Kebijakan Kemendikdasmen Diimplementasikan di Bengkulu: Senam Anak Indonesia Hebat di SMP Negeri 02 Februari 2025 ← Back
Senam Anak Indonesia Hebat di SMPN 5 Kota Bengkulu
Bengkulu, Kemendikdasmen - Salah satu SMP Negeri di Provinsi Bengkulu telah menerapkan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH). Kegiatan ini merupakan bagian dari kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terkait 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Dengan total 1.080 siswa dan dukungan dari 66 guru serta 10 tenaga pendidik, SMPN 5 Kota Bengkulu berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran siswa melalui aktivitas fisik yang terstruktur melalui kegiatan ini.
Kepala sekolah SMPN 5 Kota Bengkulu, Hidayati Rahmah, menyatakan bahwa kebijakan ini sangatlah positif, terutama dengan penerapan minimal dua kali seminggu. Ia mengungkapkan, bahwa sebelumnya banyak sekolah yang tidak lagi melaksanakan senam secara rutin. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan siswa akan lebih sehat dan bugar.
“Pada saat saya sekolah dahulu, satuan pendidikan dari SD sampai SMA mengadakan senam bersama satu minggu sekali selama satu jam pelajaran setiap hari Jum’at, tapi sekarang sedikit satuan pendidikan yang mengadakan senam bersama satu minggu sekali, ada yang dua minggu sekali bahkan tidak ada sama sekali. Kebijakan ini dapat membuat Siswa menjadi lebih sehat dan bugar,” ucap Hidayati, pada Senin (20/1).
Hidayati menjelaskan, bahwa SAIH dilaksanakan di sekolahnya secara rutin setiap hari Senin dan Kamis pada awal jam pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Program ini mulai diterapkan di sekolah sejak 6 Januari 2025, bersamaan dengan dimulainya semester genap tahun ajaran 2024/2025.
Menurutnya, pengimplementasian kegiatan SAIH di sekolah telah memberikan dampak positif bagi siswa, seperti siswa-siswi terlihat lebih bersemangat saat pembelajaran setelah mengikuti senam. Mereka terlihat senang dan tidak mudah merasa lelah atau mengantuk saat berada di kelas. Program ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga berkontribusi pada suasana belajar yang lebih aktif dan menyenangkan bagi para siswa.
Hidayati mengungkapkan, bahwa SMPN 5 Kota Bengkulu tidak menghadapi tantangan dalam menjalani aktivitas SAIH. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan rutin yang telah dilakukan, yaitu senam satu kali seminggu selama 40 menit, yang kini ditingkatkan menjadi tiga kali seminggu. Dengan penambahan frekuensi senam, sekolah merasa siap untuk melanjutkan program ini tanpa kendala.
Untuk mendukung keberhasilan kebijakan ini, Hidayati mengatakan, bahwa pihak sekolah telah melakukan sosialisasi kepada wali murid dan komite sekolah melalui grup WhatsApp dan pertemuan langsung. Dinas Pendidikan atau pengawas turut diundang untuk berpartisipasi dalam mendukung kebijakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
“Cara merangkul dan mengajak wali murid/komite sekolah/dinas pendidikan/pengawas untuk andil mensukseskan kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah melakukan sosialisasi tentang kebijakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Dimulai dari grup WA wali murid dan Komite Sekolah, mengadakan pertemuan dengan seluruh wali murid dan komite Sekolah. Dinas Pendidikan/Pengawas ikut menghimbau untuk mensukseskan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” jelasnya.
Salah satu siswa kelas 9 (IX) SMPN 5 Kota Bengkulu, Tasya Aza Alvena, memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan senam. Tasya menyatakan, bahwa senam sangat menyenangkan dan gerakannya mudah diikuti. Ia berharap kegiatan ini terus dilanjutkan karena berkontribusi positif pada kesehatan tubuh.
“Menurut saya, senam itu sangat mengasyikan, gerakannya mudah diikuti, instrumennya juga seru. Tadi saya lihat beberapa teman saya sudah mulai bersemangat untuk mengikuti kegiatan senam ini,” ujar Tasya.
Tasya menambahkan, bahwa SAIH harus terus dilanjutkan karena membuat tubuh menjadi sehat. “Seperti di sekolah kami, SAIH diadakan secara rutin pada setiap hari Senin sehabis upacara dan senam rutinitas pada hari Kamis,” lanjutnya.
