Program Makan Bergizi Gratis Jadi Sarana Penguatan Karakter ( 07 Januari 2025, Dilihat 3945 kali . )
Upacara di SMAN 3 Semarang, Mendikdasmen Kenalkan Dua Kebijakan Baru ( 06 Januari 2025, Dilihat 324 kali . )
Kemendikdasmen Sambut Baik Dukungan UNFPA dalam Bidang Kesehatan Reproduksi ( 04 Januari 2025, Dilihat 244 kali . )
Kerja Sama Kemendikdasmen dan KLH untuk Pendidikan Ramah Lingkungan ( 04 Januari 2025, Dilihat 364 kali . )
Kemendikdasmen Dukung Keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Kewajiban Pendidikan Agama di Sekolah ( 04 Januari 2025, Dilihat 421 kali . )
Kemendikdasmen Berkomitmen Mewujudkan Lingkungan Pendidikan yang Nyaman ( 03 Januari 2025, Dilihat 1783 kali . )
Permendikbudristek Nomor 67 Tahun 2024 Jadi Ruang Orpfrof Guru Untuk Aktualisasi Kompetensi Diri ( 02 Januari 2025, Dilihat 979 kali . )
Minat Belajar Bahasa Indonesia di Jepang Lewat Program BIPA Semakin Meningkat ( 02 Januari 2025, Dilihat 3890 kali . )
Peresmian Gedung Kantor Bahasa Provinsi Banten: Wadah Baru Penguatan Literasi Masyarakat Banten ( 31 Desember 2024, Dilihat 1889 kali . )
Taklimat Media Akhir Tahun 2024: Komitmen Kemendikdasmen untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas ( 31 Desember 2024, Dilihat 2554 kali . )
Peningkatan Kompetensi & Kesejahteraan Guru melalui Program Pendidikan Profesi Guru ( 28 Desember 2024, Dilihat 1596 kali . )
Membanggakan, Pelajar SIKK Raih Medali Emas dan Perak di Ajang YPAC 2024 ( 27 Desember 2024, Dilihat 2509 kali . )
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Membentuk Generasi Berkarakter ( 27 Desember 2024, Dilihat 100734 kali . )
Wamendikdasmen Dorong Generasi Muda untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045 di JPTB XI 2024 ( 24 Desember 2024, Dilihat 2483 kali . )
Implementasi Pendidikan Bermutu untuk Semua sebagai Komitmen Bersama Pemerintah dan Daerah ( 24 Desember 2024, Dilihat 1521 kali . )
Diskusi Strategis untuk Pendidikan Bermutu di Jawa Barat ( 23 Desember 2024, Dilihat 382 kali . )
Delapan Stan Pameran Dukung Peluncuran Tiga Inisiatif Penting Pengembangan PAUD di Asia Tenggara ( 20 Desember 2024, Dilihat 2852 kali . )
Penguatan PAUD HI melalui Kebijakan, Keterlibatan Orang tua, dan Inovasi Digital ( 20 Desember 2024, Dilihat 3312 kali . )
Kemendikbudristek Raih Peringkat Kedua dalam Nilai Hasil Pengawasan Kearsipan 2024 ( 20 Desember 2024, Dilihat 1321 kali . )
Mendikdasmen Ajak Insan Pendidikan Kemendikdasmen Wujudkan Rumah Pendidikan dan Layanan Publik RAMAH ( 20 Desember 2024, Dilihat 6826 kali . )
Seiring dengan akan berakhirnya tahun 2024, evaluasi terhadap capaian program diperlukan untuk memastikan efisiensi, efektivitas, serta relevansi pelaksanaan program terhadap kebutuhan masyarakat.
Upaya Menjaga Eksistensi Bahasa Daerah Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku Tahun 2024 ( 20 Desember 2024, Dilihat 303 kali . )
Sinergi Kursus dan Pelatihan untuk Mewujudkan Pendidikan Bermutu ( 20 Desember 2024, Dilihat 1297 kali . )
Jakarta, Kemendikdasmen – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Kursus dan Pelatihan menggelar bincang kursus bertajuk “Sinergi Mewujudkan Pendidikan Bermutu Melalui Kursus dan Pelatihan untuk Semua”. Acara ini menekankan pentingnya kursus dan pelatihan sebagai solusi untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan industri.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Jenderal dan Vokasi, Tatang Muttaqin, menegaskan pentingnya pendidikan nonformal sebagai pelengkap pendidikan formal. Menurutnya, kursus dan pelatihan memberikan keterampilan praktis yang berorientasi pada kompetensi, terutama bagi individu berusia 15-25 tahun yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formal.
