Foto
Pangkalpinang, Kemendikbud --- Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) sebagai wadah mengekspresikan bakat siswa di bidang seni kembali diselenggarakan, dan dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, hari ini, Senin (27/08/2018), di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
“Melalui FLS2N ini peserta didik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia diajak untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa, dan menjadi arena untuk memacu serta mendorong sesama siswa untuk mengamalkan Pancasila dalam wujud seni yang paling indah sesuai dengan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal,” demikian disampaikan Mendikbud dalam pembukaan FLS2N ke-XI tersebut.
Ajang FLS2N diselenggarakan pada 26 Agustus – 1 September 2018 di di dua lokasi, yaitu Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Banda Aceh, Provinsi Aceh. Untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan PKLK diselenggarakan di Pangkalpinang. Sedangkan untuk jenjang SMA/MA dan SMK diselenggarakan di Banda Aceh. Peserta FLS2N merupakan siswa-siswi terbaik yang telah lolos seleksi di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
Peserta FLS2N ke-XI mencapai 1.947 siswa. Pada jenjang SD diikuti 204 siswa dengan jenis lomba menyanyi tunggal, seni tari, pantomim, dan gambar bercerita. Di jenjang SMP diikuti 442 siswa akan unjuk prestasi di lomba menyanyi solo, musik tradisional, tari tradisional, desain poster, dan gitar klasik. Selanjutnya, pada jenjang PKLK dengan peserta 306 siswa akan menampilkan kemampuan terbaiknya di lomba menyanyi solo, menari, desain grafis, pantomim, melukis, dan MTQ.
Sedangkan pada jenjang SMA dikuti 476 siswa mengikuti festival/lomba menyanyi solo, tari kreasi berpasangan, baca puisi, cipta puisi, gitar solo, desain poster, kriya, film pendek, dan teater monolog. Adapun di jenjang SMK, 519 siswa akan unjuk kehebatan di festival/lomba menyanyi solo, tari tradisional, musik tradisional, gitar solo Klasik, teater, dan film pendek. (Nur Widiyanto)
Fotografer: Susilo Wiji P
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan dukungan kepada daerah-daerah yang mengimplementasikan revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK). Di Provinsi DKI Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Pencanangan Implementasi Revitalisasi SMK Provinsi DKI Jakarta, di SMK Negeri 26 Jakarta, Sabtu (30/6/2018).
Mendikbud mengatakan Provinsi DKI Jakarta bisa menjadi pilot project atau proyek percontohan dalam mengimplementasikan program Revitalisasi SMK. "Ini adalah salah satu provinsi yang mengawali pencanangan ini, dan tentu saja saya mendukung penuh untuk dijadikan piloting," ujar Mendikbud. Mendikbud berharap daerah lain segera melaksanakan revitalisasi SMK sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.
Implementasi revitalisasi SMK merupakan tindak lanjut dari Inpres Revitalisasi SMK. Program Revitalisasi SMK salah satunya bertujuan untuk menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK sesuai dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan dan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Revitalisasi SMK juga mengubah pembelajaran dari supply driven ke demand driven hingga menyiapkan tamatan SMK yang adaptif terhadap perubahan untuk menjadi SDM yang terampil bekerja dan berwirausaha.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud mengajak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) aktif terlibat dalam penyusunan kurikulum SMK. Peningkatan kerja sama sekolah dengan DUDI dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah dan industri harus terus ditingkatkan.
