Memperingati puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak para pelaku pendidikan dan kebudayaan melakukan ziarah ke makam Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, sebagai upaya mengenang jasa para pahlawan nasional.
Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2015 jenjang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Pendidikan Dasar yang diselenggarakan sejak hari Senin s.d. Kamis, 18 s.d. 21 Mei 2015 lahirkan lima siswa dan siswi unggulan peraih juara satu. Dari kelima peraih posisi puncak, empat orang berasal dari provinsi Jawa Tengah
Pemeran Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka memeriahkan puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2015 telah dibuka
Ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015 untuk jenjang SMA/Sederajat dimulai hari ini. SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta menjadi tempat berlangsungnya OSN 2015 jenjang SMA/Sederajat bidang Kimia, Fisika, dan Geografi.
Pemberian penghargaan tersebut dimaksudkan untuk mendorong instansi melakukan inovasi terbaik dalam memberikan pelayanan publik.
Peserta audisi yang terpilih akan mengikuti pelatihan selama 17 hari yang dimulai pada tanggal 1 s.d. 17 Agustus 2015. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, peserta akan ditampilkan pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2015, di Istana Negara.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap adanya sinergi yang baik antara pemerintah daerah (pemda), dengan pelaku pendidikan, untuk memupuk rasa cinta para peserta didik akan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) melalui penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Sebagai bentuk sinergi, penyelenggaraan OSN yang terencana dengan baik perlu dilakukan
Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015 resmi dibuka hari ini. OSN ke-14 kali ini secara resmi dibuka oleh Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud, Achmad Jazidie.
Dahulu banyak pihak yang menganggap bahwa penguasaan sains oleh siswa-siswi Indonesia masih rendah. Namun, pendapat tersebut terbantahkan oleh prestasi yang diukir siswa-siswi Indonesia di arena olimpiade sains internasional
Puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2015 akan berlangsung di Kota Yogyakarta. Salah satu kegiatan dalam rangkaian Hardiknas 2015 adalah pameran pendidikan di Stadion Mandala Krida pada 22-24 Mei 2015. Acara juga akan dimeriahkan dengan Lomba Melukis Tingkat SD.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengumumkan indeks integritas ujian nasional (IIUN) tingkat kabupaten/kota bagi jenjang SMA/sederajat, Senin (18/05/2015). IIUN ini juga dikirimkan kepada kepala daerah sebagai hasil pemetaan pendidikan nasional
Masa depan sangat membutuhkan orang-orang yang menguasai bidangnya, dan penguasaan bidang tersebut tidak akan berjalan sesuai harapan tanpa adanya motivasi diri. Dengan motivasi inilah sebagai dorongan untuk mencapai cita-cita luhur.
Tiga tim pelajar dari Indonesia yang mendapatkan penghargaan untuk kategori Matematika, Ilmu Material dan Kimia adalah I Dewa Gede Ary Palguna, dan I Kadek Sudiarsana dari SMA Negeri Bali Mandara Singaraja
Sebagai wujud mengapresiasi jasa guru dan kepala sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menemui sekitar 1000 guru dan kepala sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan. Tugas seorang guru dan kepala sekolah bukan sekedar mengajar, tetapi juga melukis wajah masa depan bangsa
Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional 2015 Seri #1
Mendikbud memberikan apresiasi kepada aktivis pendidikan Ranu Prima Collage (RPC) yang telah ikut bersama-sama dalam mencerdaskan anak-anak bangsa. "Jadilah pengajar atau pendidik yang menyenangkan dan menginspirasi, serta jadikan anak didik Anda sebagai pembelajar seumur hidup".
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak kepada seluruh lembaga pendidikan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan. Hal tersebut seperti yang dituliskan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, dalam konsep yang telah dibuat untuk menjadikan sekolah sebagai taman.
Menjadi harapan setiap warga negara Indonesia, menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki integritas tinggi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan revolusi mental, dan ini dapat dilakukan mulai dari bangku sekolah.
Peringkat pertama indeks integritas tertinggi diperoleh DI Yogyakarta, kemudian peringkat kedua dan selanjutnya secara berurutan diraih Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam jumpa pers mengenai hasil UN 2015, Mendikbud mengatakan data rerata nilai UN yang naik ini menepis anggapan jika UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, maka motivasi belajar para peserta didik menjadi turun.