“Pendidikan nonformal membantu anak-anak yang telah menyelesaikan pendidikan formal atau mereka yang putus sekolah untuk mendapatkan keterampilan baru yang relevan dengan dunia usaha atau wirausaha,” ujarnya. Selain itu, fleksibilitas pendidikan nonformal memungkinkan peserta didik yang berada di daerah marginal atau terpencil untuk tetap memperoleh akses pelatihan yang berkualitas.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga kursus, dunia usaha, dan industri dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung. Selain itu, ia menekankan perlunya penyusunan standar kurikulum berbasis kompetensi dan penguatan peran lembaga sertifikasi profesi untuk menjamin mutu lulusan.
Kolaborasi dengan lembaga sertifikasi profesi menjadi salah satu fokus utama dalam diskusi ini. Sertifikasi kompetensi diharapkan menjadi pengakuan resmi terhadap keterampilan yang dimiliki peserta pelatihan. “Sertifikasi sangat penting, karena selain kualifikasi pendidikan, sertifikat kompetensi menjadi bukti daya saing individu di dunia kerja,” tegasnya
Tatang menyampaikan pentingnya pelatihan bagi instruktur agar keterampilannya tetap relevan dengan perkembangan industri terkini. Pelatihan magang di industri dinilai mampu memberikan pengalaman nyata yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di lembaga kursus.
Di sisi lain, Perwakilan Kadin Indonesia, Masbukhin, menyoroti pentingnya pendekatan berbasis pasar dalam pengelolaan lembaga kursus. Menurutnya, lembaga kursus harus peka terhadap kebutuhan pasar di daerah masing-masing agar program pelatihannya relevan dan memiliki daya tarik.
“Jika jurusan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pasar, pasti peminatnya akan banyak. Selain itu, pengelolaan yang baik, harga yang sesuai, dan instruktur berkualitas juga menjadi kunci keberhasilan lembaga kursus,” jelasnya.
Masbukhin juga mengajak lembaga kursus untuk berkoordinasi dengan tim koordinasi daerah vokasi, yang melibatkan pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat, guna menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Praktisi pendidikan nonformal, Megawati Santoso, menggarisbawahi pentingnya kursus sebagai solusi bagi masyarakat yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Hanya sekitar 30% masyarakat usia kerja yang mampu mengakses perguruan tinggi, sisanya bergantung pada kursus untuk mendapatkan keterampilan. Kursus adalah penopang utama SDM bangsa,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kredibilitas lembaga kursus dalam menyelenggarakan program pelatihan. Menurutnya, kursus harus memastikan kualitas pelatihan yang sesuai dengan standar industri agar lulusan dapat diterima di dunia kerja.
Diskusi ini juga mengangkat tantangan penyelenggaraan kursus di daerah tertinggal dan terpencil. Tatang Muttaqin menjelaskan bahwa pemerintah telah memetakan kebutuhan di 23 daerah tertinggal dan lebih dari 9.500 desa untuk memastikan akses pendidikan nonformal. Ia menekankan pentingnya intervensi pemerintah untuk mendukung daerah yang sulit dijangkau, baik melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) maupun Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
“Kursus di daerah terpencil harus disesuaikan dengan peluang kerja yang ada di wilayah tersebut, sehingga lulusan dapat langsung mandiri dan memperoleh pendapatan yang memadai,” ujarnya.
Untuk itu penting mempersiapkan lulusan kursus dan pelatihan untuk bersaing di tingkat global. Contohnya, di bidang kelautan dan perikanan, lulusan pelatihan diharapkan mampu memenuhi standar internasional agar dapat bekerja di perusahaan global. Selain itu, penguatan keterampilan digital juga menjadi perhatian utama untuk mendorong daya saing di era industri 4.0.
Diskusi ini menegaskan bahwa kursus dan pelatihan memiliki peran strategis dalam mencetak SDM yang kompeten dan adaptif. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan nonformal menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan upaya bersama, diharapkan kursus dan pelatihan tidak hanya menjadi solusi pendidikan, tetapi juga pendorong utama kemajuan bangsa.*** (Penulis: Duma/Editor: Denty A.)