Pencanangan Implementasi Revitalisasi SMK DKI Jakarta ditandai dengan penyerahan tamatan terbaik dari SMK-SMK di Jakarta sebagai karyawan kepada 100 perusahaan yang menjadi mitra SMK di DKI Jakarta. Acara pencanangan juga dihadiri oleh perwakilan dari dunia industri dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Jumlah tamatan SMK di DKI Jakarta pada tahun pelajaran 2017/2018 yang langsung direkrut di berbagai perusahaan sebanyak 2.877 orang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kesiapan Provinsi DKI Jakarta sebagai percontohan revitalisasi SMK. "Pak Menteri, izinkan kami sampaikan bahwa Jakarta siap apabila Kemendikbud menjadikan Jakarta sebagai salah satu lahan pilot project-nya. Kenapa DKI? Tidak ada kota di Indonesia yang memiliki dunia usaha sebanyak Jakarta," kata Anies Baswedan. (Nur Widiyanto)
Fotografer: Ridwan Maulana dan Singgih Harimurti
Padang, Kemendikbud --- Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018 digelar mulai tanggal 1 hingga 7 Juli 2018 di Padang, Sumatra Barat. OSN 2018 secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, di Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Sumatra Barat, pada Senin pagi (2/7/2018). Hadir dalam pembukaan ini Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyampaikan kegembiraannya provinsi yang ia pimpin ditunjuk sebagai tuan rumah OSN 2018. Gubernur mengucapkan selamat datang dan selamat bertanding kepada seluruh peserta. "Olimpiade ini akan memotivasi anak untuk berprestasi. Selamat bertanding dan bertanding dengan fair play," kata Irwan.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad mengatakan, sains dan teknologi merupakan unsur yang dapat menopang kemajuan negara. "Saat ini semua negara berlomba untuk meningkatkan sains teknologi, enginering, dan matematika," ujarnya. Ia menuturkan, OSN pun menjadi sarana bagi siswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengembangkan potensi diri dalam bidang sains. Selain itu, mereka juga harus bisa membangun karakter-karakter positif selama mengikuti OSN. Ajang OSN diharapkan tidak hanya bisa melahirkan generasi bangsa yang pintar dalam bidang sains, melainkan juga memiliki karakter integritas dan menghargai keberagaman.
OSN 2018 ini diikuti perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah peserta sebanyak 1.433 orang. Seluruh peserta terdiri dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah menengah Atas (SMA) dari 34 provinsi di Indonesia. Peserta OSN tahun ini terdiri dari tingkat SD/MI sebanyak 272 siswa, SMP/MTs 396 Siswa, dan SMA/MA 765 siswa. Total partisipan jika ditambah dengan pendamping, pembina, juri, asisten juri, panitia pusat, dan panitia daerah adalah sebanyak 2.159 orang.
Peserta OSN akan berlaga dalam 11 bidang lomba yaitu Matematika, IPA, IPS, Informatika/Komputer, Kimia, Fisika, Biologi, Kebumian, Geografi, Astronomi, dan Ekonomi. Untuk jenjang SD akan mengikuti perlombaan mata pelajaran IPA dan Matematika. Peserta jenjang SMP akan mengikuti perlombaan mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS. Kemudian di jenjang SMA diperlombakan sembilan bidang sains, yaitu Fisika, Kimia, Matematika, Astronomi, Biologi, Ilmu Kebumian, Informatika/Komputer, Geografi, dan Ekonomi. Peserta OSN 2018 akan memperebutkan 420 medali dengan rincian: 70 medali emas, 140 medali perak, dan 210 medali perunggu. (Nur Widiyanto)
Fotografer: Susilo Wiji dan Jilan Rifai
Semarang, Kemendikbud -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan bantuan pendampingan kurikulum 2013 (K13) kepada sekolah-sekolah . Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, kurikulum yang sesungguhnya adalah para guru.
"Guru harus bisa memberikan teladan kepada anak muridnya," disampaikan Mendikbud di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Tengah, Kamis (28/6).
Menurut Mendikbud, pembelajaran itu juga jangan terlalu kaku pada ketetapan kurikulum. Ia mengharapkan para kepala sekolah mampu membantu para guru memahami perannya sebagai pendidik, bukan sekadar pengajar. Maka, pembelajaran yang diterapkan di sekolah haruslah fleksibel. Serta mampu memberikan ruang yang cukup untuk pengembangan.
Sebelumnya mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan bahwa Kemendikbud telah menggulirkan beragam kebijakan dalam rangka merestorasi pendidikan nasional melalui sistem persekolahan. Muhadjir juga mengajak para kepala sekolah yang hadir siang itu untuk menyelami dan merenungkan inti dari kebijakan yang ditempuh pemerintah selama dua tahun terakhir ini. Disebutkannya, dimulai dari revitalisasi komite sekolah, kemudian pengaturan hari sekolah yang diperkuat oleh Instruksi Presiden mengenai Penguatan Pendidikan Karakter, kemudian sistem zonasi, dan penyesuaian beban kerja guru, serta penguatan peran kepala sekolah. "Satu sama lainnya saling berkelindan," ujarnya.
