Gerakkan Semangat Belajar: Bagaimana Senam Anak Indonesia Hebat Mengubah Kebiasaan Siswa  10 Februari 2025  ← Back



Sumatra Selatan, Kemendikdasmen — Implementasi Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) di berbagai sekolah di Indonesia menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap semangat dan kesehatan siswa. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga menciptakan atmosfer belajar yang lebih energik dan kolaboratif.
 
SMA Negeri 1 Indralaya di Sumatra Selatan telah mengambil langkah dalam mendukung program Senam Anak Indonesia Hebat, yang merupakan bagian dari kebijakan gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Dalam wawancara, Kepala Sekolah, Pudyo Laksono, mengungkapkan apresiasi terhadap kebijakan ini yang dinilai sangat bermanfaat untuk pembentukan karakter dan kesehatan siswa.

“Menurut kami, senam dalam program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi salah satu solusi efektif untuk mengatasi kegalauan guru dalam menghadapi generasi Z yang cenderung malas gerak. Kami juga menyadari bahwa kebijakan ini memiliki potensi untuk menciptakan budaya sehat secara berkelanjutan. Dengan melibatkan senam dalam rutinitas harian, siswa diajak untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Dalam jangka panjang, ini akan menjadi modal besar untuk mempersiapkan generasi yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan global. Terlebih lagi program senam ini sangat membantu misi sekolah kami membentuk Pemuda Satrya Tangguh,” jelasnya.

Pudyo menambahkan bahwa sekolah sangat mendukung kebijakan ini karena dapat membangun karakter siswa yang sehat, disiplin, dan lebih antusias dalam belajar. Ia menilai bahwa senam, sebagai salah satu kebiasaan yang dimasukkan dalam program, mendorong siswa untuk bergerak aktif dan menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis.
 
SMAN 1 Indralaya telah mengimplementasikan aktivitas Senam Anak Indonesia Hebat sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan dan kebugaran siswa. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin di hari Jumat dan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) serta digunakan sebagai ‘ice breaking’ dalam setiap pelajaran.
 
Pudyo menyampaikan bahwa setelah melaksanakan senam, terlihat peningkatan semangat luar biasa di kalangan siswa. Mereka menjadi lebih aktif dan bugar, serta mampu berkolaborasi dengan lebih baik dalam kegiatan pembelajaran. Para siswa mengungkapkan bahwa senam membantu mereka merasa lebih segar dan fokus selama pelajaran, yang mendukung konsentrasi mereka.
 
Salah satu tantangan utama dalam mengimplementasikan SAIH adalah koordinasi jadwal agar tidak bentrok dengan agenda sekolah lainnya. Hal ini menjadi penting untuk memastikan bahwa semua siswa dapat berpartisipasi tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar yang lain. Selain itu, ada kebutuhan untuk memastikan bahwa siswa melakukan gerakan senam dengan benar dan berkualitas, sehingga manfaat kesehatan yang diharapkan dapat dirasakan secara optimal.
 
Meskipun tantangan tersebut ada, Pudyo menyampaikan bahwa tanggapan siswa setelah mengikuti aktivitas senam sangat positif. Banyak dari siswa melaporkan bahwa senam memberikan manfaat nyata bagi kesehatan dan konsentrasi mereka di kelas. Untuk mendorong partisipasi lebih lanjut, sekolah-sekolah juga mengadakan lomba Senam Anak Indonesia Hebat antarkelas, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerakan senam di kalangan siswa.

“Sebagian besar murid memberikan tanggapan positif. Mereka merasa senam membantu mereka menjadi lebih bugar dan meningkatkan konsentrasi selama pembelajaran. Sekolah juga mengadakan lomba Senam Anak Indonesia Hebat antarkelas agar semua peserta didik dapat menguasai senam dengan baik dan berkualitas,” ujarnya.
 
Dalam rangka mendukung keberhasilan program ini, pihak sekolah secara aktif melibatkan orang tua dan komite sekolah melalui sosialisasi mengenai pentingnya senam bagi kesehatan anak. Dinas pendidikan dan pengawas juga memberikan dukungan dengan arahan dan rekomendasi untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan optimal.
 
Pudyo menekankan bahwa penerapan kegiatan ini dapat membawa nilai positif, seperti peningkatan kesehatan fisik dan mental siswa, serta penguatan karakter yang mencakup disiplin, gotong royong, dan kerja sama. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada terciptanya suasana sekolah yang lebih aktif dan energik.
 
Saat ini, SMA Negeri 1 Indralaya memiliki 1.098 siswa, 62 guru, dan 14 tenaga kependidikan. Dengan jumlah yang signifikan ini, aktivitas senam diharapkan dapat menjangkau seluruh elemen sekolah dan menciptakan budaya hidup sehat di kalangan siswa. (Christine / Editor: Stephanie)
 

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 14026 kali