lebih luas, baik dari sisi lingkungan maupun perekonomian masyarakat. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat, kami berharap bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mengurangi limbah karet ban dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," ungkap Necha.
 
Sebagai penutup, tim BanBag memberikan pesan inspiratif untuk generasi muda Indonesia. "Jangan pernah takut untuk berinovasi. Setiap ide, sekecil apa pun, bisa menjadi solusi besar jika kita tekun dan percaya pada proses. Kami berharap generasi muda lainnya bisa terinspirasi untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan," kata Rojihan.
 
Dengan hadirnya BanBag, tim BanBag dari SMAN 1 Blora membuktikan bahwa limbah yang selama ini dianggap tidak berguna bisa diubah menjadi produk bernilai tinggi. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi generasi muda lainnya dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. (Afifah/Editor: Denty A.)

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 941 kali