Dilaporkan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad, saat ini terdapat sekitar 78 ribu sekolah yang memasuki tahap akhir implementasi Kurikulum 2013. "Tahun ini adalah tahun terakhir pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Tahun ini semua sekolah harus menggunakan Kurikulum 2013 tanpa kecuali," ujar Dirjen Dikdasmen.
Pendampingan sekolah penerima bantuan akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember 2018. Tujuannya adalah untuk memperkuat pemahaman mengenai Kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan. Serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan kurikulum tersebut di sekolah. Para pendamping diharapkan dapat mencermati dengan mendalam terkait apa saja yang terjadi di kelas.
Adapun target output dari implementasi Kurikulum 2013 yang pertama menurut Dirjen Hamid adalah perubahan pendidikan karakter yang terintegrasi di sekolah. Baik intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kokurikuler. Kemudian yang kedua adalah perubahan budaya literasi di sekolah. Dicontohkannya, guru dapat menargetkan siswanya untuk menuntaskan 4-5 buku bacaan per tahun.
"Anak-anak jangan cuma disuruh untuk menghafal. HOTS (higher order thinking skills) itu bukan hanya milik anak SMA saja. Tetapi sejak dini harus diperkenalkan kepada peserta didik kita," pesan Hamid.
Target ketiga, sekolah harus mampu memperkenalkan dan melatih keterampilan abad ke-21 ke peserta didik. Siswa harus dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi.
Terkait pendampingan di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T), Dirjen Hamid melaporkan akan memberikan penanganan secara khusus kepada sekolah-sekolah tersebut. "Kami, melalui LPMP yang akan mendatangi sekolah-sekolah tersebut," katanya.
Pada tahun pelajaran 2018 - 2019, di Provinsi Jawa Tengah terdapat 6.694 Sekolah Dasar (SD) dan 1.097 Sekolah Menengah Pertama (SMP) pelaksana Kurikulum 2013. Bantuan dari Pemerintah disalurkan ke 681 gugus melalui Sekolah Inti dan 347 kluster melalui Sekolah Induk Kluster yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Adapun kegiatan pemberian bantuan program Pendampingan Kurikulum 2013 terbagi menjadi enam gelombang. (Nur Widiyanto)
Fotografer: Jilan Rifai
Kudus, Kemendikbud -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus menyelaraskan kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) sebagai bagian dari agenda utama Revitalisasi SMK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berharap semakin banyak SMK yang memanfaatkan teaching factory untuk melatih siswa bekerja selayaknya profesional dengan produksi barang/jasa yang sesuai standar DU/DI.
"Teaching factory, nantinya akan menghasilkan produk atau jasa yang sesuai standar industri. Kemudian itu bisa dijual dan menjadi bagian dari pemasukan sekolah juga. Setidaknya, anak-anak belajar memproduksi sesuai standar dan mengelola sebuah unit produksi," disampaikan Mendikbud dalam pembukaan bimbingan teknis Bantuan Teaching Factory yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan SMK, di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (28/6/2018).
Program Revitalisasi SMK yang dimulai tahun 2017 menyasar 219 sekolah di seluruh Indonesia. Sebanyak 114 SMK telah mendapatkan bantuan pengembangan teaching factory di tahun 2017, sedangkan sisanya sebanyak 105 SMK direalisasikan pada tahun 2018. "Tahun 2018 Kemendikbud akan menambah lagi sebanyak 350 sekolah untuk direvitalisasi, sehingga totalnya nanti ada sekitar 569 sekolah," jelas Direktur Pembinaan SMK, M. Bakrun.
Program bantuan teaching factory tidak terbatas untuk SMK negeri saja, melainkan juga untuk SMK swasta. Syarat terpenting adalah SMK calon penerima bantuan tersebut sudah memiliki potensi teaching factory. "Misalnya, SMK itu sudah punya laboratorium atau bengkel, tapi masih belum layak, maka bantuan bisa digunakan untuk memperbaiki agar sesuai standar industri," jelas Direktur Pembinaan SMK.
