Mendikdasmen Mendapat Karya Lukisan dari Siswa SD Muhammadiyah Karangkajen  16 Februari 2025  ← Back

Yogyakarta, Kemendikdasmen – Dalam kunjungannya ke SD Muhammadiyah Karangkajen, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti mendapat cinderamata dari siswa yang bernama Kristala Axelia Devani. Siswa kelas 5 SD ini merupakan finalis lomba gambar bercerita pada Festival dan Lomba Seni Nasional (FLS2N) tahun 2022.
 
“Karyanya sudah banyak?” tanya Menteri Mu`ti.
“Lumayan,” jawab Kristal.
“Temanya apa? Judulnya apa? Pakai cat apa ini,” tanya Mendikdasmen penasaran.
“(Temanya) Melihat Gajah di Kebun Binatang Bersama Ayah dan Adik. (Melukis) Pakai Cat akrilik,” jelas Kristal.
 
Tema lukisannya adalah “Melihat Gajah di Kebun Binatang Bersama Ayah dan Adik”. Ia mengambil tema tersebut karena melihat gajah sebagai hewan yang kuat. Terinspirasi dari gajah yang kuat, sosok ayah yang kuat seperti gajah digambarkan dalam lukisan tersebut sedang menggendong adik. Selain itu, gajah jantan digambarkan sebagai simbol pemimpin dalam sebuah kelompok, layaknya seorang ayah yang memimpin keluarga. 
 
Berkat dukungan sekolah, Krisna Nugroho, ayahanda Kristal, merasa banyak perubahan yang dimiliki anaknya selama bersekolah di SD Muhammadiyah Karangkajen. Ia berharap ke depannya, sang anak bisa terus berprestasi mengembangkan bakatnya. “Semoga Kristal makin pintar dan makin berkembang lagi (prestasinya),” harap Krisna.
 
Guru Ekstrakurikuler Melukis, Arviandri Dias, bercerita awal mula Kristal senang melukis di kelas 2. Meskipun sempat berulang kali mengalami kegagalan dalam berbagai lomba menggambar, Kristal tidak patah semangat. Akhirnya pada kelas 3 semester 2, jerih payahnya berlatih dari YouTube hingga mengikuti bermacam perlombaan, membuahkan hasil.
 
Puncaknya kelas 4 pada 2022, ia berhasil mewakili Kota Yogyakarta sebagai finalis tingkat nasional dalam FLS2N. “Pertama kali ikut FLS2N alhamdulillah bisa menjadi finalis tingkat nasional, dia mendapat peringkat 10 besar,” tutur Dias bangga.
 
Kegigihan peserta didik dan orang tua yang mendukung minat dan bakat anak, dinilai Dias menjadi penentu kesuksesan siswa. “Kristal setiap minggu produktif mengikuti lomba. Selain itu, kami juga terus memperhatikan perkembangan kemampuan Kristal lalu menyampaikannya ke orang tua. Anaknya juga penurut dan mudah diarahkan. Akhirnya setiap ada lomba, kami ajukan Kristal untuk ikut dan anaknya juga senang,” ujarnya.
 
Dias mengaku, semakin sedikit siswa yang menekuni keterampilan menggambar bercerita secara serius. Siswa kerap kali didera rasa bosan atau seiring dengan berjalannya waktu banyak aktivitas lain yang dianggap lebih menarik termasuk maraknya gim saat ini. Namun, ia berharap siswa seperti Kristal dapat menjadikan aktivitas melukis sebagai hobi positif yang membanggakan. “Jangan bosan untuk menekuni bakatnya di gambar bercerita,” pesan Dias.
 
SD Muhammadiyah Karangkajen berdiri pada tanggal 18 November 1918. Kehadiran Mendikdasmen ke sekolah ini adalah untuk melakukan peresmian Gedung SD Muhammadiyah Karangkajen. Mendikdasmen mengatakan, SD ini merupakan bagian dari peletak dasar pembaharuan pendidikan di Indonesia sekaligus merupakan tonggak kemajuan Islam di Indonesia. “Ini bisa menjadi spirit landasan kita dalam berkhidmat dan juga membangkitkan rasa kebanggaan dan rasa memiliki SD Muhammadiyah ini,” ujarnya.
 
Banyak sekolah yang menurut Menteri Mu`ti, usianya tidak sampai satu abad dan banyak sekolah bersejarah yang tinggal sejarah. Namun tidak dengan sekolah ini yang tetap bertahan meski usianya sudah menginjak 107 tahun dan menjadi sekolah unggulan yang dipercaya masyarakat.
 
Pelepasan 522 Siswa Kader Mubaligh Hijrah
 
Sebelumnya, Mendikdasmen berkesempatan mengunjungi Kampus Terpadu Madrasah Mu`allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Ratusan kader yang berasal dari tingkat I dan II Aliyah atau SMA tersebut, akan diberangkatkan menuju 10 negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Thailand dan Timor Leste.

Peran dari para peserta tersebut tidak hanya sekadar memperkenalkan Islam, tapi sekaligus menjadi wadah untuk mengamalkan ilmu di tengah masyarakat. Faktanya, kata Mu`ti, masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan hak konstitusionalnya dalam hal layanan pendidikan bermutu karena alasan demografi, domisili, ekonomi, keamanan, dan lain-lain.
 
Oleh karena itu, Kemendikdasmen memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang terus membantu supaya layanan pendidikan yang bermutu dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. “Kami mengapresiasi semua pihak yang membantu memberikan layanan pendidikan di daerah yang belum kami penuhi untuk dapat membersamai masyarakat, belajar serta meningkatkan ilmu dan keterampilan agar semua anak bangsa bisa beruntung sebagaimana anak-anak lainnya yang belajar di kampus dan madrasah,” jelasnya.
 
Menteri Mu`ti mengungkapkan kekhawatirannya pada karakter generasi muda saat ini yang cenderung individualistis dan kurang berempati terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, ia berharap, kegiatan ini dapat memupuk karakter generasi muda yang unggul dan menjadi solusi bagi masa depan bangsa.
 
“Semoga kalian bisa berbaur dengan seluruh masyarakat dan kehadiran kalian di manapun kalian bertugas dapat meningkatkan kompetensi, membangkitkan dan membuktikan bahwa ilmu yang kalian miliki adalah bekal pengabdian kalian untuk menjadi solusi di tengah masyarakat,” pesannya.

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 305 kali