14487 hasil pencarian untuk "".
Jakarta --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan kegiatan Pendukungan Pembinaan dan Pengembangan Film Pendek di Dalam dan Luar Negeri sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap perkembangan kemajuan dan pembinaan film pendek Indonesia. “Kami ingin memberikan ruang kepada komunitas-komunitas film supaya tetap eksis,” ujar Sulistyo Tirtokusumo, Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kemdikbud, saat jumpa pers di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, (19/10). Program Pendukungan Pembinaan dan Pengembangan Film Pendek di Dalam dan Luar Negeri bertujuan untuk meningkatkan mutu dan jumlah pelaksanaan festival dan pemutaran film pendek di Indonesia. Anggaran yang disediakan sebesar 250 juta rupiah, diperuntukkan bagi sepuluh festival atau komunitas film…
Wartawan : Korban pemerkosaan di depok dikeluarkan dari sekolah Mendikbud: Masa, Ndak Ah Wartawan : Dari anaknya pun trauma dah ga mau masuk lagi Mendikbud: Saya terus terang belum tahu persis. Belum ketemu sama si putrinya atau putranya. Wartawan : Dari pihak … Mendikbud: Jadi gini, sekolah itu hak dari setiap anak. Oleh karena itu, sekolah tetap harus memberikan layanan kepada sang anak, tetapi, ada tetapinya, pada kondisi tertentu bisa jadi misalkan karena kenakalannya maka sekolah bisa mengembalikan sang anak kepada orang tuanya. Tetapi itu pun juga tidak menyelesaikan persoalan karena mereka harus sekolah juga berarti harus ada sekolah yang…
Depok --- SAS, siswi SMP Budi Utomo Depok, kembali masuk sekolah pada Senin, 8 Oktober lalu, setelah tiga minggu absen tanpa kabar. SAS adalah siswi yang diberitakan diusir dari sekolah karena menjadi korban perbuatan asusila. Namun tindakan pengusiran itu dibantah oleh pihak sekolah, melalui Renata Parhusip, Kepala Sekolah SMP Budi Utomo Depok. Dinas Pendidikan Kota Depok pun sudah memfasilitasi mediasi antara SMP Budi Utomo dengan SAS dan orang tuanya. Mediasi yang berlangsung pada 9 Oktober lalu itu dihadiri orang tua SAS, Kepala Sekolah SMP Budi Utomo, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), DPRD Komisi D Kota…
Depok --- Gencarnya pemberitaan di media massa terkait pengusiran yang dilakukan SMP Budi Utomo Depok terhadap salah satu siswinya, dibantah oleh Kepala Sekolahnya, Renata Parhusip. Renata mengatakan, pihaknya tidak pernah mengusir SAS, siswi yang diberitakan tersebut. Ia kemudian menceritakan kronologis permasalahannya yang dimulai pada September lalu. Ditemui di ruangannya di SMP Budi Utomo, Depok, (17/10), Renata menuturkan bahwa pada Minggu, 16 September lalu, SAS, siswi kelas IX, tidak pulang ke rumah orang tuanya. Keesokan harinya, orang tua SAS datang ke sekolah menanyakan kehadiran putrinya di sekolah. Ternyata SAS tidak masuk. Orang tua SAS kembali mendatangi sekolah pada Rabu, 19 September,…
Batam --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Persatuan Gereja Indonesia, Musyawarah Pendidikan Kristen dan Majelis Pendidikan Kristen tandatangani nota kesepahaman bersama tentang peningkatan akses mutu dan tata kelola PAUDNI di Hotel Nagoya Plaza Batam, Selasa(16/10). Pada sambutannya Mendikbud mengatakan, urusan pendidikan itu harus dilakukan bersama-sama dari semua kalangan. "Pendidikan tidak boleh dan tidak bisa hanya ditangani oleh Pemerintah saja, melainkan bersama-sama seluruh komponen masyarakat Indonesia," ujar Mendikbud. Selanjutnya dikatakan oleh Mendikbud, pendidikan adalah suatu proses instrumen untuk menumbuhkan self confidence sebagai bangsa. Masyarakat harus menyadari bahwa Indonesia adalah bangsa dan negara besar, terdiri dari masyarakat Islam, Kristen, Budha, Konghucu…
Jakarta --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengambil alih langsung segala kebijakan yang berhubungan dengan pemberian sanksi kepada perguruan tinggi maupun civitas akademikanya yang terlibat tawuran. Kasus tawuran mahasiswa berbeda dengan tawuran pelajar SMA/SMK, ditinjau dari kewenangannya. Demikian dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh saat memberikan arahan dalam pertemuan dengan rektor perguruan tinggi negeri dan Kopertis se-Indonesia, di Gedung D Kemdikbud, Jakarta, (15/10). “Kalau perguruan tinggi, kementerian bisa langsung ambil kekuasaan karena punya tanggung jawab langsung. Berbeda dengan sekolah menengah (SMA/SMK), karena yang punya itu kabupaten/kota/provinsi,” jelasnya. Ia menuturkan, kondisi zaman sekarang merupakan zaman demokrasi. Sehingga yang perlu ditanamkan…
Jakarta --- Kasus tawuran mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan, yang menelan seorang korban jiwa pada akhir pekan lalu, merupakan kejadian yang tidak bisa ditolerir lagi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan, Kemdikbud bertekad untuk menghentikan segala bentuk tindakan kekerasan di lingkungan kampus dengan cara apapun, mulai dari pencegahan hingga pemberian sanksi. "Kami di kementerian membaca (kejadian ini) sudah sinyal merah, tidak bisa ditolerir. Ditambah lagi ada rentetan ditemukan senjata, ganja, minuman keras," ujar Mendikbud di hadapan rektor perguruan tinggi negeri dan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) se-Indonesia, saat pertemuan di Gedung D Kemdikbud, Senin (15/10) sore. Karena itu Mendikbud…
Banda Naira, Maluku -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengunjungi Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan (STIP Hatta-Syahrir), di Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, (13/10). Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua, dan Wakil Gubernur Maluku, Said Assegaf. Dalam sambutannya Muhammad Nuh mengatakan, sempat berdiskusi dengan pimpinan yayasan mengenai kemungkinan akan membuka politeknik negeri di Banda Naira, sebagai kepedulian negara terhadap pendidikan. Diharapkan, perguruan tinggi tidak hanya ada di kota atau di pusat saja, melainkan di daerah juga. Ia menambahkan, negara harus memberikan perlakuan khusus bagi Banda Naira sebagai tanda hormat…
Deklarasi Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Koordinator Kopertis tentang "Anti Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi", dapat diunduh pada lampiran di bawah ini: Lampiran :Deklarasi-PTN-Kopertis.pdf
Yogyakarta --- Menjadi peserta ASEAN Student Exchange at Secondary School Level Program (ASESSLP) merupakan pengalaman tersendiri bagi para duta ASEAN. Selain bisa berkenalan dan menyelami watak teman sebaya mereka yang berasal dari negara-negara ASEAN dan Timur Leste, mereka juga berbagi pengalaman. Meski secara langsung mereka belum pernah menginjakkan kaki ke negara-negara tersebut, setidaknya kegiatan bercerita tentang keunggulan negara masing-masing memberi informasi dan motivasi yang meningkatkan kesadaran dan solidaritas bangsa serumpun. Seluruh peserta ASESSLP memperkenalkan negaranya dalam acara yang disebut "Country Presentation" pada hari Senin (15/10) di Ballroom Grand Quality Yogyakarta. Presentasi dan atraksi yang ditampilkan peserta sangat beragam. Mulai dari…