Dalam sambutannya di depan para kepala sekolah penerima bantuan program Revitalisasi SMK, Mendikbud mendorong agar SMK negeri dengan teaching factory dapat menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dan SMK yang berstatus BLUD tersebut harus menjalin kemitraan erat dengan industri atau jasa. "Kurikulumnya bisa ditentukan dengan perusahaan yang diajak sebagai mitra, hingga sebesar 60 persen," ujarnya.
Selama ini, menurut Mendikbud, cukup banyak SMK dengan teaching factory yang cukup maju beroperasi layaknya industri. Agar pemasukan yang didapatkan dari penjualan hasil produksi teaching factory tidak dikategorikan sebagai penyimpangan pengelolaan keuangan maka perlu mendorong SMK dengan teaching factory menjadi BULD.
"Mudah-mudahan tahun ini peraturan menteri tentang pembentukan BLUD bagi SMK negeri sudah selesai dibuat," kata Muhadjir.
Dengan dikelolanya SMK oleh pemerintah provinsi, Mendikbud berharap peraturan menteri yang segera diterbitkan terkait pembentukan BLUD dapat ditindaklanjuti dengan peraturan gubernur. Diyakini Mendikbud, proses pembelajaran teaching factory dapat mendorong produktivitas baik siswa, guru, maupun sekolah secara keseluruhan karena saling berlomba menghadirkan produk/layanan unggulan masing-masing.
Teaching Factory merupakan program yang menjembatani antara sekolah dengan dunia industri atau usaha yang memiliki kesamaan bidang keterampilan. Sehingga program tersebut bakal mendidik siswa SMK agar mampu memproduksi barang ataupun jasa layaknya perusahaan.
Direktur Pembinaan SMK mengungkapkan bahwa teaching factory berperan sangat penting bagi pendidikan karakter siswa SMK. Pembelajaran di teaching factory dimaksudkan untuk melatih siswa tidak hanya terampil dan kompeten, tetapi juga memiliki sikap mental dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan industri. Pembelajaran melalui teaching factory, diyakini mampu menumbuhkembangkan etos kerja serta karakter disiplin, tanggung jawab, jujur, kerja sama, dan kepemimpinan dari peserta didik; yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri.
Pembelajaran kejuruan melalui teaching factory juga dianggap mampu meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, dari sekadar membekali kompetensi (competency based training) menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/jasa (production based training).
“Banyak industri yang hanya ingin mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya, tapi tidak mau investasi. Jadi, program teaching factory ini bisa menjadi jembatan untuk link and match antara sekolah dengan dunia industri,” jelas M.Bakrun. (Nur Widiyanto)
Fotografer: Jilan Rifai
Denpasar, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengapresiasi pemerintah dan masyarakat Provinsi Bali yang sukses menggelar Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 tahun 2018. “Baik secara pribadi maupun sebagai Menteri, saya menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh masyarakat Provinsi Bali dan juga Bapak Gubernur yang telah berpartisipasi luar biasa didalam memajukan kebudayaan di Republik Indonesia ini”, ujar Mendikbud dalam sambutannya di Art Center Denpasar, Bali, pada Sabtu malam (23/06/2018) .
Mewakili Presiden Joko Widodo, Mendikbud secara resmi membuka pesta rakyat yang akan berlangsung selama satu bulan sejak tanggal 23 Juni s.d. 21 Juli ini dengan ditandai penancapan kayanan api.
Dalam sambutan yang dibacakan Mendikbud, Presiden menyampaikan kepada masyarakat Bali, bahwa dunia kagum pada Bali tidak hanya karena karya seninya tetapi proses berkesenian dalam kehidupan sehari-hari. “Seni adalah ekpresi jiwa rakyat Bali. Seni adalah mata air kehidupan rakyat Bali. Seni adalah cermin peradaban budaya Bali,” kata Mendikbud.
Selain itu, Presiden juga memberikan apresiasi terhadap pandangan masyarakat Bali yang melihat seni sebagai sarana untuk menyama braya atau mempererat tali persaudaraan, persahabatan dan persatuan. “Oleh karena itu, seni dan budaya harus mewarnai arah dan kerja pembangunan bangsa kita yang sangat majemuk ini, tidak hanya membangun fisik tetapi membangun infrastruktur budaya”, ujar Mendikbud.