Melalui penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, siswa diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai positif, seperti menjadi lebih sehat, disiplin, kecerdasan intelektual dan spiritual, berkarakter, memiliki kepribadian yang kuat, meningkatnya kepedulian sosial, serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 02 Muara Kemumu, Kecamatan Kepahiang, Bengkulu, Reevi Haryanto, menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia dengan memperkenalkan kebiasaan baik yang selama ini belum dilaksanakan secara optimal di sekolah maupun di rumah.
Dampak Positif SAIH
Reevi mengatakan, bahwa Kebijakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Senam Anak Indonesia Hebat merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia. Menurutnya, dengan kegiatan seperti ini dapat membuka kembali cakrawala atau pemahaman guru dan peserta didik serta orang tua untuk kembali melakukan kebiasan baik tersebut yang selama ini belum dilaksanakan secara optimal baik di sekolah maupun di rumah.
“Dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas kesehatan fisik anak, membentuk karakter, menumbuhkan rasa kebersamaan dan peningkatan prestasi serta menyenangkan bagi peserta didik di sekolah,” jelasnya.
Reevi menjelaskan, bahwa kegiatan SAIH dilaksanakan secara rutin di sekolahnya setiap hari Selasa dan Sabtu, dimulai sejak 7 Januari 2025. Saat ini, ucap Reevi, siswa dibantu dengan video untuk mempelajari gerakan senam dengan baik dan benar. ”Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik siswa, tetapi juga membentuk karakter dan menumbuhkan rasa kebersamaan di antara mereka,” terangnya.
Lebih lanjut, Reevi mengatakan, bahwa dampak dari kegiatan ini terlihat pada siswa setelah mengikuti senam, siswa menunjukkan semangat yang lebih tinggi dan kesiapan yang lebih baik dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan senam juga menciptakan suasana hati yang menyenangkan, sehingga siswa dapat lebih fokus dalam belajar.
Namun, tantangan dalam mengimplementasikan kebijakan ini tidak mudah. Menjaga konsistensi dalam menerapkan kebiasaan baru memerlukan komitmen dari semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. Reevi menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua untuk menjaga motivasi anak agar terus melakukan kebiasaan baik. SMPN 02 Muara Kemumu saat ini memiliki 20 siswa yang didukung oleh 12 guru dan tenaga kependidikan, berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan optimal bagi setiap peserta didik.
Untuk merangkul berbagai pihak dalam mensukseskan kegiatan ini, sosialisasi menjadi kunci. Reevi menjelaskan bahwa diskusi dengan dewan guru, pertemuan dengan orang tua, serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana publikasi dilakukan untuk memastikan semua pihak mengetahui kebijakan pemerintah yang diterapkan di sekolah.
Reevi mengungkapkan, bahwa siswa memberikan respons positif terhadap kegiatan senam. Mereka merasa senang dan gembira serta menyatakan bahwa kegiatan tersebut menyehatkan badan. Beberapa siswa juga mengungkapkan bahwa mereka masih perlu menghafal gerakan senam karena baru mengenal aktivitas tersebut.
“Nilai-nilai positif yang dapat diambil dari penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yaitu meningkatkan perkembangan peserta didik secara holistik yang mencakup olah hati (etika), olah pikir (literasi), olah karsa (estetika), dan olahraga (kinestetik). Kebiasaan-kebiasaan seperti proaktif, mengatur waktu, dan memprioritaskan tugas membantu anak-anak lebih fokus dalam belajar serta membentuk karakter anak yang kuat, mandiri, dan bertanggung jawab,” jelasnya
“Kebiasaan sehat, seperti berolahraga dan makan makanan bergizi, anak-anak akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik, baik. Keberhasilan dalam menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif akan meningkatkan kepercayaan diri dan akan lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” lanjutnya.
Dengan diterapkannya program SAIH, diharapkan siswa di Provinsi Bengkulu dapat merasakan manfaat yang besar, baik dalam segi kesehatan fisik maupun pembentukan karakter.
Melalui kebijakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, diharapkan dapat menciptakan generasi yang tidak hanya sehat, tetapi juga disiplin, tangguh, dan memiliki kecerdasan yang seimbang, baik intelektual maupun emosional. Keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi yang solid antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat, yang diharapkan dapat terus mendukung terwujudnya perubahan positif demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.*** (Penulis: Cristy/Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 8739 kali
Editor :
Dilihat 8739 kali