Senam Anak Indonesia Hebat: Bangkitkan Semangat Peserta Didik Kota Yogyakarta untuk Bersekolah 05 Februari 2025 ← Back
Yogyakarta, Kemendikdasmen - Pelaksanaan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) turut melihatkan berbagai praktik baik maupun dampak positif bagi peserta didik di seluruh Indonesia. Di Kota Yogyakarta, SAIH menjadi warna baru rutinitas kegiatan sekolah dan menjadi motivasi besar peserta didik untuk semangat bersekolah.
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) D.I. Yogyakarta, Bambang Hadi Waluya memaparkan sejumlah strategi yang sudah dilakukan untuk mendorong percepatan implementasi SAIH dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Yogyakarta. BPMP melakukan sosialisasi secara serentak ke pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota melalui jejaring wali wilayah, serta mengamplifikasi kebijakan ini melalui laman dan medsos BPMP DIY serta media massa daring.
“Sosialisasi panduan dan edaran terkait SAIH dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah langkah awal pemda, dan kami bersyukur akan respon yang cepat dan kooperatif dari Dinas Pendidikan dalam menindaklanjuti arahan ini sehinggu hanya hitungan hari sekolah-sekolah di DIY bersemangat mempraktikan SAIH sebagai bagian dari 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” tutur Bambang.
Bambang menambahkan, strategi menularkan praktik praik juga dipandang cukup efektif, maka melalui jejaring-jejaring sosial sekolah BPMP mengajak sekolah untuk sharing video praktek SAIH yang kemudian diangkat dalam medsos BPMP DIY. Sampai saat ini, telah terpublikasi sebanyak 38 video SAIH dari jenjang PAUD, Dikmas, SD, SMP dan SMA/K di DIY. Stimulus lain yang coba diberikan adalah melibatkan sekolah di sekitar BPMP DIY untuk melakukan SAIH bersama, dimulai pada Jumat (24/01/2025) diikuti dengan antusias oleh 50 siswa TK dan SD. Program ini rencananya akan dilanjutkan secara berkala.
Selain itu, per Januari 2025 telah tercatat 1.257 atau 46% satuan pendidikan yang telah melaksanakan SAIH dengan sebaran Jenjang PAUD 582, SD : 568, SMP 92 dan SMA/K 15 satuan pendidikan. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah dengan dukungan pemda dan komitmen yang tinggi dari satuan-satuan pendidikan sendiri, termasuk inovasi dalam implementasinya.
“BPMP D.I. Yogyakarta akan terus menjaga konsistensi pelaksanaan dari program SAIH sebagai bagian dari 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, melalui upaya kolaboratif dengan pemda dan stakeholder pendidikan lainnya, sesuai motto “Bergerak Bersama Memajukan Mutu Pendidikan”. Diharapkan langkah-langkah konkrit ini akan mendorong terwujudnya transformasi pendidikan menuju Generasi Emas 2045,” pungkas Bambang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi SAIH ke seluruh sekolah, dan bahkan program senam juga telah dilakukan rutin di sejumlah sekolah jauh sebelum adanya SAIH.
“Sosialisasi SAIH telah kami lakukan sejak diluncurkannya program tersebut sejak akhir Desember 2024 melalui surat edaran walikota. Kami berharap, SAIH menjadi bagian dari salah satu upaya untuk membangun karakter anak, anak yang disiplin, mandiri, religius, nasionalis, dan peduli terhadap lingkungan,” ungkap Budi.
SAIH Bangkitkan Semangat Bersekolah
Salah satu praktik baik pelaksanaan SAIH, diungkap oleh Kepala SD Negeri Lempuyangwangi, Esti Kartini. Ia mengungkapkan, pelaksanaan senam di sekolahnya sudah berlangsung lama sejak adanya Gerakan Sekolah Sehat. Sehingga, ketika Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan SAIH, SD Negeri Lempuyangwangi tinggal melanjutkan dan meningkatkan rutinitas dari senam tersebut.
“Peserta didik cenderung penasaran dan merasa ingin banyak tahu dengan sesuatu yang baru. SAIH ini mampu membuat para murid ingin terus menghafal gerakan senam dan lirik lagu senam. SAIH di sekolah kami dilaksanakan setiap Jumat dan di semua mata pelajaran olahraga yang berlangsung,” ungkap Esti.
Sebagai inovasi pelaksanaan SAIH, diungkap oleh Esti bahwa SD Negeri Lempuyangwangi turut mengadakan lomba SAIH antar kelas. Lomba tersebut diikuti oleh murid kelas satu hingga kelas enam dan juga mendapatkan dukungan positif dari orang tua murid.
“Setelah dilakukan hampir dua bulan di sekolah, SAIH ternyata membuat peserta didik semangat bersekolah. Selain itu, SAIH juga membuat beberapa peserta didik menjadi rajin untuk berolahraga, sehingga membuat kesehatan murid menjadi lebih baik. Kami berharap, SAIH dapat melahirkan berbagai gerakan yang baru agar murid tidak menjadi bosan dan terus bersemangat melakukan SAIH ke depannya,” pungkas Esti.
Salah satu murid SD Negeri Lempuyangwangi, Audriana Maximus, mengatakan bahwa SAIH membuat dirinya menjadi anak yang gemar berolahraga. Ketertarikannya pada SAIH, berawal saat dirinya melihat video senam melalui media youtube. “Saya turut mewakili kelas dalam mengikuti lomba SAIH di sekolah. Senam ini sangat asik, bagus, menarik, dan membuat para murid menjadi semakin sehat dalam belajar,” tutur Audi.
Selain Audi, Almeer Rayyan Zafran Saputra, juga mengungkapkan kebahagiaannya saat melakukan SAIH. Siswa kelas satu SD ini sangat ceria dan gembira saat bersekolah, baginya SAIH membuatnya dapat bermain bersama teman-temannya di sekolah. “SAIH membuat saya bisa bertemu teman sekolah mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, senam ini menarik dan asik untuk melakukannya,” tutup Rayyan. (Penulis: Destian, Editor: Denty)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1621 kali
Editor :
Dilihat 1621 kali