Gubernur Provinsi Bali, I Made Mangku Pastika, dalam laporannya mengatakan bahwa Pesta Kesenian Bali ini merupakan wahana untuk merepresentasikan hasil karya seni, keunggulan, dan keagungan peradaban dengan ruang lingkup kegiatan yang berskala lokal, nasional maupun internasional. Secara filosofi pemaknaannya mengarah pada peningkatan kualitas dan pembentukan karakater sumber daya manusia Bali.
“Acara ini merupakan acara puncak apresiasi seniman Bali yang rutin diselenggarakan setiap tahun serta dibanggakan dan dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat Bali,” ungkap I Made Mangku Pastika.
Tema yang diangkat pada Pesta Kesenian Bali ke-40 ini adalah Teja Darmaning Kahuripan yang bermakna api spirit penciptaan. Kegiatannya diformulasikan dalam bentuk pawai, pagelaran, lomba, parade, pameran, dan sarasehan dengan menampilkan 271 kesenian dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan didukung sekitar 17.000 orang seniman yang sudah berlangsung sejak sore pada hari yang sama.
Disamping itu, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, PKB ke-40 tahun 2018 memberikan kesempatan kepada seniman daerah dari luar Bali seperti DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Lampung, Bandung, Temanggung, Blitar, Batu, Magelang, Balikpapan, Bima dan Papua. Selain itu, beberapa negara asing turut berpartisipasi, yaitu India, Jepang, Peru, dan Tiongkok.
“Kehadiran kesenian luar daerah dan luar negeri kami pandang sangat penting dalam memperkaya warna penyelenggaran PKB sebagai wahana saling mengisi dan saling menukar pengalaman dan pengetahuan kebudayaan baik antar seniman maupun antar komponen masyarakat daerah, sekaligus sebagai ruang diplomasi kebudayaan dan memperkaya khasanah budaya bangsa,” kata I Made Mangku Pastika.
Fotografer: Denis Sugianto
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menjalin kerja sama dengan 38 perguruan tinggi untuk penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2018. Kerja sama ini ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman oleh pihak Kemendikbud dengan para rektor dari 38 perguruan tinggi di Hotel Milenium Jakarta, pada Senin (28/05/2018).
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud Didik Suhardi mewakili Kemendikbud dalam penandatanganan nota kesepahaman tersebut. Didik Suhardi didampingi Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK) Kemendikbud Hamid Muhammad.
Didik Suhardi berharap PPG Dalam Jabatan yang akan dimulai pada 31 Mei 2018 mendatang ini akan berjalan dengan baik dan menghasilkan guru-guru yang lebih profesional. "Harapan kami hanya ingin begitu guru-guru keluar dari PPG, cara mengajarnya sudah berubah, cara memberi evaluasi berubah, juga yang lebih penting anak-anak yang diajarpun semakin bersemangat," ujar Sesjen Kemendikbud.
Untuk itu, Didik menyampaikan dalam pelaksanaanya Kemendikbud menyerahkan sepenuhnya kepada pendidik yang ada di perguruan tinggi. "Teori apapun yan bapak keluarkan kami pasrah, branded learning, hybrid learning, atau e-learning, apapun kami terima kasih. Semoga ilmu-ilmu yang bapak keluarkan membawa perbaikan dan perubahan yang signifikan bagi guru-guru kami di lapangan," ungkap Didik Suhardi.
Direktur Pembelajaran Kemenristek Dikti, Paristianti Nurwandani menyampaikan PPG dalam Jabatan 2018 akan mengembangkan sistem hybrid learning dengan standar Indonesia, yaitu melalui daring (online) selama tiga bulan dilanjutkan dengan workshop tatap muka selama lima minggu, dan terakhir mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama tiga minggu. "Pada tanggal 29 Mei sampai dengan 4 Juli mendatang kami akan langsung melakukan kegiatan sosialisasi hybrid learning ke 38 LPTK," kata Paristianti.
Selain itu, Paristianti juga mengatakan bahwa kerja sama antara dua kementerian ini telah menghasilkan modul sebanyak 1.200 modul yang sudah siap diterapkan ke dalam program PPG dalam Jabatan 2018. "Harapan kami, guru Indonesia betul-betul preofesional dan tidak kalah dari profesi dokter. Jadi nanti PPG akan sama prestisiusnya dengan pendidikan dokter," ujarnya menambahkan.
