14761 hasil pencarian untuk "".


Tulisan: Disabilitas Tak Halangi Usep Jadi Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi yang Hobi Naik Gunung

Jakarta, Kemdikbud --- Bermodalkan uang tabungannya sebesar Rp200.000, Usep Rohmat nekat mendaftarkan diri sebagai peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2011. Saat itu ia tidak berpikir bagaimana membiayai kuliahnya jika ternyata lulus SNMPTN. Ia pun tidak bercerita kepada orangtuanya mengenai pendaftaran itu. Karena ia tahu, sebagai buruh tani, orangtuanya takkan mampu membiayai kuliahnya. Ditambah lagi, Usep memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas. Sebagai penyandang tuna daksa, Usep tidak memiliki kesempurnaan fisik. Kedua tangan dan salah satu kakinya tidak sempurna. Untuk berjalan pun ia tertatih-tatih. Namun kondisi itu tidak membuatnya minder atau menyurutkan semangatnya menuntut ilmu. Saat pengumuman…

Tulisan: Hermawan Kartajaya Jadi Motivator 1.000 Mahasiswa Bidikmisi

Jakarta, Kemdikbud --- Ingin jadi wirausaha? Sosok Hermawan Kartajaya bisa menjadi panutan. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, tahun 1947 ini merupakan seorang pakar pemasaran. Saat ini Ia menjabat sebagai President World Marketing Association, juga sebagai President Mark Plus and Co, perusahaan konsultan manajemen berbasis di Asia yang dirintis sejak tahun 1990. Hermawan menjadi salah satu pembicara pada seminar motivasi forum silaturahim nasional Bidikmisi 2014, di Jakarta, Kamis (27/02/2014). Dalam kesempatan tersebut, Hermawan menyampaikan materi kewirausahaan. “Mahasiswa penerima bidikmisi sekarang merupakan mahasiswa yang sangat beruntung. Kalau dulu, ketika lulus SMA tahun 1965 belum ada beasiswa seperti bidikmisi yang mengangkat anak dari keluarga…

Tulisan: Mendikbud: Presiden Sangat Terkesan terhadap Mahasiswa Bidikmisi

Jakarta, Kemdikbud  --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan kesan-kesan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terhadap mahasiswa bidikmisi. Kepada Mendikbud, Presiden SBY mengatakan ia sering kali mengikuti acara kepresidenan, tetapi sepanjang tujuh tahun terakhir, tidak ada lagi acara yang paling berkesan kecuali Silaturahim Nasional Bidikmisi 2014. Hal itu dikemukakan Mendikbud saat  acara malam ramah tamah Silaturahim Nasional Bidikmisi, pada Kamis malam (27/02/2014), di Hotel Bidakara, Jakarta. “Jarang sekali presiden sampai beberapa kali meneteskan air mata dalam acara kepresidenan,” ujar Nuh. Mendikbud mengatakan, sebetulnya presiden sudah mempersiapkan sambutan dan arahan yang cukup banyak, tetapi karena ada sentuhan-sentuhan emosi yang luar…

Tulisan: Testimoni Mahasiswa Bidikmisi Birul Qodriyah Membuat Presiden SBY Terharu

Jakarta, Kemdikbud --- Memiliki cita-cita untuk meneruskan pendidikan hingga bangku kuliah, Birul Qodriyah sadar kalau cita-citanya itu akan sulit ia capai. Dengan orangtua yang bekerja sebagai buruh tani dengan upah sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000 per hari, sangat sulit baginya untuk menyandang status mahasiswa. Namun Tuhan mendengar doanya. Melalui beasiswa Bidikmisi, Birul berhasil meneruskan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Birul merupakan penerima Beasiswa Pendidikan bagi Mahasiswa Miskin (Bidikmisi) angkatan 2010. Ia menjadi mahasiswa Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran UGM. Saat ini ia tengah menjalani pendidikan profesi, dengan biaya yang juga ditanggung Bidikmisi. Gadis berjilbab asal Bantul, Yogyakarta ini…

