Dorong Transformasi Pendidikan Melalui Pendekatan Deep Learning 25 Januari 2025 ← Back
Bekasi, Kemendikdasmen – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Atip Latipulhayat, menghadiri seminar nasional pendidikan bertajuk “Menyiapkan Generasi Emas Indonesia Berkarakter dengan Deep Learning: Peluang dan Tantangan dalam Era Society 5.0”. Acara yang digelar di Kampus Teratai Putih Global, Kota Bekasi, pada Sabtu (25/1), ini bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai pendekatan deep learning serta penerapan nyatanya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutannya, Wamen Atip menjelaskan bahwa deep learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata. “Dalam deep learning terdapat prinsip pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan,” ujarnya.
Wamen Atip pun menambahkan bahwa deep learning bukan kurikulum, melainkan pendekatan yang bertujuan agar peserta didik memahami konsep secara mendalam. Paradigma kementerian kini bergeser dari teaching (mengajar) ke learning (pembelajaran). Sehingga fokusnya tidak hanya di sekolah, tetapi pembelajaran yang bersumber dari semesta dan diri setiap manusia.
Lebih lanjut, Wamen Atip juga menekankan pentingnya peran guru sebagai motivator yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, adaptif, dan inovatif. “Guru perlu melakukan penyederhanaan dalam mengajar, konsep yang rumit menjadi mudah dipahami, salah satunya dengan memberikan contoh konkret,” tambahnya.
Asisten Daerah II Kota Bekasi, Inayatullah, yang turut hadir, menyoroti pentingnya Indonesia mempersiapkan generasi yang adaptif terhadap teknologi sekaligus berkarakter luhur.
Menurut Inayatullah, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, pendidikan Indonesia dihadapkan pada tugas pemerataan kualitas pendidikan yang mampu menjawab kebutuhan dan perkembangan wilayah. Terdapat dua indikator penting yaitu 1) meningkatkan capaian hasil pembelajaran yang diukur berdasarkan standar kompetensi skor literasi dan numerasi, rata-rata lama sekolah, dan harapan lama sekolah; dan 2) meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat.
Acara ini juga menjadi momentum peresmian Graha Heryani di kompleks Kampus Teratai Putih oleh Wamen Atip, ditandai dengan penandatanganan plakat.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi pijakan strategis dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia yang unggul, berdaya saing, dan siap menghadapi era teknologi berbasis karakter dan kompetensi. (Stephanie / Editor: Denty)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 264 kali
Editor :
Dilihat 264 kali