PPG dalam Jabatan 2018 akan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pada tahap pertama 31 Mei 2018 sejumlah 6.775 guru, tahap kedua dimulai tanggal 2 Juli 2018 dengan sasaran 7.112 guru dan tahap ketiga akan dimulai pada tanggal 1 September 2018 khusus untuk guru dari daerah 3T dengan jumlah sasaran 7.000 guru. Saat ini telah siap PPG dalam Jabatan tahap pertama untuk 15 bidang studi yang akan dilaksanakan di 38 perguruan tinggi di Indonesia. (Nur Widiyanto)
Fotografer: Ridwan Maulana
Majalengka, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyerahkan Surat Keputusan Tunjangan Profesi Guru (SKTPG) kepada guru-guru di Universitas Majalengka Jawa Barat, Kamis (24/5/2018). Jumlah penerima SKTPG tersebut sebanyak 500 guru, yang terdiri dari 100 guru TK; 200 guru SD; 100 guru SMP; 50 guru SMA; dan 50 guru SMK.
Mendikbud berharap kepada para guru yang menerima SKTPG dapat meningkatkan kinerjanya dan menjadi guru yang profesional. "Jadi dengan Bapak Ibu menerima SKTPG ini berarti ada peningkatan kesejahteraan, saya berharap kinerja Bapak Ibu juga meningkat," pesan Mendikbud.
Muhadjir berpesan agar dalam hal kesejahteraan, guru-guru melihat ke bawah, bahwa banyak guru-guru lain di Indonesia yang belum sejahtera. Guru-guru yang sudah berstatus PNS dan menerima tunjangan profesi guru, menurut Mendikbud, sudah tidak saatnya lagi merisaukan kesejahteraan, sehingga harus fokus meningkatkan kompetensi mengajarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud juga menjelaskan tentang Peraturan Mendikbud (Permendikbud) tentang kepala sekolah dan pengawas sekolah yang sudah ditandatanganinya. Permendikbud tersebut sedang dalam tahap diundangkan. Nantinya kepala sekolah bukan lagi tugas tambahan, namun berfungsi sebagai manajer sekolah. "Kepala sekolah nantinya tidak perlu mengajar, namun bekerja untuk memajukan sekolahnya. Tugas utamanya adalah sebagai manajer sekolah," kata Muhadjir.
Presiden Joko Widodo juga mengucapkan selamat kepada guru-guru yang sudah menerima SKTPG. "Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada bapak ibu guru yang telah menerima sertifikasi dan tentu saja kalau sudah terima sertifikasi artinya ada tambahan tunjangan sertifikasi bisa langsung keluar. Tapi selain itu juga perlu saya sampaikan kemarin baru saja saya umumkan untuk bapak ibu guru juga akan mendapatkan THR dan gaji ke-13. Baru kemarin saya tandatangani jadi saya sampaikan hari ini supaya juga bapak ibu guru tahu semuanya," ujar Presiden yang langsung disambut tepuk tangan semua yang hadir. (Nur Widiyanto)
Fotografer: Jilan Rifai
Majalengka, Kemendikbud --- Presiden Joko Widodo bertemu dan berdialog dengan seratus orang ketua OSIS sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dari Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Kamis (24/5/2018). Selain ketua OSIS, hadir juga dua puluh orang ketua pramuka sekolah dan dua puluh ketua Rohani Islam SMA dan SMK. Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko.
Dalam pertemuan di Lapangan Dirgantara Majalengka tersebut, Presiden Joko Widodo mengajak para siswa untuk mempergunakan media sosial dalam hal yang positif. "Tolong disampaikan kepada kawan-kawan, agar penggunaan media sosial digunakan untuk hal-hal positif. Jangan sampai saling mencela, menghujat, menjelekkan, dan memfitnah," kata Presiden. Menurutnya, masih ada banyak cara dan hal positif yang dapat diraih melalui penggunaan media sosial secara bijak.