Tulisan: Mendikbud: Pemberian Gelar Guru Besar Ada Aturannya

Jakarta, Kemdikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, menegaskan, untuk memberikan gelar guru besar kepada seseorang ada aturan yang harus dipenuhi. Sebelum dinobatkan sebagai guru besar, seseorang harus terlebih dahulu bergelar doktor (S3).   "Guru besar atau profesor di Indonesia itu sangat jelas aturan mainnya. Harus Doktor," demikian ditegaskan Mendikbud usai silaturahim Presiden dengan mahasiswa Bidikmisi di Jakarta, Kamis (27/02/2014).   Mendikbud mengatakan, institusi pemberi gelar tersebut harus memiliki status akademik yang jelas. Sang calon guru besar, kata dia, sebelum ditetapkan harus menyampaikan hasil karya berupa penelitian atau karya lainnya. "Nanti dinilai oleh Kemdikbud hasil karya tulis tersebut.…

Tulisan: Jailani Mahasiswa Bidikmisi, Berjuang Demi Perubahan Keluarga

Jakarta, Kemdikbud --- Abdul Qadir Jailani, Mahasiswa Universitas Hasannudin, Sulawesi Selatan, kelahiran Serang, 17 Agustus 1991, awalnya tidak mengetahui apa itu Bidikmisi. Dari teman-teman sekolah yang banyak membicarakan beasiswa tersebut, mahasiswa yang kerap disapa Jailani ini akhirnya tahu bahwa Bidikmisi diperuntukkan bagi para siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi.   Selama duduk di bangku SMA, Jailani yang aktif di berbagai organisasi sekolah, seperti OSIS, pramuka, klub bahasa inggris, dan pentas seni ini mengambil jurusan Sastra Inggris. Ia pun dulu juga selalu mendapatkan juara 2 dan 3 kelas, dan mendapatkan peringkat ke-4 nilai terbaik ujian nasional (UN) di…

Tulisan: Presiden Instruksikan Perluas Jangkauan Bidikmisi

Jakarta, Kemdikbud --- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri Silaturahim Nasional Bidikmisi yang dihadiri sekitar 1.000 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Dalam sambutannya, Presiden SBY memberikan instruksi untuk terus meningkatkan dan memperluas jangkauan Bidikmisi.   "Saya instruksikan, sejalan dengan peningkatan anggaran pendidikan, tolong jangkauannya diperluas untuk program Bidikmisi ini," ujar presiden di hadapan Mendikbud Mohammad Nuh dan para mahasiswa Bidikmisi di Jakarta, (27/2/2014). Ia mengatakan, anak bangsa dari golongan ekonomi tidak mampu juga memiliki hak dan peluang yang sama untuk memiliki mimpi-mimpi yang indah untuk menjadi apa dan siapa di negeri ini. Karena itu, telah menjadi kewajiban moral negara untuk mendukung…

Tulisan: Mendikbud: Penerima Bidikmisi adalah Mutiara Terpendam yang Harus Diangkat

Jakarta, Kemdikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammmad Nuh menuturkan, mahasiswa penerima Bidikmisi bagaikan mutiara terpendam. Betapa berharganya mutiara tersebut, sudah selayaknya mereka diangkat, agar kelak dapat memutus mata rantai kemiskinan yang selama ini membelenggu keluarga mereka. "Kalau memandang mereka, pandanglah dengan mata hati. Kita bisa melihat betapa besar kemulyaan mereka. Mereka adalah mutiara terpendam yang harus diangkat," ujar Mendikbud saat menyampaikan laporan dalam kegiatan "Silaturahim Nasional Bidikmisi 2014", di Jakarta, Kamis (27/2). Mendikbud juga menambahkan, para mutiara terpendam ini kelak akan memotong mata rantai kemiskinan, mengangkat harkat dan martabat diri dan keluarganya, serta akhirnya nanti bersama-sama mengibarkan merah…

Tulisan: Dini Nurlelasari, Mahasiswa Bidikmisi yang Lulus Kuliah Kurang dari Tiga Tahun

Jakarta, Kemdikbud --- Setelah menempuh studi selama 2 tahun 11 bulan, Dini Nurlelasari akhirnya berhasil meraih gelar sarjana dan diwisuda pada Agustus 2013 lalu. Lulusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad ini merupakan penerima Bidikmisi pertama yang lulus dari Universitas Padjadjaran (Unpad). “Saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya karena telah memberikan saya kesempatan untuk mendapatkan Bidikmisi. Namun tidak berhenti sampai di sini, tanggung jawab yang lebih besar ada di depan mata. Saya harus bisa bermanfaat untuk orang banyak,” tutur Dini saat ditemui di acara Silaturahim Nasional Bidikmisi, Jakarta, (26/2/2014). Sebagai penerima Bidikmisi, Dini menuturkan bahwa banyak manfaat yang ia dapatkan.…