Selain itu, Presiden meyakini bahwa para pelajar yang ada di hadapannya saat itu ialah calon-calon pemimpin di masa mendatang. Untuk itu, Presiden mendorong para pelajar untuk memiliki cita-cita yang tinggi dan berupaya keras untuk mengejar cita-citanya itu. "Saya kira cita-cita itu terbentang luas tetapi memang harus dicapai melalui kerja keras dan kedisiplinan dengan melakukan hal-hal produktif. Karena memang ke depan itu tantangannya juga lebih besar. Kesempatannya besar, tetapi hambatan-hambatannya di depan yang harus kita lalui juga besar," ujarnya.
Sebagai calon-calon penggerak bangsa di masa mendatang, para pelajar dan generasi muda juga diharapkan Kepala Negara untuk menumbuhkan rasa optimistis dalam memandang kemajuan Indonesia di masa depan, utamanya dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tak lupa, ia mengingatkan agar generasi muda senantiasa menjaga persatuan dan kerukunan antarsesama. "Bersatu, rukun, menjaga persaudaraan, dan menjaga ukhuwah, kita akan menjadi sebuah kekuatan besar. Tidak boleh ada yang pesimistis, kita harus optimistis menuju Indonesia ke depan yang lebih baik," tandasnya.
Selepas itu, Kepala Negara menyempatkan diri untuk berdialog dengan sejumlah pelajar terkait cita-cita dan harapan mereka di masa mendatang. Di tengah-tengah dialog, tak jarang Presiden memberikan motivasinya agar para pelajar dapat mewujudkan cita-citanya. (Nur Widiyanto)
Fotografer: Jilan Rifai
Majalengka, Kemendikbud --- Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.012 siswa-siswi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Penyerahan berlangsung di Gelanggang Generasi Muda Majalengka pada Kamis siang (24/5/2018). Dalam kesempatan tersebut Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Moledoko, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Bupati Majalengka Sutrisno.
Dalam acara tersebut, Presiden memberikan langsung KIP kepada 250 siswa Sekolah Dasar (SD), 250 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), 350 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 162 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang semuanya berasal dari Kabupaten Majalengka.
Presiden mengatakan dana yang ada di KIP, masing-masing adalah untuk SD Rp.450 ribu, SMP Rp.750 ribu, dan untuk SMA/SMK Rp.1 juta. Presiden berpesan agar KIP ini digunakan sesuai peruntukannya yaitu untuk keperluan yang berkaitan dengan pendidikan. "Hati-hati dana yang ada di kartu ini hanya dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan. Untuk beli sepatu sekolah boleh ndak? Boleh. Untuk beli pulsa boleh ndak? Tidak boleh. Dana yang ada di kartu ini tidak boleh untuk beli pulsa," kata Presiden.
Presiden pun berpesan agar anak-anak menggunakan telepon pintar (smart phone) dan media sosial untuk hal-hal positif. Kepada guru-guru yang juga hadir, Presiden berpesan agar bisa membimbing anak-anak dalam menggunakan media sosial. Karena, menurut Presiden, selain banyak hal positif yang bisa kita pelajari di media sosial, banyak juga hal negatif yang harus kita hindari.
"Saya hanya ingin titip kepada anak-anak agar yang namanya penggunaan smart phone, penggunaan gadget, penggunaan gawai, gunakan itu sebaik-baiknya untuk hal-hal positif, yang baik, untuk menambah ilmu. Jangan sampai yang namanya media sosial itu kita isi dengan hal-hal yang tidak baik. Saya titip ini. Jangan sampai kita saling menjelekkan di media sosial. Itu bukan nilai-nilai Indonesia. Itu bukan nilai-nilai etika yang kita miliki," ujar Kepala Negara.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengucapkan selamat kepada guru-guru yang hadir karena mereka telah bersertifikasi. Tercatat ada 500 guru yang hadir pada acara ini. "Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada bapak ibu guru yang telah menerima sertifikasi dan tentu saja kalau sudah terima sertifikasi artinya ada tambahan tunjangan sertifikasi bisa langsung keluar. Tapi selain itu juga perlu saya sampaikan kemarin baru saja saya umumkan untuk bapak ibu guru juga akan mendapatkan THR dan gaji ke-13. Baru kemarin saya tandatangani jadi saya sampaikan hari ini supaya juga bapak ibu guru tahu semuanya," ujar Presiden yang langsung disambut tepuk tangan semua yang hadir. (Nur Widiyanto)
Foto: Biro Pers Kantor Staf Kepresidenan